Chapter 11

5.2K 377 53
                                    




Hinata memandang kosong terjangan ombak, disenja yang menggantung terselingi gerimis.
Rambut nya klimis selengket wajah nya yang tampak sembab.

Hari menjelang gelap,jauh disana sang pria tengah bersiap melancarkan misi balas dendam nya.
Hinata semakin kalut saat Tsai membisikan tentang penyergapan yang langsung di pimpin sang Inspektur Uchiha.Hinata menggenggam janji Sasuke akan kebebasan sang Kakak...Namun itu harus ditukar dengan nyawa sang kekasih.

Lalu apa?,Apa setelah Naruto tertangkap Ia akan bebas?,bukankah The Raven masih menyisakan tiga pria yang tak kalah tangguh nya di dalam sana?!.

Pasir membuat pijakannya serasa tersedot kedalam tanah kasar itu.Menimbun dada nya yang terasa sesak akan air mata masa lalu nya.
Dendam...itu yang membuat Naruto hidup dan memilih jalan ini.
Keterpurukan,ini yang membuat Hinata memilih pilihan sulit dalam hati nya.

Tapi dia telah memutuskan pilihan bukan?,Ia harus mengambil resiko nya.Kini Ia bersiap patah hati dan tersakiti saat sang pria akan tertangkap atau malah mungkin mati...cinta nya yang baru tumbuh akan di semai paksa keadilan palsu.

Hinata mengeluarkan senjata di saku jaket nya..Ia tak tahu mengapa Tsai memberikan ini pada nya diam-diam.Itu lucu,bahkan Ia tak tahu cara mengggunakan senjata api  dan untuk apa?!.Tugas nya hanya sebagai Informan bukan?.
"untuk berjaga...Sasuke memberikan mu ini"kenang Hinata, akan kata-kata pria  datar itu.

"Apa Naruto yang memberikan mu itu?"Tiba-tiba suara berat seorang pria mengalihkannya,Gaara.

Hinata tercekat,panik segera menyembunyikan
Glock 17 nya kembali kedalam saku,namun..."kau tak usah menyembunyikan itu,Aku tahu Kenapa Naruto memberikannya padamu"

Hinata berusaha menormalkan kegugupannya"I..itu..."

"Dia takut kami menggoda mu bukan?...hoho aku tahu dia itu pria posesif saat jatuh cinta"Jade pria itu tampak cerah di tamaram kelabu ini.

Hinata hanya tertunduk tanpa sepatah kata pun.

"Kau mengkhawatirkannya?"tanya Gaara,memandang buih.

"Ya,apa Ia akan baik-baik saja?"Hinata ikut memandang busa yang menepi di ujung kaki nya.

"Tentu...Aku harap.Dia tak pernah gagal sebelumnya...ini rencana besar nya Ia akan membunuh pria yang cukup berpengaruh,bukan?"Gaara mengalihkan tatapannnya pada sang wanita.

Hinata menggaguk ragu,"Dia tak menjelaskannya pada mu?"

"Tidak,Dia tertutup akan masa lalu nya.Tapi aku tahu Dia tak sejahat seperti yang telihat,bukan?!"Gaara tersenyum tipis.Senyumnya terlihat tulus menenangkan.

"Ya...Dia memperlakukan ku dengan baik"Hinata merona mengingat sentuhan pria itu.

Gaara mengeluarkan tangannya,yang sedari tadi tersaku"Kemarikan senjata itu...aku akan mengajari mu memakai nya?!"tawar Gaara.

"Ta...tapi..."ragu sang wanita.

"Kau tak bisa menggunakannya kan?"Gaara tampak yakin.

Dan itu benar.Hinata sendiri tak tahu, mau bagaimana dengan senjata api.Ia mengeluarkan kembali senjata berwarna hitam itu"Kau tak keberatan?..."

Gaara segera meraih senjata itu,"Glock 17?Dia memberikan pilihan yang bagus untuk seorang wanita..."senyum Gaara.

Hinata tak tahu apa yang harus dilakukannya saat pria berambut merah itu memposisikan tubuh di belakangnya.
Gaara,meraih lengan nya perlahan. Membuat Hinata  mengarahkan senjata itu,nafas Gaara berhembus di leher jenjangnya"Kau lihat karang itu..."Gaara menunjuk dinding kapur karang  yang kokoh..."itu target kita..."Pria itu meremas punggung tangan Hinata yang bergetar ..."fokus. ..dan...shoot!!"

Neon DiamondWhere stories live. Discover now