"Tapi appa...ini kan ulang tahun Taehyung juga, tidak mungkin kita merayakannya tanpa dia"
"........"
"Yasudahlah, tak apa kita mulai saja pestanya"
Sakit, hati Taehyung sakit mendengar percakapan Jimin dengan sang appa, sangat jelas didengarnya suara yang familiar itu.
Taehyung menatap dua belah tangannya yang masing-masing memegang kue dan kado yang niatnya akan diberikan pada Jimin.
"Bagaiman caranya aku masuk? Jika aku lewat pintu utama ini pasti pesta ulang tahun Jimin akan terganggu, hmm...aku lewat pintu belakang sajalah, ku rasa tidak ada orang disana" Taehyung membalikkan tubuhnya, memeperisapkan langkahnya untuk meninggalkan pintu utama mansion, terhitung sudah lima langkah Taehyung ambil tetapi ia berbalik, tidak ada niattan di hatinya untuk kembali pada pintu utama itu ia hanya berkata
"Semoga kau enjoy dengan pestanya chim, dan happy birthday untuk kita"
kali ini Taehyung benar-benar melangkah pergi menuju pintu belakang, setelah melihat keadaan yang benar-benar sepi Taehyung pun dengan perlahan memasuki kamarnya. Ia menatap nanar ke arah kue yang telah terpasang lilin warna warni di atasnya. Seharusnya hari ini ia ikut bergabung dengan jimin di bawah sana untuk merayakan ulang tahun nya dan juga jimin. Namun jika ekspektasi tak sesuai dengan realita kaupun tak akan bisa berbuat apa apa.
"Ah... Anjusshi maafkan aku tidak bisa memberikan kado dari mu untuk jimin malam ini. Aku tak bisa menghadiri ulang tahun yang sudah appa rangkai sedemikian rupa dengan pakaian yang lusuh seperti ini" Gumam Taehyung yang tersenyum hampa.
Sementara disisi lain
Para tamu undangan maupun keluarga sangat menikmati acara yang sedang berlangsung. Pesta nya mungkin seru, namun kurang lengkap rasanya jika Taehyung tak hadir di sana. Kalau bukan karena appa nya, mungkin Jimin tak ingin merayakan ulang tahun ini.
"Yak!! Jeon Jungkook kau membuat kaget!! " Omel Jimin saat tiba tiba jungkook memecahkan balon tepat di depan wajah jimin.
"Habisnya dari tadi kau melamun saja. Seperti seorang namja yang baru putus dari pacarnya" Jawab jungkook dengan santai. Kemudian namja bergigi kelinci itu memakan kue yang tersaji di atas meja tanpa mencari tau dulu apakah ada pemiliknya atau tidak.
"Yakk!! Itu makanan ku!! Kenapa kau makan eoh?!"
Uhuk.. Uhuk..
Jungkook tersedak dengan cepat jimin langsung memberikan minuman miliknya pada Jungkook yang langsung di tenggak habis oleh sang empu.
"Makanya jangan makan makanan milik orang sembarangan"
"Mian hehhe... Habisnya kau tak memakannya kupikir kau tak ingin"
"Oya mana kado ku?"
Jungkook membulatkan matanya. Ia lupa jika kado untuk si kembar ketinggalan di mobilnya. Pantas saja sendiri tadi seperti ada sesuatu yang
mengganjal di pikirannya.
"Hehhehe" Bukan nya menjawab Jungkook malah cengegesan "Itu hyung kado mu ketinggalan di mobil ku"
"Yakk kau ini mengapa lupa eoh?"
"Ya karena aku tak ingat hyung"
"Sama saja pabo. Yaudah ambil sana atau sudah ku pastikan kau tak boleh pulang dari sini sebelum memberiku kado" Acam Jimin yang membuat jungkook membulatkan matanya
"Ah... Jinjja? Aku boleh menginap? Yeyyyy akhirnya Jungkook yang tampan nan manis ini di undang menginap oleh keluarga kim" Sorak Jungkook yang langsung mengundang sorot mata dari beberapa tamu yang hadir.
YOU ARE READING
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Kelima•~|
Start from the beginning
