11.Diapain??? (revisi)✓

6K 309 3
                                    

Sehun pov
Mobilku melaju dengan kencang, membelah jalanan yang mulai lengang, kata-kata papaku terus terbayang "papa tak ingin melihat pemandangan seperti tadi. Sepertinya papa tak perlu menjelaskan karena sudah tergambar jelas. Jangan pernah sekalipun kamu sakiti Kara, kalau papa sampai tau kamu biarkan setetes air mata keluar dari matanya, kamu lihat saja apa yang papa lakukan. Pulanglah, minta maaf padanya!" tegas dan tak terbantahkan.
"Akhhh..." teriak gue frustasi, gue tarik hp dari saku jas buat ngabarin sepupu gue yang baru pulang dari London. Masa bodo, gue lagi butuh temen curhat! Ya meskipun percuma gue curhat sama dia pasti ujung-ujungnya minta traktiran.
"Temui gue di tempat biasa, 20 menit. Tak ada kata terlambat!" gue langsung nambah kecepatan mobil gue, dan itu melebihi batas yang di anjurkan demi keselamatan. Sekali lagi Gue Gak Peduli!
Sehun pov end

Kai pov
"Saranghaeyo" begitu nyaman terdengar di telingaku. Tanpa ku sadar, senyum manis telah menghiasi bibir sexy-ku, siapapun yang melihatnya pasti ingin menggigitnya karena gemas. "Nado saranghaeyo" setelah itu ku tutup sambungan telepon dengan amat berat hati karena ku masih sangat merindukannya.
Kring kring kring belum juga 5 menit, apa dia juga masih merindukanku, senyumku mengembang. Tapi itu hanya sesaat

setelah nama 'Sehun' tertera dilayar hp ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah nama 'Sehun' tertera dilayar hp ku. Dengan malas kuangkat panggilan itu
"Temui gue di tempat biasa, 20 menit. Tak ada kata terlambat!" ni orang ya gak ada sopan-sopannya. Oke dari pada di marahin Sehun gue langsung terjun ke lokasi.
Kai pov end

Di sinilah, di sebuah meja bar Kai menunggu kedatangan Sehun. Ini buka di diskotik atau tempat-tempat haram ya, ini di caffe. Kaya gini nih bar-nya,

3 menit kemudian, Sehun muncul dengan wajahnya yang sangat frustasi, dengan nafas yang terdengar sangat berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 menit kemudian, Sehun muncul dengan wajahnya yang sangat frustasi, dengan nafas yang terdengar sangat berat.
"Wae??" tanya Kai yang penasaran dan khawatir dengan keadaan sepupunya itu. Sehun menarik nafasnya dalam dan mulai bercerita. Skiip

Sehun sekarang sudah berada di dalam mobilnya, kembali melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah mendengar nasehat Kai, yang kali ini Alhamdulillah bermanfaat dan ada benarnya

Flashback on
Setelah mendengar curahan hati seorang Sehun, Kai menyimpulkan
"Itu tandanya dia cemburu. Dia gak mau lo deket-deket sama cewek lain" Kai
"Masa sih, dianya aja judes banget sama gue" Sehun
"Heh, dengerin dulu! Emang menurut lo semua cewek bakal agresif gitu kalo udah suka sama cowok ? Gak! Dia mencintai dengan caranya sendiri, dan mungkin salah satunya itu Kara. Mungkin aja, mungkin... dia suka sama lo tapi dia gak berani ngungkapin kan bisa aja" Sehun masih bingung
"Tapi masa sih, cuma gara-gara gue deket sama cewek dia marah segitunya sampe ngelakuin hal kaya gitu?"
Pletak.... Kai ngegeplak kepala Sehun, Sehunnya meringis kesakitan.
"Hun...hun lo itu emang polos apa kepolosan sihh?? Cinta hun, cinta. Cinta itu kalo udah melanda, akal sehat aja bisa hilang. Masih mending Kara ngelempar pake botol, coba kalo ngelempar pake barbel. Bisa melayang nyawa si... sii.. si.. Siapa hun ?" Kai
"Lisa" Sehun
"Nah, si Lisa. Eh btw, Lisa itu cantik gak?" tanya Kai, penyakit playboy-nya belum bisa sembuh meskipun udah punya pacar
Pletak, sekarang Sehun yang mukul kepala Kai.
Flashback off

Sehun masuk ke apartemennya, gelap apa Kara sudah tidur. Sehun menaiki tangga menuju kamarnya dan Kara. Anehnya lampu kamar itu masih menyala. Dengan sedikit ragu Sehun masuk kamar dan mendapati Kara sedang meringkuk kedinginan. Sehun mendekat, di singkirkan helaian rambut Kara yang menutupi wajah manisnya. Sehun merasa ada hawa panas dari dalam tubuh Kara.
Benar saja, saat Sehun menempelkan punggung tangannya di dahi Kara terasa panas, tapi badan Kara sesekali menggigil. Apa Kara demam ?
"Badannya panas, tapi kenapa dia menggigil ?" gumam Sehun pada dirinya sendiri. Sehun pun turun ke dapur mengambil air hangat untuk mengompres Kara.

"Sudah ku kompres tapi kenapa panasnya tak juga turun ? Apa harus aku-???" bingung Sehun, pikirannya terus adu panco karena gulat udah biasa.
Setelah lama berfikir akhirnya, Sehun dengan mantap membuka baju yang ia kenakan tadi sampai shirtless

Setelah lama berfikir akhirnya, Sehun dengan mantap membuka baju yang ia kenakan tadi sampai shirtless

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Sehun naik ke ranjang dan membuka dress yang membalut tubuh Kara. Daaaan.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next capt... 😹

~>My Hunnie<~

Kara mau diapain Sehun ya ???
Maaf ceritanya gaje, 🙏
Bingung bikin kata-katanya

MatchA

My Hunnie - OSH [Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang