Part 36

2.5K 111 2
                                    

Raka setengah berlari menuju kelasnya, Ia berhasil melewati pak satpam dan sekarang ia harus siap untuk mendengar omelan nasya.

Di tengah perjalanan, raka melihat danial sedang berlari menuju taman belakang. Keningnya tampak berkerut, biasanya danial jika ingin membolos, ia tak berlari seperti itu. Tapi kenapa sekarang ia seperti di kejar setan.

Raka pun memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Sesampainya di kelas, semua mata murid-murid di dalam kelasnya melihat nya. Raka mencari sosok nasya, tapi yg dicari malah tidak ada. Raka pun berjalan masuk kedalam kelas.

Tas nasya ada disini, tapi dimana pemiliknya. Raka pun mulai merasakan ada yang tidak beres "nasya kemana?" tanya nya pada sang ketua kelas

Si ketua kelas hanya menggeleng sembari membenarkan letak kacamata nya.

Raka mendecakkan lidah nya "azam sama viona juga ngga ada?" tanya nya lagi yg di balas anggukan dari murid yg lainnya.

"goblok lu pada!" maki Nya kemudian segera pergi dari kelas itu.

Ia pergi ke taman belakang, dimana danial tadi mengarah ke sini. Dan sekarang apa yg dia lihat?

"zam! lu kenapa sampe babak belur begini" panik raka melihat luka lebam wajah azam.

"ini semua karena musuh lu itu! gara gara dia pacar gue jadi di gebukin! dan sahabat gue di culik!" emosi viona

"vi, jangan ngomong gitu" cegah azam

"lah emang bener kan? sekarang gue ngga tau si rio mau bawa kemana nasya" ucap viona sembari menangis

"gue sebagai sahabatnya harusnya bisa bantuin dia. gue bahkan ga berani buat tolongin dia...hiks"

Rahang raka langsung mengeras. Bagaimana bisa ini terjadi? Raka pun bangkit berdiri dengan sebuah kepalan tangan, emosi nya sudah mencapai ubun-ubun.

Apapun yg terjadi, rio dan ziko harus ia dapatkan!

*****

Nasya memendam kekesalan yang sangat besar kepada gilang. Bagaimana gilang dan ziko bisa... dan rio? Rasanya ia ingin mencabik-cabik ketiga nya saat ini juga.

"baby, kamu makan dulu ya. Untuk saat ini aku mau jauhin kamu sama bajingan itu" ucap gilang manis

"pacar gue itu malailat, bukan bajingan" jawab nasya

"sayang, aku yakin kamu masih cinta sama aku. Jadi, aku bakal hilangin si bajingan itu dari dalam hidup kamu, ya?" ucap nya sembari mengelus pipi nasya lembut, menepikan anak rambut nasya di belakang telinga.

"lu belum pernah di ludah sama gue?!" tanya nasya memendam emosi

"jauhin tangan lo dari wajah gue! najisin tau gak!" lanjutnya lagi yg membuat senyum gilang memudar.

"lo gue kurung di kamar ini dulu ya, jangan nakal, jangan berisik, apalagi berusaha buat kabur!" ucap gilang yg berhasil membuat nasya melongo, kini bahasa gilang telah berubah menjadi lo-gue, what!

Setelah berhasil mengunci pintu kamar yg di tempati nasya. Gilang berjalan menuruni anak tangga, menghampiri ziko, rio dan beberapa anak buah ziko lainnya.

Ziko mengepulkan asap rokoknya ke udara sembari mengamati gilang yg sudah duduk di sofa dengan kaki yg di angkat di atas meja.

"gimana?" tanya ziko

"Okee, gue setuju dengan tawaran lo. Apapun akan gue lakukan demi mendapatkan nasya kembali kepelukan gue" jawab gilang

"Lo cukup bikin raka ngga berkutik di hadapan gue" Mata ziko kemudian beralih menatap rio "dan lo!" tunjuk nya pada rio.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang