Chapter 20 - Lukas Devon

9.4K 372 7
                                    

Rachel berjalan ditaman dengan santai, malam ini ia mengenakan sweater over size karna cuaca lumayan dingin tapi hati nya lebih dingin dan ia belum menemukan kembali kehangatannya

Duduk di taman sendirian siapa lagi yang harus ia bawa selain diri nya sendiri. Ia tidak mau melibatkan Anna terlalu dalam di masalah nya biarlah dia bahagia dengan William.

Rachel merasakan getaran dari saku celananya. ia mengambil ponselnya dan seketika ia ingin menangis kembali menatap nama yang tertera di ponsel nya.

"Rachel?"

Katakan saja ia bodoh tapi itu kenyataan nya dan ia tidak menyesal mengangkat telepon dari Max.

"Rachel bicaralah aku ingin mendengar suaramu"

Rachel langsung mematikan sambungan telepon nya ia tidak peduli lagi di taman banyak sekali orang yang jelas ia hanya ingin menangis.

Rachel menangis dan memukuli dada nya yang sakit ia benci dengan perasaan seperti ini, ia sudah merasakan satu tahun lalu dan rasa nya belum hilang sampai sekarang ditambah lagi sakit hati nya.

"Kenapa tuhan tidak adil padaku" Ucap Rachel di sela tangis nya.

"Tuhan selalu adil kepada setiap hambanya"

Rachel mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang berbicara pada nya, ia menatap orang di hadapan nya dengan bingung.

"Perkenalkan aku Lukas Devon" Ucap nya lalu duduk di samping Rachel.

Rachel menghapus air mata nya dengan punggung tangan nya. "Bagaimana bisa kau tahu tuhan itu adil?"

"Karna tuhan itu tahu siapa orang yang akan dia beri cobaan dan tuhan memilih mu karna kau kuat menjalani cobaan seperti sekarang ,adil bukan?"

"Aku tidak kuat, aku lemah, dan aku benci dengan semua ini" ucap Rachel kembali menangis.

Lukas menepuk bahu Rachel untuk membuat nya tenang. " hey berhentilah menangis, jangan terlalu larut dalam kesedihan mu lihat lah sekitar mu aku yakin ada yang lebih bersedih dari mu"

Rachel tersenyum lembut kepada Lukas.

"Aku pergi, kau jangan menangis lagi"

"Terima kasih untuk semua nya"

Lukas tersenyum setelah itu ia pergi meninggalkan Rachel. Rachel melihat lukas yang sudah hilang di belokan jalan. Rachel bangun dan berjalan pulang.
__________

LUKAS :

"Terima kasih atas semua nya" ucap gadis yang entah siapa namanya.

Ia tersenyum lembut kepada gadis di hadapan nya. Lalu ia berjalan menjauhi taman. Dan ia merasa ada sesuatu yang ia lupakan.

"Aih aku tidak tahu nama gadis itu" Lukas menepuk kening nya menyadari kebodohan nya.

Lukas berjalan kembali menuju taman ke tempat dimana ia bertemu dengan gadis itu. Lukas sudah sampai di taman tapi gadis itu tidak ada di tempat nya.

"Yah dia sudah tidak ada" ucap Lukas pada diri nya sendiri.

Lukas berbalik dan hendak meninggalkan taman tapi suara dering ponsel menghentikannya.

"Bukan bunyi ponsel ku lalu ini bunyi ponsel siapa?" Tanya Lukas pada diri nya sendiri.

Lukas mencari sumber suara dan itu berasal dari ponsel yang tergeletak di bangku taman.

"Apa ini ponsel gadis itu?" Lukas menatap ponsel yang ada di tangan nya yang menampilkan banyak sekali miss called dari seorang yang bernama Maxwell Russell.

Tunggu Maxwell Russell? Apa gadis itu mengenal Maxwell?

"Sepertinya aku tahu kemana aku harus mengembalikan ponsel nya" Lukas tersenyum puas lalu membawa ponsel itu bersama nya.
_______

"Oh shit! Dimana ponsel ku!" Rachel mengobrak abrik kamar nya mencari keberadaan ponsel nya.

"Sudahlah, aku bosan mencarinya" Rachel keluar kamar nya dengan perasaan kesal.

Rachel menuruni tangga ia mengambil kunci mobil nya lalu berjalan ke garasi mansion Margaret.

Rachel mengendarai mobil nya keluar dari mansion menuju sekolah nya. Sudah lama ia tidak membawa mobil sendiri setelah dirinya menjauh dari Max.

aku harus bisa melupakan nya dan aku harus bisa untuk tidak menangisi Max lagi.

Ia jadi mengingat Lukas pria yang sepertinya seumuran dengannya tapi pertemuan nya mungkin tidak akan pernah terjadi lagi.

Rachel memasuki sekolah nya. Ia harus bersikap seolah tidak terjadi apa apa dan ia harus siap mendengar ocehan tidak bermutu yang akan penghuni sekolah katakan pada nya.

Rachel membuka pintu mobil nya lalu turun dan tak lupa ia mengunci pintu mobil nya kembali.

"Rachel!" Anna menghampiri Rachel. Sepertinya sudah menjadi kegiatan rutin Anna menghampiri Rachel di setiap kali melihat nya.

Mereka berbicara sambil berjalan

"Rachel apa kau sudah dengar berita terbaru di sosial media sekolah kita?" Tanya Anna dengan ekspresi gembira.

"Bagaimana aku tahu, ponsel ku saja hilang" Rachel memutar bola matanya malas.

"APA?! Bagaimana bisa?" Tanya Anna terkejut.

"Anna, apa hobi mu itu berteriak teriak? Kuping ku sakit di buat mu" Ucap Rachel kesal.

"Lalu hobi mu membuat orang kaget begitu?" Anna menaikkan sebelas alis nya.

"Terserah kau saja, lalu berita itu apa?"

"Ada siswa baru di sekolah kita. Dan dia sangat tampan"

"Memang nya kau sudah melihat nya?"

"Tapi aku tidak sengaja menabrak bahu nya lalu ia bertanya kepada ku dimana letak ruang guru berarti dia siswa baru kan?" Ucap Anna antusias.

"Lalu kau pilih siapa William atau siswa baru itu mereka berdua kan sama sama tampan?" Rachel memainkan kedua alis nya menggoda Anna.

"Ish kau ini, aku tetap memilih Will" ucap Anna dengan wajah memerah.

Rachel tertawa melihat ekspresi Anna.

"Hei.. Sad girl!"

Rachel menoleh ke sumber suara.

Lukas?!

Bersambung...

Jangan lupa vote nya ya flowers!

Salam hangat dariku

Bunga

Bad Girl Vs Bad Boy (COMPLETED)Where stories live. Discover now