Chapter 19 - Prove it

9K 367 3
                                    

"Maaf kan aku, aku salah"

Max berlutut di hadapan Rachel yang masih terisak. Rachel dapat melihat penampilan Max yang sangat berbeda hari ini sangat berantakan seperti diri nya.

Apa dia merasa sakit juga?

"Kumohon maafkan aku, Rachel"

Rachel mendorong Max yang masih berlutut di hadapan nya sampai terjatuh kebelakang. Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama jika ia tetap bersama Max. Walaupun hati nya memberontak untuk memaafkan Max.

"FUCK YOU MAX! FUCK YOU!"

Rachel berlari meninggalkan Max yang masih berlutut, dan Anna yang memandang Max dengan nanar.

BRUK!

Anna memukul kepala Max dengan tas nya.

"Jika kau tidak mencintai nya jangan kau buat dia mencintaimu. Kau pria brengsek yang pernah aku kenal! Aku menyesal mengenalmu" Ucap Anna lalu pergi meninggalkan Max yang masih diam saja.

"Rachel... I'm sorry" Tanpa sadar air mata nya keluar, hati nya juga sakit saat Rachel menolak dan memberontak saat ia memeluk nya. Sekarang ia tahu ia mencintai Rachel bukan Priscilla.

Ia menyesal telah menyakiti Rachel tapi penyesalan hanya lah penyesalan semua sudah terjadi dan tidak ada yang bisa mengubah nya kecuali mereka saling memaafkan.

Max berjalan dengan gontay menuju kelas nya. semua orang tidak ada yang berani menyapanya termasuk para guru yang mengajar.

Emily memanfaatkan situasi.

"Hei Max ada apa" Emily menyentuh tangan Max.

"BERISIK KAU JALANG!" Umpat Max

"AKU HANYA BERTANYA MAX! KAU GILA!" Emily menjauhi Max sambil mengumpat habis habisan untuk Max.

"Max! Ikut aku!" William menarik tangan Max dan berjalan menuju taman belakang.

"Ada apa sebenar nya! Jangan menyimpan masalah sendiri! Apa gunanya aku sebagai teman mu" tanya Will saat mereka sudah berada di taman belakang.

Max menatap Will dengan tajam "Jangan ikut campur urusan ku!"

BRUK!

William memukul pipi kanan Max sampai sudut bibirnya berdarah.

Max membuang darah dari mulut nya dengan cara meludah lalu ia mengusap bibir nya.

"Katakan!" William mendorong kedua bahu kokoh Max sampai terhuyung beberapa langkah ke belakang.

"Aku menyakiti nya" Max akhirnya bercerita.

"Menyakiti? Apa yang kau maksud?"

"Aku menyakiti nya Will! Aku menyakiti Rachel" Max berlutut di tanah kaki nya lemas ia tidak kuat lagi menahan sakit di hati nya.

"Aku telah menyakiti nya..." Max menitikan air matanya, katakan saja dia cengeng tapi memang itu kenyataan nya hati nya sudah terlalu sakit melihat Rachel membenci nya. Semua nya salah nya.

William menatap sahabat nya dengan sedih. Baru kali ini ia melihat nya menitikkan air mata nya demi seorang wanita. William yakin Max sangat mencintai Rachel terlihat sejak awal.

William berlutut dihadapan Max lalu menepuk pundak sahabatnya, memberi nya semangat.

"Jika memang kau benar benar mencintainya buktikan Max, jangan seperti ini. Dia butuh bukti dan keyakinan dari mu. Yakin kan dia sekali lagi kalau kau benar benar mencintainya, aku yakin dia juga sama seperti mu sama sama saling mencintai" William bangun dan menepuk celananya.

"Come on brother" Will memberikan tangan kanan nya untuk membatu Max berdiri.

Max menyambut nya lalu memeluk Will dengan gaya laki laki.

"Thanks Will" ucap Max.

"Oh jadi kalian akan melewatkan acara peluk pelukan tanpa aku?" Ucap Nick yang entah sejak kapan sudah di sana.

"Aku sayang kalian" Nick lalu berhambur dan memeluk kedua teman nya. Lalu mereka menertawakan kelakuan Nick yang konyol.
__________

Bersambung...

Jangan lupa vote nya ya flowers!

Salam hangat dariku

Bunga

Bad Girl Vs Bad Boy (COMPLETED)Where stories live. Discover now