Crazone _ 11

3 0 0
                                    


Hari minggu ini, Nada ingin mengajak Alvin keluar. Pagi-pagi sekali dia sudah bangun dari tidurnya. Mencuci muka lalu mandi. Jam 6 lewat sedikit, Nada segera pergi ke rumah Alvin. Rencananya, Nada akan mengejutkan Alvin dengan kedatangannya yang sebelumnya tidak ia bicarakan dengan sang pemilik rumah.

"Mampus palingan sekarang juga masih ngebo tuh orang." Celoteh Nada sambil memainkan handphone-nya. Dia pergi menuju rumah Alvin dengan taksi.

Sesampainya di depan pintu rumah Alvin, Nada mengetuk pintu tersebut. Karena tidak ada jawaban, maka Nada memutuskan untuk langsung masuk dan berjalan menuju kamar Alvin. Lagian ini memang sudah hal biasa jika dia langsung ngeloyor masuk rumah Alvin tanpa izin.

Begitu berada di dalam kamar Alvin, dilihatnya laki-laki itu masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya kecuali kepala. Aneh. Tidak biasanya Alvin menggunakan selimut sampai segitunya.

"Apa gue bilang. Pasti ni anak masih molor. Sok cool banget sih tidurnya. Taik." Lagi-lagi Nada berbicara sendiri. Kakinya melangkah mendekati tempat tidur Alvin.

Dengan cepat, tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Alvin. Dan begitu selimut itu terbuka, Nada langsung tertawa. Saking kerasnya, Alvin sampai terbangun dari mimpi indahnya.

"Setan! Lo ngapain anjir?" Tanya Alvin yang keliatan kaget. Dia tidak mengira jika Nada akan ada di rumahnya di hari minggu pagi. Biasanya Nada akan bangun siang. Bahkan tidak mandi pagi.

Tawa Nada mulai mereda, "Lo kenapa telanjang gitu?" Tanya Nada tanpa malu dan menghiraukan pertanyaan Alvin. Karena dilihatnya Alvin hanya mengenakan celana yang panjangnya kira-kira selutut.

Buru-buru Alvin meraih selimutnya kemudian menutupi tubuhnya lagi. Masih dengan posisi berbaring, "Ya suka-suka gue lah. Lagian kan lo tuh ngapain tiba-tiba kesini? Pakek buka selimut orang seenak jidat. Dasar mesum." Omel Alvin.

"Mesum?" Nada pun tersenyum jahil, "Mesum ya?" Dia mendekati Alvin dengan tatapan mengerikan. Bak predator yang ingin memangsa buruannya.

"Apa lo? Nggak usah deket-deket gue! Nih gue sembur pakek bau nafas gue yang masih alami." Alvin membuka mulutnya dengan lebar berniat menyemburkan nafas mematikannya.

Nada tidak kelihatan gentar. Dengan gesit, ditariknya selimut Alvin hingga seluruh tubuh Alvin kini tidak ditutupi selimut. Nada pun membuang jauh selimut itu ke sembarang tempat sambil tertawa bangga karena merasa dirinya sudah menang.

Alvin yang memasang ekspresi geram pun langsung bangkit kemudian berjalan mendekati Nada, "Awas ya lo. Gue cium mampus juga lo."

Dengan tatapan meremehkan, Nada tertawa, "Coba aja sih kalo bisa. Wleeek." Kaki Nada berlari menghindari Alvin yang kian mendekat. Tawanya tidak juga reda. Malah semakin bertambah.

"Cuman nangkep anak setan kayak lo mah gampang." Alvin sedikit berlari mengejar Nada. Dengan sigap tangannya langsung menarik lengan Nada. Direngkuhnya tubuh mungil itu ke dalam dekapannya, "Mampus kan. Kena juga lo."

Nada yang tadinya tertawa pun langsung diam. Jantungnya berdegup tidak karuan. Tidak biasanya dia merasakan perasaan seperti itu. Apa mungkin karena Alvin memeluknya dengan keadaan dia tidak memakai baju? Ah, sepertinya tidak juga.

"Jangan cium gue!" Rengek Nada karena dia sudah tertangkap basah.

Alvin masih saja memeluk erat Nada. Bahkan semakin erat, "Omongan gue nggak bisa ditarik lagi." Ucap Alvin sambil menaruh dagunya di ujung kepala Nada.

"Ih! Dagu lo jangan nempel-nempel di kepala gue. Sakit bego! Ini juga ngapain malah meluk gue sih? Udah tau nggak pakek baju juga. Ketek lo tuh bau asem njir." Omel Nada panjang lebar sambil berusaha melepaskan diri meskipun tidak ada pengaruhnya sama sekali.

CrazoneHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin