47.(b) (revisi)✓

2.5K 159 4
                                    

"GAK MUNGKIN !! ITU GAK MUNGKIN !!!" teriak seorang perempuan yang tak jauh dari mereka.

Kara berteriak tak percaya apa yang baru saja dia dengar. Sehun gak selamat ? Maksudnya apa ? Sehun mati ? Suaminya mati ?? Kara bangkit dari kursi rodanya, melepas selang infus yang sudah seminggu lebih melekat di tangannya. Dia berlari dan menerobos pintu ICU dengan deraian air mata.

Terlihat suster melepas alat-alat penopang hidup Sehun selama seminggu ini. Kaki Kara terasa lemas tak bertulang, air matanya semakin deras mengalir. Dengan tubuh bergetar Kara mendekati Sehun. Di usapnya wajah pucat Sehun. Terasa dingin. Kara memeluk tubuh Sehun erat dengan isak tangis yang tak kunjung reda. Tak ada lagi deru nafas yang menjadi pengantar tidurnya, tak ada lagi detak jantung yang menjadi pengiring mimpi indahnya.

"Sehun... Bangunn... Sehun bangun, Sehun !!!!" Kara terus berteriak meminta Sehun untuk bangun. Kara memukuli dada bidang Sehun.
"Kamu bohong ! Kamu bilang mau jelasin semuanya ke aku ! Kamu bilang gak selingkuh dari aku ! Buktikan Sehun buktikan !!" disela-sela tangisnya Kara terus memukul dada Sehun, melampiaskan semua kekesalannya selama ini
"Dasar pembohong ! Pengecut ! Bajingan !! Bangun kamu Sehun, bangun !!!" Kara kembali memeluk tubuh Sehun yang masih saja terdiam kaku.
"Kamu udah janji gak akan ninggalin aku" suara Kara melemah dan isakan terdengar lebih dominan dari mulut Kara.

Kara merasa ada usapan lembut di kepalanya,
"Siapa yang mau ninggalin kamu ?"

Suara itu...

Kara mendongak dan melotot tak percaya...

Apa ia tak salah lihat ?

Sehun sadar ??? Ah tidak, lebih tepatnya bangkit dari ranjang ? Kalo bangkit dari kubur kan gak mungkin, dia masih dirumah sakit.

"Kamu ingin tetap seperti ini ? Percayalah dadaku sangat sesak" suara serak itu terdengar sangat nyata.

Apa Kara berhalusinasi ?

Dokter bilang Sehun udah--

Kara melepas dekapannya dari tubuh Sehun dan berjalan agak menjauh.

"Ka-kamu siapa ?" tanya Kara masih tak percaya

"Ahhh aku lupa siapa aku" Sehun pura-pura memegang kepala seolah-olah sedang berpikir keras
"Aku ingat. Aku kan suami Han So Ra" ucap Sehun enteng
Kara terbelalak, mulutnya ternganga. Kara mendekat ke Sehun dan langsung melayangkan pukulan demi pukulan untuk Sehun.

"Kurang ajar, baru juga sadar tapi udah ingat wanita lain. Dasar bajingan !"

"Aww.. Ampun Kara. Awh sakit...!" Sehun mengaduh kesakitan sontak membuat Kara panik.

"Sakit ya ? Yang mana ?" Kara panik

"Sebelah sini" Sehun menuntun tangan Kara dan meletakkannya di atas dada kirinya.

"Kekencangan ya ?? Maaf..." Kara merasa bersalah. Sehun sangat gemas melihat ekspresi Kara yang sedang panik. Sehun langsung menarik tubuh Kara dan memeluknya erat.
"Begini lebih baik" ucap Sehun. Tanpa sadar senyum Kara mengembang dan membalas pelukan Sehun.

"Ehmm... Bolehkah kami memeriksa keadaan tuan Sehun sekarang ?" suara itu menginterupsi keduanya yang spontan melepas pelukan. Ya ampun... Ternyata dari tadi ada dokter dan 3 suster disana ? Dan mereka pasti menyaksikan semuanya.. Ahh malunya Kara 😳

Sehun melirik wajah Kara yang tertunduk dan memerah menahan malu, ingin rasanya ia menertawakannya tapi tidak saatnya. Sehun merubah posisinya menjadi duduk bersender dan menarik Kara kepelukannya. Kara langsung menyembunyikan wajah di dada bidang Sehun

"Sebentar lagi dok, saya masih kangen dengan istri saya"

"Baiklah, jangan lama-lama ya kami harus memastikan keadaan tuan Sehun baik-baik saja" ucap dokter.

Kara melepaskan diri dari Sehun
"Silahkan diperiksa saja dok, saya harus kembali ke kamar saya" ucap Kara dan langsung berlari keluar.

oOo

Sehun mati suri ? dalam dunia medis mati suri juga sering disamakan dengan pengalaman mendekati kematian alias near death experience (NDE). Yaa intinya semua ini atas kehendak yang maha kuasa. Sehun belum diijinkan untuk pulang karena tugasnya untuk membahagiakan istrinya belun terpenuhi. Terlebih ada malaikat kecil yang akan lahir di dunia dan pastinya akan mendambakan kasih sayang seorang ayah.

Sekarang dikamar rawat Kara, lah kok Kara sih ? Ya kan Sehun ikut nimbrung disana. Katanya biar gak terlalu nambah biaya untuk kamar rawat, jadi Sehun minta sekamar sama Kara, padahal Kara udah boleh pulang tapi Sehunnya manja gak mau ditinggal. Alhasil Kara harus tetap menginap di rumah sakit.

"Gimana ceritanya lo bisa hidup lagi hun ?" tanya Chanyeol
"Tugas gue buat bahagiain Kara belum selesai. Jadi gue dibalikin lagi" jawab Sehun
"Gue kira dosa lo terlalu banyak sampai neraka pun nolak elo" gurau Kai, semua yang di sana pun tertawa.
"Dosa gue sama lo masih banyakan lo kali" sewot Sehun
"Haha.. Udah-udah.. Yang penting Sehun masih disini bareng kita sudah Alhamdulillah" tambah Yoon Soo

"Kara lo kok diem aja sih dari tadi, lo kenapa ?" tanya Jisoo yang melihat Kara hanya duduk diam disebelah Sehun.
"Gak kenapa-kenapa" jawab Kara sekenanya
"Mungkin masih malu gara-gara tadi-- aaawhhh" pelintiran kecil di perut Sehun + tatapan tajam Kara membuat Sehun meringis takut.

"Hahaha.. Wajar kali Ra lo gitu, gue aja kalo di posisi lo pasti seperti itu bahkan bisa aja lebih gila lagi" ups Yoon Soo keceplosan
Senyum nakal Chanyeol mengembang,
"Kalo gitu gue mau mati ah biar lo khawatir sama gue" jeplak Chanyeol
"Ihhh amit-amit.. Lo mau gue janda sebelum waktunya ?" balas Yoon Soo
"Gue siap nungguin janda lo kok Yoon hahaha" ucap Kai.
"Kai !!!" Jisoo berteriak dan melotot
"Hehe bercanda sayang" Kai nyengir kuda
"Au ah !" kesal Jisoo
"Jangan gitu dong sayang, aku kan cuma bercanda gak serius kok. Cuma kamu satu-satunya yang aku mau. Maaf ya" rengek Kai
"Pokoknya gak ada jatah seminggu !" tegas Jisoo
"Hahaha mampus lo.. Solo lagi solo lagi" semuanya tergelak 😅

---+---

Yoon Soo berdiri gugup dihadapan profesor rumah sakit tempatnya bekerja.
"Dr. Yoon Soo"
"I-iya Prof"
"Saya suka tesis yang anda buat, simple, mudah dipahami dan kreatif. Saya yakin 90% anda akan berhasil" Prof tersenyum ramah
"90% Prof ? Lalu bagaimana cara saya agar bisa lulus 100% ?" tanya Yoon Soo antusias
"Praktek langsung" jawab Prof

Belum sempat Yoon Soo menjawab pintu ruangan itu di ketuk
"Masuk"
"Permisi Prof, hari ini jadwal pengangkatan tumor tuan Kim Yeon Joo" ucap seorang suster
"Yoon Soo"
"Iya Prof"
"Kamu ambil alih operasi itu"
"Sa-saya ?? Ta-tapi Prof--"
"Saya percaya padamu"

oOo

Yoon Soo sudah berpakaian khas ruang bedah, belum apa-apa keringat sudah membasahi pelipisnya. Bukannya Yoon Soo tak pernah melakukan operasi pengangkatan tumor, dia pernah tapi sebagai asisten dokter. Tapi sekarang dia di percaya untuk menangani langsung. Dan lagi orang yang ia operasi bukan orang biasa dia Kim Yeon Joo pengusaha ternama di dunia. Jika dia tak berhasil maka tamatlah riwayatnya. Ahh, tidak. Dia tak boleh menyerah secepat ini Prof sudah mempercayainya dia harus bisa menjaga kepercayaan itu.

Yoon Soo menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan, dengan pisau bedah di tangannya Yoon Soo bersiap
"Kita mulai sekarang"

~>My Hunnie<~

Semoga sedikit mengurangi rasa rindu kalian
Alurnya mudah ditebak ya ?
Sorry belum pengalaman 😁
Maaf kalo kurang greget ceritanya
Oh ya, mungkin kurang 5-7 part bakal end.

MatchA

My Hunnie - OSH [Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang