Crazone _ 10

15 2 0
                                    

Semakin hari, kedekatan antara Alvin dan Keyra makin erat. Bahkan sangat erat. Kedekatan itu pulalah yang membuat Alvin menjadi tau bagaimana watak Keyra sebenarnya. Alvin mulai tau bagaimana cara untuk menghadapi Keyra yang selalu berkeinginan keras. Apapun keinginannya, Alvin harus menuruti. Itulah hal yang menuntut Alvin untuk lebih sabar dalam menghadapi Keyra. Pikirnya mungkin setiap perempuan memang seperti ini. Berkeinginan keras.

"Vin, besok-besok kamu pakek ini dong."

"Aaa jangan itu. Nanti jelek."

"Apasih kamu jahat. Masak permintaan pacar sendiri nggak diturutin."

"Besok jalan yuk."

"Besok jemput aku ya. Harus!"

"Kamu jangan kebanyakan main dong!"

"Aku nggak suka ini."

"Aku suka itu."

Begitulah sekilas cuplikan permintaan Keyra yang awalnya membuat Alvin hampir naik pitam. Alvin merasa bahwa dirinya kian diatur. Tapi, hanya satu yang kini dia tau. Sabar.

Keyra sedang jalan-jalan di Mall dengan pacarnya, Alvin. Tangannya tak pernah lepat menggaet lengan pacarnya itu. Bermanja-manjaan dengan pacarnya adalah hal yang paling membahagiakan untuknya. Apalagi Alvin sangat pengertian terhadapnya.

"Vin, aku lagi suka cowok yang pakek kalung. Kamu mau nggak pakek kalung?" Tanya Keyra yang terdengar seperti permintaan penuh paksaan.

"Pakek kalung? Ntar aku kayak cewek dong?" Tanya Alvin heran. Lagipula jika Alvin memakai kalung, maka itu tidak mencerminkan dirinya sendiri. Dia sangat tidak suka memakai kalung, gelang, ataupun anting. Pengecualian untuk jam tangan.

"Iiih. Sekarang itu lagi trend tauk. Keren loh nanti. Kamu pakek ya? Mau kan? Mau kan?" Pinta Keyra menampangkan wajah memohon.

Alvin menghela nafas. Rasanya ingin marah karena dipaksa. Coba saja jika perempuan disampingnya ini adalah Nada. Pasti dia akan menolak mentah-mentah permintaan konyol itu.

"Kok diem sih?" Tanya Keyra karena pacarnya itu tak kunjung menjawab.

"Yang lain aja deh ya?" Alvin mencoba menolak dengan halus.

"Nggak mau. Aku mintanya itu. Nggak mau yang lain." Jawab Keyra sambil menggeleng. Dia terlihat seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan ice cream.

Setelah berfikir keras. Akhirnya Alvin luluh juga. Walaupun tadi dia sempat mengepalkan tangannya saking tidak suka dengan permintaan Keyra tersebut. Tapi, buru-buru dia menutupi semua itu. Mungkin inilah yang dinamakan pengorbanan cinta, pikir Alvin.

"Yaudah yuk kita beli sekarang. Aku tau tempat yang bagus." Ucap Keyra setelah melihat Alvin yang akhirnya mengangguk setuju.

***

"Weits, Al! Sejak kapan lo pakek kalung baginian?" Tanya Nada dengan sedikit meledek sambil memegangi kalung yang dipakai Alvin.

Sepulangnya Alvin mengajak jalan Keyra tadi sore, dia langsung mengemudikan mobilnya menuju apartemen Nada. Tentunya setelah mengantar Keyra ke rumahnya.

"Sejak gue punya pacar namanya Keyra." Jawab Alvin malas. Setelah Nada membukakan pintu untuknya, dia langsung diberikan pertanyaan memuakkan itu.

"Cakep juga neng." Celetuk Nada masih sambil memperhatikan liontin kalung yang ada di leher Alvin. Itu bukan kalung untuk cewek sepertinya. Jelaslah. Mana mau Alvin memakai kalung yang diperuntukkan untuk seorang perempuan? Big no!

"Tai." Balas Alvin singkat sambil berlalu meninggalkan Nada yang masih berdiri memegangi pintu masuk. Terdengar suara tawa yang membahana. Suara khas anak perempuan. Siapa lagi kalau bukan Nada.

CrazoneHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin