[41] Posesif

154 13 0
                                    

"Kamu siap-siap gih," suruh Adam pagi ini, ditemani dengan satu porsi pancake yang dilumuri madu.

"Mau ke mana?"

"Biasanya setelah nikah ngapain ya?" Ujar Adam agar Audrey penasaran dan menebaknya.

"Mmhhh..." Audrey mengetuk-ngetuk dagunya bingung. "Kamu pasti pengen cepet-cepet gendong bayi ya?!"

Adam tertawa agak keras. "Hahahaha! Kalo itu sih udah pasti, tapi yang lain dari itu!"

"Apa sih?"

"Kita kan belom bulan madu sayang..."

"OOOOHHHHH!!!" Audrey ber-oh ria dengan semangat. Ia kira apa, ternyata Adam masih memikirkan bulan madu yang belum mereka laksanakan.

"Aku udah tentuin mau kemana, mungkin dalam jangka waktu beberapa minggu ke depan kita akan berangkat, makanya aku nyuruh kamu untuk siap-siap sekarang."

"Kemana?"

"Rahasia."

"Kenapa semua serba dirahasiain sih?"

"Biar surprise."

"Tapi kan aku kepo."

"Pasti kamu bakal seneng deh kalo ke sana, aku jamin itu."

Audrey mengguncangkan lengan Adam agar tidak terus-terusan membuat dirinya penasaran. Tapi tetap saja Adam merahasiakan itu semua dari Audrey. "Ayo sekarang berangkat, udah siang nih. Pasti pada nungguin."

"Oh iya, aku juga ada meeting hari ini. Berangkat bareng ya?"

"Iyaa."

"Nanti jemput lagi ga?"

"Iyalah!"

"Oke deh!"

Audrey memasuki mobil itu dan membiarkan membawanya ke arah kantor. Meskipun mereka sudah menikah, tapi pekerjaan harus tetap mereka laksanakan. Tidak ada kata santai di antara mereka. Setiap hari ya bekerja.

-

"Jangan pulang kalo aku belom jemput," Adam melambaikan tangannya dari dalam mobil.

"Iya."

"Kamu tunggu di dalem aja kalo aku datengnya lama."

"Iyaa."

"Jangan lupa makan siang dan malem ya! Kalo aku sempet, nanti aku temenin makan malem."

"Iyaaa."

"Jangan cape-cape, nanti kamu sakit."

"Dam..."

"Apa?"

"Aku kapan masuk ke kantornya kalo kamu masih bawel gini?"

"Eh iya ya, yaudah sana masuk."

"Dahhh!" Audrey melambaikan tangannya pada Adam yang masih memegangi setir. Setelah itu ia berbalik badan dan segera memasuki kantor.

"Drey..." panggil Adam lagi, membuat Audrey memutar badan dengan malas.

"Aku sayang kamu." Celetuk Adam disertai seringainya.

"Astaga Adam! Aku udah telat nih!"

"Heheh. Yaudah sana."

Setelah memastikan Audrey memasuki kantor dengan selamat, kini giliran Adam mengunjungi kantornya dan menetap di sana selama berjam-jam. Sebenarnya ia jenuh kalau terus-terus bekerja seperti ini. Setiap hari hanya duduk di depan laptop, menerima laporan, mengecek para karyawan, dan memantau gedung baru yang tak kunjung selesai itu.

Adam dan Audrey 2Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin