Chapter 12

4.8K 408 55
                                    




"Tidaak..."Hinata terisak,takut.

"Ayolah,Naruto tak akan tahu ini"Bujuk Toneri.

Wanita itu menggeser tubuhnya semakin kebelakang,hingga menyentuh sandaran ranjang.Selimut tebal itu perlahan tertarik,Toneri tampak sabar menelanjangi wanita itu.
"Aku benar-benar penasaran,hingga Naruto enggan berbagi bersama kami..."

Selimut itu jatuh terongok d lantai.
Lidah menyapu bibir pria itu,basah.wajah pucat nya tampak memerah,tatapan es nya berapi-api...melihat sang Wanita tampak repot menutupi bagian tubuh nya yang terbuka.

"Tak usah takut,...aku akan memperlakukan mu,sebaik Naruto "Toneri,menarik rambut Hinata agar medekat.Wanita itu tersentak,bergetar..."Naruto tak akan memaafkan mu"ancam wanita itu.

"Hm,...pria punya cara nya sendiri menyelesaikan masalah,bukan?!"Sinis Toneri,tak gentar.

"Jangan...aku mohon...aku hanya milik Naruto"mohon Hinata semakin ciut.

"Cih,kami yang menyelamatkan mu di bar itu..."teriak Toneri.

"Bukan kau...Aku lah yang menembak Danzo!!"lantang Gaara,yang sudah berdiri di ambang pintu.

Hinata semakin bergetar takut,Kini bukan hanya Toneri yang ada di kamar itu tapi Gaara dan...juga Kiba yang baru datang ,ikut bergabung.

"Oh,teman-teman kalian juga datang.Baik kita pesta..."Toneri membuka ikat pinggang nya,tersenyum memandang sang wanita yang meringkuk melipat kakinya.

"Toneri kau yakin?"Kiba tampak ragu.

"Tak ada yang tahu ini...Hinata pun terlalu takut kehilangan Naruto, jika sampai pria itu tahu wanita nya tersentuh pria lain"Toneri tersenyum menang.

Hinata menggeleng-geleng,ngeri akan apa yang terjadi padanya...bersama tiga lelaki ini.

"Aku tahu!!!dan aku tak akan membiarkan ini"Tiba-tiba Gaara menodongkan pistol kembar nya pada dua pria itu.

Toneri terkekeh"Gaara,jangan munafik...kau juga menginginkan dia bukan?,cih..!!!"

Kiba hanya menatap kosong wanita yang terpojok itu,"Kita bukan bajingan,pemerkosa...Dia hanya menginginkan Naruto..."Kiba menurunkan senjata Gaara"Lagi pula dia bukan jalang"lontar pria pecinta anjing itu,seraya keluar meninggalkan kamar itu.

Toneri merenggut tak suka"Kalau begitu hanya aku satu-satu nya pemerkosa disini...akan ku jadikan Ia jalang ku yang lain!!"Toneri tampak tak berubah fikiran.

"Hentikan!!!"Gaara semakin mengeratkan bidikannya.

"Hmm...baiklah.Kalian tak tahu wanita ini berbahaya?!"Toneri memakai lagi kemeja nya.
Seraya mendengus kesal.

Gaara menatap tajam Hinata yang tampak gugup"oh...Apa Toneri tahu aku seorang informan?!"
takut batinnya.

"Ia bisa menghancurkan The Raven,tanpa senjata"Lontar Toneri,menepuk bahu sang pria merah dan melenggang pergi.

Gaara masih menatap Hinata,.."Kembali tidurlah"
Pria itu memutar tubuhnya.

"Terimakasih...terimakasih Gaara!!!"Hinata bernafas lega.

"Hm...itulah guna senjata itu,Berlatihlah"ucap Gaara pelan,seraya menutup pintu kamar.

Hinata turun dari ranjang,mengeluarkan senjata yang tersimpan di kotak laci."Apakah senjata ini untuk melindungi ku....atau,untuk membunuh?!"gumannya,menatap senjata itu.

Petir menyambar,berkilat menghantam kaca jendela...Hinata sedikit tersentak kaget."Naruto...apa kau baik-baik saja?!"Ia melihat sinar kebiruan membelah gelap langit,berkilat-kilat
penuh murka.

Neon DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang