Chapter 17

4.8K 381 116
                                    




Naruto memberi aba-aba pada ketiga temannya, untuk menyebar didalam rumah itu.Keadaan rumah terlalu sunyi,mencurigakan.
Tapi kali ini pria itu cukup yakin,jika tak ada penjebakan seperti dulu...Tak ada yang tahu dan cukup menyadari pergerakan Naruto cs akan secepat ini.

-
-
-

Jauh disana,Opsir muda itu tampak gelisah.Hari menjelang malam,namun tak ada kabar apapun dari informan-nya,Sai.
Ia pun tak sabar mendengar apa keputusan wanita dalam sarang penyamun itu,Sasuke cukup ragu akan pilihan yang akan Hinata putus kan.Sebenarnya Ia hanya menggertak,dengan mengatakan akan meracuni Neji,Kakak Hinata.

Pria ber-onyx itu menyeka wajah nya yang terasa lengket...air menyegarkan fikiran pria yang tampak dalam kegalauan tingkat tinggi itu.Wajah Hinata terlintas di benak nya.Sasuke cukup ragu, jika sang wanita akan berbelot membela musuh-musuhnya itu.Bukan hanya gagal dalam misi nya...tapi Ia juga akan patah hati...

Sasuke kembali merasakan detak jantung nya semakin cepat.Ia merasakan getaran yang aneh,getaran yang akan membuat nya meledak.

"Shika...bisa kau ketempat Ayah ku?,aku punya firasat buruk!"
Perintahnya pada sang rekan.

"Baik...!"
Pria berambut nanas itu pun mengangguk,segera keluar dari ruangan sang Inspektur.

-
-
-
-

Sebuah kamar dengan pintu geser,terbuka lebar. Membiarkan angin sore memasuki ruangan yang tenang itu.

Sorot mata yang menua oleh zaman itu,tampak datar memandang pria yang kini berdiri di ambang pintu.

"Kau mengingat ku?"tanya sang pria muda.

Fugaku tersenyum,senyum nya menyimpan berbagai arti.Sekilas Naruto bisa melihat kepasrahan dari wajah keriput itu.

"Hari pembalasan sudah tiba?"lontar nya tenang.

"...Kau terlihat menyedihkan,"Naruto masih memandang dingin.

Fugaku berdiri dari kursi santai nya,"Aku adalah pria terhormat...aku takan memelas untuk pengampunan darimu,bocah"

Naruto melempar katana yang sedari awal Ia simpan di balik tubuh nya."Kau bisa memakai itu.Aku akan melawan mu dengan tangan kosong,jadi kita imbang."

Mantan perwira itu meludah,benci.
"Kau benar-benar menghina ku?"

Naruto terkekeh,"Maaf aku tak di besarkan oleh orang tua,aku hanya berusaha bersikap sopan pada pria tua seperti mu"

"Tak ada yang pernah meremehkan seorang Uchiha,"
angkuh pria berambut panjang itu.

Naruto membuka jas ,melinting lengan kemeja nya."Kau merasa terhina?"

"Baiklah,...Aku akan melayani mu,bocah sombong!!!"

Fugaku mengambil katana di lantai.Ia siap dalam posisi Ishiki,langkah nya bersiap mengamati gerakan lawan dengan tangan kosong nya itu.

"Kau yakin,Nak?... teknik Hirazuki-ku tak pernah meleset dalam menyerang"

Naruto hanya mengamati,langkah pria yang kini bersiap mengambil sikap menyerang jarak jarak jauh-nya.Katana nya berkilat sejajar dengan bahu kokoh sang pria renta,namun terlihat cukup mahir dalam memainkan samurai nya itu.

"Jadi kau seorang Gatotsu...ya?,Aku mengerti...Kau dulu seorang agen"
Naruto bersiap menangkis serangan itu dengan teknik Shirahadori -nya.

Tap...tap...tap...tap...
Langkah penyerang itu cepat,Tubuh Fugaku melayang seiring ayunan pedangnya,siap menebas kepala sang penantang.

Srettt...

Neon DiamondWhere stories live. Discover now