Suara lonceng pintu, bertanda ada seorang pelanggan yang masuk kedalam toko kue tersebut.
"Permisi Anjjushi.... Kim Taehyung Imnida.... Aku ingin mengambil pesananku. Apakah sudah jadi?" Tanya Taehyung pada sang pemilik toko.
Seseorang yang Taehyung panggil sebagai anjusshi pun langsung menepuk keningnya karena lupa membuatkan pesanan untuk pemuda tampan yang satu ini.
"Ah... Maaf kan anjusshi Tae. Anjusshi lupa membuatkan pesanan mu"
"Ah tidak apa apa. Aku akan menunggu nya"
"Duh.. Sekali lagi maaf ne"
Taehyung tersenyum dan mengangguk pelan sebelum ia pergi untuk duduk di sofa yang sengaja di sediakan oleh sang pemilik toko.
Namun ia kembali teringat lagi, ia belum membelikan jimin sebuah kado. Taehyung melihat arlojinya. Masih menunjukkan pukul 4 sore yang artinya masih ada waktu sambil menunggu kue siap. Tanpa ba bi bu taehyung langsung berdiri dari duduk nya dan kembali menghampiri sang pemilik toko.
"Anjusshi aku tinggal sebentar bolehkan? Aku ingin membeli kado di toko sebelah"
"Ahh silahkan Tae. Akan ku pastikan kue mu selesai saat kau kembali"
"Ah...gomawo anjusshi" Setelah itu Taehyung langsung bergegas ke toko sebelah untuk membelikan jimin kado. Untung saja tokonya masih buka. Taehyung melihat deretan baju disana. Bagus bagus pasti jimin suka. Tapi syangnya harganya terlalu mahal. Sementara uang Taehyung hanya ada setengah dari harga itu. Seper detik kemudian namja itu beralih pada deretan aksesoris pria. Namun sama saja semua harganya mahal bahkan dua kali lipat dari harga baju.
Taehyung menghela nafas panjang. Ia masih merutuki nasibnya. Harusnya tadi ia tak usah memakai uangnya untuk membeli makan di kantin. Agar bisa membeli baju untuk kado jimin.
Setelah selesai berkutat lama dengan pikirannya Taehyung beralih pada rak selanjutnya yang berisi banyak Notebook disana.
Ada salah satu notebook yang langsung menarik perhatian Taehyung. Mungkin jimin tak suka menulis seperti Taehyung. Tapi Taehyung yakin Jimin akan Terima apapun pemberian dari Taehyung. Jika ia memiliki uang lebih, ia pun tak akan membelikan jimin notebook.
Mungkin sederhana tapi niat taehyung sangatlah besar.
Namja itu langsung mengambil notebook tersebut dan langsung membayarnya di kasir. Sebelumnya ia meminta pada sang kasir terlebih dahulu untuk membukus notebook nya menjadi sebuah kado.
See.. Taehyung begitu sayang pada jimin. Walaupun sang appa selalu membanding banding kan dirinya dengan jimin tapi tak ada secuil rasa iri atau benci pun terselip di hati Taehyung pada jimin.
"Ini nak notebook mu, sepertinya ini adalah hadiah, kau ingin memberikannya pada siapa? " Tanya sangat pemilik toko
"Hmm ya, aku ingin memberikannya pada kakakku dia hari ini berulang tahun" Jawab Taehyung dengan senyum termanisnya
"Oh begitu, ku doakan semoga kakakmu selalu dilindungi Tuhan ya" Ucap penjaga toko itu tulus
"Ah Terima kasih doanya, saya permisi dulu ada barang lain yang harus saya ambil di toko sebelah, permisi" Ucap Taehyung sopan sambil membungkukkan badannya.
Kini Taehyung kembali pada toko kue yang terletak pas sekali disebelah toko ia membeli aksesoris, ia melangkahkan kakinya memasuki toko itu
"Ahjussi apakah kuenya sudah siap? " Tanya Taehyung, nampak sekali ia terburu-buru
"Sebentar lagi Tae, ini aku sedang menghiasinya"
"Okey baiklah, berapa lama lagi kue itu akan siap? "
YOU ARE READING
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Kelima•~|
Start from the beginning
