"Apa yang membuat mu begitu lama di dalam sana,hn?" lontar Toneri seraya tersenyum kecut.

Gaara merenggut,wajah pria bermata jade itu tampak masam.
"Ouh bahkan aku tak yakin,Naruto. kau benar-benar meninggalkan Hinata yang tengah hamil??"

Kiba meng'angguk setuju,"Apa kau tega padanya??"

Kakashi menghela nafas panjang,"Kau tahu akibat nya,mungkin Wanita itu akan membenci mu"

"Tidak,dia mencintaiku...dan dia akan melahirkan Namikaze kecil berikut nya"lontar Naruto percaya diri.

"Aku tak mengerti apa maksud ini semua,Naruto.Bukankah aku sudah memberitahu mu,kekasih mu itu tengah hamil saat kalian membawanya terluka padaku !...dan kau tetap pada rencana mu?!"Tsunade memijat pelipis nya,tak mengerti akan tindakan cucu kerabat nya itu.

"Seorang pria yang tak mampu menjaga kehormatan keluarga nya,tak akan bisa menjadi ayah yang baik bagi putra nya kelak,"jawab Naruto,tangannya tampak sibuk memasukan beberapa barang ke dalan fery mereka.

"Dendam...kau terbakar dendam mu,Nak."peringat Kakashi.
"Baiklah...Kami permisi...semoga ini tak lama."lontar pria berambut perak itu.

"Aku mohon jaga Hinata,...dan kandungannya.Aku harap Ia mengerti alasan ku."Naruto tampak berat meng-angkat kaki nya untuk pergi.

"Pulanglah,sebelum Hinata melahirkan...Ia akan membutuhkan ayah bayi nya"pinta Tsunade.

"Aku harap ini secepat itu...Terimakasih"Naruto membungkuk memberi hormat,diikuti para pria lainnya.

Angin berdesir membawa kapal itu menjauh.
Pria itu menatap pesisir pantai yang semakin menyemu dari pandangannya."Hinata..."lirih nya terbawa angin.

Wanita yang masih terbaring di ranjang itu,hanya bisa menatap butiran jarum es yang patah dari ranting beku di luar jendela nya.

Hinata menaikan selimut tebal itu,membungkus tubuh polos nya yang bergetar.Bukan karena dingin yang menusuk,namun karena sang kekasih yang pergi tanpa waktu yang pasti.

"Naruto..."lirih nya,kembali menangis.
Tangisan itu berubah menjadi ringisan sakit,saat perut nya terasa tercengkram.

"BiBi...Bibi Tsunade...!!!"teriak nya saat merasakan hangat cairan kental merembas di bawah sana.

Hinata membola,saat menyadari noda pekat di sprei itu."Darah?!!!"

"Hinata?!!!"Mata biru wanita pirang itu terbelalak kaget.Melihat wanita di atas ranjang itu,tampak pucat dan shock menatap darah di ranjang.

"Tidak,bayi nya?!"

-
-
-
-

Seorang pria tampak bersantai menikmati hembusan angin pantai.Menikmati gugusan camar yang meliuk-meliuk di langit sore nan biru.
Beberapa wanita cantik bertubuh penuh berisi dengan bikini nya,tampak memanjakan sang mantan Perdana Menteri itu.

Kacamata hitam menghiasi wajah tampan pria yang tak bisa dikatakan muda lagi.Namun aura wibawa dan kharisma seorang Senju masih ber-aroma kuat,menarik perhatian para wanita bahkan membuat para pria tertunduk kecut.

Wajah bergaris tegas dengan tubuh tegap itu menjadi kamuflase sebuah sikap pengecut dari seorang pria yang lari dari sebuah dosa.

"Hai,cantik bisa ambilkan aku tequila lagi?!"teriak pria itu pelan.

Seorang wanita cantik datang dengan jalan berlenggok,mengekspose tubuh nya yang sintal bak model pakaian dalam.
"Tentu,...ini untuk mu Tuan"

Cairan keemasan itu pun tersuguh,bersama dada membusung wanita berambut pirang itu.

Neon DiamondWhere stories live. Discover now