"Naruto,mengapa kau tak membunuhku saja?"lirih Hinata.

Ia memandang senjata api yang tergeletak tak jauh dari nya.
Tubuh wanita itu terasa lemah walau hanya untuk berdiri.

Perlahan senjata itu pun diraih nya."Kau tak mau bertemu dengan ku lagi bukan?"..."Baiklah,mungkin kau mau melihat jenazah ku."

Hinata menelan saliva,tangan nya terangkat naik.Ujung pistol itu telah menyentuh sisi dahi nya.Ia memejamkan matanya rapat,bersiap menarik pelatuk....

Cekrek...
Senjata itu siap meletus.

"Selamat tinggal Naruto..."




Perjalanan itu terasa memakan waktu,sang pengemudi yang masih betah dalam diam nya tak merespon
Sedikit pun guyonan para pria di dalam mobil yang melesat cepat itu.

"Naruto...Apa kau tegang?"Toneri melirik pria di sebelahnya..

"Seperti nya ada yang kalah sebelum bertarung"Kiba memukul sandaran jok belakang pria pirang itu.

""Hm...Ketika cinta menyapa sang serigala,maka Ia lupa cara melolong" Gaara tak kalah menyindir.

Naruto tersenyum tipis..."Aku bukan tegang.Aku menyerah yeah...dan aku jatuh cinta itu benar,"
lontar nya tanpa menggerakan leher sedikit pun.

Kediaman Uchiha mulai terlihat di sela pohon oak yang rimbun.Rumah besar itu tampak seperti rumah peristirahatan.

"Kau yakin ini alamatnya?"Naruto memelankan laju mobil nya.

Gaara meng-angguk yakin,"Ini yang Kakashi dapatkan"

Naruto menyimpul senyum licik nya."Jadi Uchiha kecil itu menaruh ayah renta nya di tengah hutan?"

"Ini tak imbang,kita pria muda yang bugar dan sehat...Apa kita harus menyerang seorang kakek tua yang bahkan...."Kiba menyisir sekeliling,"Tak ada penjagaan khusus."

Toneri tersenyum masam,"Kau meremehkan,seorang pensiunan Jenderal besar kepolisian..."

"Ya...bahkan reputasi nya sebagai Polisi sangat terpandang dan di gentari para penjahat," Gaara menimpali.

Naruto menggeleng,melepas kacata hitam nya penuh gaya.
"Dia hanya salah satu pengecut yang berlindung di ketiak para penguasa,"lontar nya angkuh.

Ketiga teman nya langsung terkekeh,menertawai pria itu."Hei,kau yakin?...kami bisa menghabisi pria itu tanpa kau Naruto!"Toneri menepuk pundak pria pirang itu.

Naruto merenggut tak mengerti akan ekspresi sahabat-sahabatnya itu."Apa ada yang salah padaku?"tanya Naruto bingung.

"Matamu...kau menangis?hohohohohoo"tawa ketiga pria itu pecah.

Naruto membuang nafas nya kesal,"Baiklah...kalian tahu bukan ?!,ini pertama kalinya aku mencintai wanita.Dan dia mengkhianati ku...ini buruk."nada tinggi pria itu,sedikit gusar.

"Hei,hormatilah pria yang sedang jatuh cinta ini"Gaara menenangkan para pria yang masih tertawa.

Naruto bernafas lega untuk bantuan Gaara,menenangkan para pria yang mengejek nya itu.
"Sudahlah,kita fokus pada penyerangan kita."
Ia membangun wibawa nya lagi.

"Gaara...kau masuk lewat arah jam dua..."

"Toneri,kau bisa masuk lewat kebun belakang."

"Kiba...kau memancing di pintu utama"

"Kalian mengerti?!"komando Naruto.

Ketiga pria itu pun menjawab dengan diam nya,"Hati-hatilah...!!"Tepuk mereka satu sama lain.
Seraya segera keluar dar mobil itu.

Naruto menarik nafas nya dalam...mengumpulkan semua pasokan oksigen di tubuhnya.Tangan nya mengepal kuat,mengingat bagaimana orang tua nya dulu menemui ajal yang mengenaskan...Ia memacu andrenalinnya mengumpulkan semua kebencian yang di pupuk nya sampai saat ini.

Angin membelai wajah pria itu,aroma bunga melintas di penciuman sang pria...sekilas Ia teringat paras sendu sang wanita,"Hinata...,"hati nya melembut mengingat nama itu...Semua ingatannya berputar-putar mengelilingi otak panas si pria serigala itu.Antara tangisan masa kecil nya yang menonton adegan sadis pembunuhan orang tuanya,dan tawa nya saat bersama sang Neon Diamond nya...Hinata.

Ia pun mengingat silau berlian Koh I-Nor,
masa kecilnya,Disela bayang paras sang Hyuga yang tak kalah menyilaukan.Bahkan lebih indah...dan memanjakan mata pria itu.

Ia mulai hanyut akan kenangan malam-malam bersama wanita nya...Naruto masih mematung,fikirannya menyebar ke segala sisi hidupnya..."Hinata...."lirih nya.

Kepakan sayap sang Raven mengepak,burung-burung hitam itu bertengker di batang-batang pohon.Naruto masih tertumpu pada fokus nya yang berpencar...

Hingga,

Tok...tok...tok...
Kiba mengetuk kaca jendela mobil itu.

Naruto terperanggah menyadari untuk apa Ia disini.

"Kau siap...?Aman,Gaara dan Toneri telah masuk..."lontar Kiba.

Naruto mengangguk,"Aku selalu siap,..."

Pria itu pun turun dari mobil,sebuah katana terselip di belakang tubuhnya.

Naruto mendongkak memandang rumah itu..."Aku datang Fugaku"

Next

Neon DiamondDove le storie prendono vita. Scoprilo ora