Chapter 21

5.5K 407 184
                                    




Wanita itu mengeluarkan tangan nya dari jendela..merasakan dingin serpihan es.Seketika pijaran hangat di hati nya padam,saat melihat pria nya kini telah siap untuk meninggalkannya lagi.

"Apa kau benar-benar harus pergi?"tanya Hinata.

Naruto tersenyum dari pantulan kaca,seraya merapikan jas hitam nya.
"Maaf,kau tahu bukan?!...Hashirama masih bernafas bebas di luar sana."

Hinata tampak murung,enggan melepas pria itu.Perlahan ia bergelayut manja di bidang bahu sang pria,melingkar kan tangan nya.

"Hinata...aku berjanji akan segera kembali.Hashirama akan menjadi yang terakhir.Selanjut nya target ku,adalah masa depan bersama mu"manis Naruto,meyakinkan wanita-nya.

Hinata merona,namun tetap saja batin kecil nya  menolak untuk mengerti.

"Apa aku bisa ikut?bawalah aku...bahkan Kiba membawa Ino..."

Naruto menggeleng.Memutar tubuh nya,kini mereka berhadapan.

"Maaf...kau akan tahu alasan ku tak membawa mu...,"pria itu mengecup dahi berponi tebal Hinata.
"...Kau pernah terluka karena aku,jika itu terjadi lagi...aku takan bisa memaafkan diriku,Hinata."

Naruto menarik tubuh itu kedalam pelukan nya.
Hinata terisak,bulir air mata turun tak terbendung.Ia berharap pria itu luluh,seperti salju diluar sana.
Ingin hati sang pria menuruti keinginannya,namun pria itu tak bergeming dari keputusan yang telah di rancang nya.

"Aku takan lama...Aku pasti segera kembali Hinata!"

Hinata menggeli,merasakan hembusan hangat nafas pria itu di telinga nya.
"Naruto...aku akan merindukan mu.Berjanji lah kau akan tetap hidup dan kembali."

Naruto tersenyum melihat sang kekasih tampak khawatir dan memanja seperti ini.Jauh di hati nya Ia sungguh tak ingin membuat wanita ini merasa sedang di tinggalkan.

"Jaga diri mu dan..."putus sang pria.

Hinata melebarkan mata,menunggu Naruto melanjutkan bicara nya.

"Semua akan baik-baik saja"timpal pria itu,menyembunyikan sesuatu.

"Maaf,Hinata...jika kau tahu kini kau sedang mengandung,maka kau tak'kan membiarkan ku pergi,bukan?! Dan aku benci melihat mu menangisi ku"

Hinata menatap dalam,hati nya berkata ada sesuatu yang pria pirang itu sembunyikan.

Hembusan angin musim dingin menyela jarak di antara mereka.
Sesaat sepasang kekasih itu mematung,merasakan kebekuan diluar sana.

Hingga,pria itu kembali melangkah mendekat.Memutus ruang diantara mereka...sangat dekat,hingga angin pun tak mampu menyelinap di antara nya.

Naruto memagut bibir itu,menumpahkan segala rasa bimbang.Sang wanita terbuai akan gerakan lembut pria itu di balik sweeter nya.
Nafas mereka tersenggal saat cumbuan itu semakin panas,bukan hanya pengobat hati semata.

Mereka melepas pagutan sesaat.Saling menatap bertukar rasa,mengerti satu sama lain....

"Ayo kita lakukan ini...Hinata,Sial aku tak bisa mengendalikan perasaan ini padamu."Naruto,segera membuka kembali jas nya,menggiring wanita itu ke ranjang.

Seperti biasa Hinata hanya bisa mengikuti permainan pria itu.Memuaskan sang kekasih dan juga terpuaskan,tentu!

-
-
-
-

Pipi tan pria itu tampak merona,bersalah.
Teman-temannya sudah menunggu di dermaga, sejak satu jam yang lalu.Namun yang ditunggu tampak santai bergelung nyaman dalam pelukan cinta kekasih nya.

Neon DiamondWhere stories live. Discover now