Crazone _ 12

1 0 0
                                    

Nada memalingkan pandangannya. Diubah fokusnya menuju Alvin. Kemudian bertanya kembali karena yang ditanya hanya diam tak merespon.

"Lo kenapa, Al?" Tanya Nada sekali lagi. Intonasi suaranya terdengar menenangkan. Dan itu membuat Alvin tak kunjung menjawab. Karena dia suka jika Nada mulai mengkhawatirkannya.

"Ditanyain malah senyum-senyum. Dasar gila."

"Nanya nya berkali-kali dong. Jangan cuman sekali doang." Pinta Alvin yang akhirnya mengeluarkan suaranya. Dia menutup matanya. Merasakan udara kamarnya yang terasa begitu sesak sepertinya. Dan sayangnya, dia tidak tahu apa penyebab yang dapat mengakibatkan udara kamarnya menjadi sesak.

"Dasar modus. Tiap hari gue juga udah nanya-nanya ke elo kali." Nada memberengut sambil meletakkan kamera yang ia pegang tadi ke atas nakas.

Mereka berdua sama-sama berbaring menghadap langit-langit kamar yang sama. Yang perempuan menatap langit-langit dengan hembusan nafas yang teratur. Namun, hatinya berpacu cepat ketika dia merasakan perasaan itu lagi. Sementara yang laki-laki menutup matanya berharap ia dapat lupa dengan kejadian yang menimpanya selama ini.

"Al?"

"Kebiasaan banget kalo mau ngomong manggil dulu. Langsung ngomong aja kenapa sih?" Alvin seperti ingin marah. Tapi bukan karena Nada. Melainkan karena perasaannya kini yang sedang kacau.

"Gimana tadi malem nge-date nya? Sukses ya?" Entah kenapa, ketika melontarkan kalimat itu hati Nada terasa sakit. Namun, dia bisa bersikap seakan tidak ada apa-apa. Toh, sebagai sahabat, memang seharusnya dia bersikap seperti ini kan? Mendukung apa yang memang terbaik untuk sahabatnya.

"Biasa aja." Jawab Alvin ketus. Dia segera memutar tubuhnya menyamping. Membelakangi Nada, "Gue mau tidur. Capek." Lanjutnya datar.

Nada hanya bisa diam. Dia seakan amnesia dan bingung harus melakukan apa. Rasanya Alvin benar-benar sedang tidak ingin diganggu. Mungkin dengan dirinya pergi, Alvin dapat merasakan ketenangan yang ia butuhkan.

Lama dia terdiam sambil mengabil keputusan yang kiranya memang tepat.

Lima menit kemudian setelah berpikir panjang, Nada memutuskan untuk bangkit dari posisi tidurnya.

"Emm, gue pikir lo butuh waktu buat sendiri." Ucapnya sambil berdiri melihat Alvin yang tidur membelakanginya.

Tidak ada respon dari Alvin. Awalnya Nada ingin langsung pergi begitu saja. Namun, kakinya malah melangkah mendekati laki-laki itu. Dilihatnya wajah Alvin. Matanya terpejam. Mungkin memang sudah tidur. Dengan sedikit membungkuk, Nada berbisik, "Sorry karena udah ganggu lo pagi ini. Yeah, gue salah waktu mungkin."

Kemudian perempuan itu berjalan menuju pintu.

Dipegangnya kenop pintu kamar Alvin tapi kemudian ada seseorang yang tiba-tiba membalikkan tubuhnya lalu memeluknya, erat.

"Please, lo disini dulu." Pinta suara itu.

"Lo kenapa sih sebenernya?" Tanya Nada yang mulai jengkel dengan tingkah laku Alvin hari ini. Dia kasihan dengan sahabatnya itu. Tapi tak urung dia juga sebal karena setiap pertanyaan yang ia lontarkan seakan menjadi abu sia-sia.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Dec 25, 2018 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

CrazoneHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin