Sepuluh

11.9K 532 8
                                    


Alma terlebih dahulu mengantarkan pak Agus ke klinik terdekat untuk mengobati lukanya hingga tak terasa sudah petang, setelah itu mereka pulang ke rumah

Saat membuka pintu sepi menyambutnya, Papa nya sedang bertugas di luar kota kakaknya juga sedang mengikuti acara camping sekolahnya. Sudah di pastikan mamahnya ada di butik sekarang.

Udara sangat panas pas sekali untuk mandi, pasti akan segar.

Tak butuh waktu lama Alma keluar dengan baju t-strit hitam dan celana pendek, membaringkan badanya di kasur. Rasanya ia ingin tidur sekarang, mengambil ponsel yang terletak di nakas. Membuka app wathsApp-nya.

Cecan arwana

Akila : Halooo apakah ada orang?

Akila : gess gua bete nihh,

Akila: Aishhh, kek nya gak ada yang idup di sini

Sasa: Isshh kila berisik tau

Alma : Tau nih, gue tadinya mau tidur.

Akila : Baru jam segini kok tidur Al?

Alma : Nanti di sekolah, gue mau cerita

Sasa : sekarang aja

Akila : sekarang aja (2)

Alma : besok aja gue ngantuk, bye.

Sasa : ahh Almaaa><

Akila : tau nih si Dugong bikin penasaran aja

Dan Alma tak membalas apa apa lagi,
memjamkan matanya, mungkin tidur beberapa jam tak apa. Tak lama matanya terpejam dan disambut dengan mimpi

***

Disisi lain Elang sedang berada di bascamp, menidurkan diri di sofa yang terletak disana. Pikiran nya kacau karna ucapan Raka tadi, jika benar apa yang harus Elang lakukan. Ia mengambil ponsel dan mengetikan sesuatu disana

Elang : Ke bascamp. Cpt!

Elang melamun lagi, memikirkan apa yang harus ia lakukan. Perkataan raka terus teriang di kepalanya

Elang sampai pada tempat dimana ia dan Raka akan bertemu, gedung tua dekat sekolah. Tempatnya lumayan menyeramkan bagi sebagian orang, tapi tidak untuk nya.

Ia berjalan melewati puing puing bangunan yang sudah tua, ia menaiki tangga dan sampai di lantai dua, dimana ada Raka dan dua orang yang ada di belakangnya. "Elang angkasa, ketua geng panco yang diangkat oleh Malam, kakaknya sendiri pada tahun 2015 saat dia lengser. Memiliki banyak musuh, dan raja jalanan. Pembalap yang ditakuti oleh semua orang, tapi tidak dengan gue"

Elang masih diam. Mendengarkan basa basi cowok di hadapannya. Faktanya yang diucapkan Raka benar semua. Alis Elang terangkat satu dan tersenyum sinis Raka tak pernah menyebutkan satu nama itu. Nama yang membuat mereka sama sama menyimpan rasa dendam.

"Akhirnya datang juga" Raka membuyarkan lamunan Elang.

"Cih. Mau apa lo" tanya Elang sinis

Elang [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang