chapter 18

4.9K 378 151
                                    




Ruangan bernuansa cream dengan lampu pijar terang itu tampak tegang.
Sasuke mengetatkan rahang nya,memandang benda berbentuk segi-empat dimeja interogasi.
Kotak berhias pita hitam itu menunggu untuk di buka.
Hati sang Opsir gentar untuk mengetahui isi dari kotak yang di bawa wanita itu.

"Ini dari Naruto?"tanya nya.

Tubuh Hinata bergetar.Jas sang Opsir tampan yang tersampir di pundaknya,tampak tak terlalu berpengaruh bagi wanita cantik yang masih membisu sedari tadi.

"Hinata...apa ini dari Naruto?"ulang Sasuke.

Hinata menelan saliva kasar.Tenggorokannya terasa kering meski teh hangat tersedia didepannya,Ia belum mau membuka mulutnya meski hanya untuk meneguk minuman itu.

"HINATA...!!!"Opsir itu mulai kehabisan kesabaran-nya.

"Aku tidak tahu!!!bahkan aku tak tahu keadaan pria itu sekarang!!!"lontar Hinata seketika.

"Apa di fikiran mu hanya ada pria itu?"tanya Sasuke pedih.

"...Mana kakak ku??"akhir nya wanita itu berani menatap sang Opsir.

Sasuke mengabaikan pertanyaan wanita itu,Ia menyiapkan hati untuk membuka kotak di depan nya.

Penutup benda itu tak sulit di buka,Hanya terasa berat untuk pria itu memasikan isi nya.
Seketika onyx nya terbelalak kaget,bersibobok dengan tatapan kosong dari dua kepala tanpa tubuh itu.Sasuke mematung sesaat. Jantung nya terasa berhenti berdegup
bahkan pria itu tak yakin darah nya masih mengalir.Pucat dan menyedihkan...wajah tampan itu seketika berubah.

Airmata membeku di mata nya,tangannya melunglai lemas...

Brakk...
Kotak itu terjatuh,menggelindingkan isi nya.

Hinata tercekat kaget...ia merinding melihat kepala-kepala tak bernyawa itu.Namun sungguh di dasar hati nya ia merasa lega,dengan begitu berarti Naruto berhasil membunuh Fugaku tanpa hambatan berarti.

Sasuke oleng.Tangannya mencari sandaran untuk pijakan nya yang tak seimbang.Hinata pun membantu pria itu,refleks.

"Kau...kau lihat?...Dia membunuh ayahku dan Tsai..."lemah Sasuke,shock.

Hinata masih menyangga lengan pria itu,menenangkan."Apa yang kau rasakan sekarang,pernah dirasakan Naruto saat Ia masih kanak-anak"bela Hinata.

Sasuke menatap wanita itu,tak suka."Kau membela penjahat itu?Dia telah meracuni mu dengan dendam nya?!"

Hinata menggeleng,"Tidak.kau tahu aku punya nasib yang  sama dengannya!!"

Sasuke membelai rambut wanita itu,"Kau mencintai nya?"tatapan elang itu penuh tanya, menuntut.Ada sedikit kehangatan di mata yang mulai memerah itu.

Hinata menunduk,"Sangat,Aku sangat mencintai nya,"aku wanita itu jujur.

Pria itu berseringai,pedih."Bagus,setidak nya aku tahu apa kelemahan pria itu?"

Hinata mendongkak tak percaya.Ia menggeleng menolak."Jangan gunakan aku untuk memancing nya lagi!!,Kau sama jahat nya dengan ayah mu!!"tajam wanita itu.

"Sst...jahat?kau katakan aku jahat!!!...Aku bahkan akan menikahi jalang penjahat itu,Kau!!!.Aku bahkan tak membunuh kakak mu,Neji...semua ini kulakukan hanya untuk menangkap bajingan kuning itu!!!"emosi Sasuke kini mulai tak terbendung.

Hinata mundur,ia merasa pria di hadapannya ini bahkan lebih menakutkan dari kekasih sadis nya itu.

"Apa yang kau mau,Sasuke?!!"lontar Hinata terpojok di dinding.

Neon DiamondWo Geschichten leben. Entdecke jetzt