Part 25

3K 142 8
                                    


Raka dan nasya masuk di sebuah cafe, dimana ia dan orlio sudah mengadakan janji. 

Raka masuk diikuti oleh nasya. Raka menatap sekitar mencari orlio dan juga hizar. Saat telah menemukan orlio, langsung saja Raka menarik tangan nasya untuk mengikutinya. 

"Hai bang" Sapa Raka pada orlio. Orlio hanya menaikkan alisnya sembari menghisap rokoknya. 

Sedangkan hizar menatap nasya dengan beberapa pertanyaan yang akan ia tanyakan pada raka "ini siapa lo, ka? Pacar?" Tanya hizar saat Raka dan nasya baru saja mendudukkan bokongnya dikursi. 

Raka menatap nasya sekilas "oh ini temen sekelas gue" Jawab raka. Nasya hanya tersenyum kearah hizar. 

"Senyum doang? Kenalan dong sama temen gue nanas" Seketika nasya menatap raka sebal karena ia lagi lagi memanggilnya nanas. Tapi tak urung juga ia memperkenalkan dirinya kepada orlio dan hizar.

Kemudian mereka memesan makanan. Mereka sampai bersenda gurau, tertawa hingga membuat nasya sedikit gemas dengan hizar. 

"Udah-udah. Ni anak emang agak gila. Gosah lo ladenin ya, sya. Ntar ikutan gila" Ucap orlio yang hampir tersedak karena tak kuasa menahan tawanya terus menerus. 

Nasya meminum minumannya kemudian tertawa lagi. Sungguh hizar benar benar membuat keramaian pada malam ini. 

Sedangkan Raka, ia hanya tersenyum sesekali melihat tingkah ajaib hizar. Raka juga sedari tadi memperhatikan nasya. Gadis itu terlihat lebih cantik ketika dia tertawa. Raka memperhatikan nasya sesekali tersenyum. Apa Raka sudah benar benar menyukai nasya? Nasya memang gadis yang cerewet, galak kalo lagi pengennya, baik kalo dengan orang yang dia sayang dan juga perhatian.

Jujur saja, saat ini jantung Raka sedang berdebar dengan hebatnya. Ia menyesal karena sempat membuat nasya dalam bahaya. Bencinya pada veno mendatangkan cinta baru bagi Raka, cinta itu adalah nasya. Raka sering sekali memikirkan jika suatu saat nanti nasya akan pergi meninggalkannya. Raka tidak ingin itu. Raka ingin nasya tetap bersamanya. Seperti yang dikatakan nasya pada malam itu. 

ka, apapun yg terjadi. Biarin gue buat selalu didekat lo. Jangan hilang-hilang, gue khawatir

Seketika raka mempunyai semangat hidup lagi, selain pamela. Tapi, ucapan nasya itulah membuatnya selalu berpikiran jika nasya sudah mengetahui semua hal yang selama ini disembunyikannya. Dan dugaan Raka benar, ternyata viona lah biang keroknya. Tak heran beberapa hari ini Raka mendiamkan viona. Mungkin bicara seperlunya saja jika Raka ingin menitipkan nasya pada viona saat dia ingin bolos sekolah. 

"WOI! ngelamun aja lo kerjanya, makan tuh abisin. Bocah!" Ucap orlio. 

Memang orlio dan hizar adalah orang yang menyeramkan, tapi mereka akan sangat ramah jika hanya berkumpul bersama Raka seperti ini. Inilah yang Raka suka dari orlio dan hizar. 

"Oh maunya disuapin sama elo, sya" Celetuk hizar. Hizar tidak tau saja wajah nasya sedang memerah sekarang. 

"Iya iya gue abisin" Ucap Raka kemudian memakan makanannya dengan lahap. Setelah memakan makanannya mereka pun melanjutkan ke menu selanjutnya, yaitu rokok. 

Orlio menyodorkan sebungkus rokok untuk Raka. Tapi Raka menolaknya "gak bang, nasya gak suka sama bau asap rokok" Ucapan Raka langsung membuat orlio tersadar. Dia pun memasukkan kembali rokok itu ke dalam saku celananya. Kemudian ia merampas rokok yang sudah terselip manis diantara jari jari hizar

"Ya bang. Baru aja mau mulai eh udah lo ambil" Terlihat ketidak terimakan rokoknya diambil oleh orlio. Orlio melirik nasya, hizar pun melakukan apa yang dilakukan orlio. Dia mendengus kesal ke arah orlio.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang