46

1K 72 9
                                    

RS Medika, saat psikolog tak menemukan gangguan kejiwaan pada diri Sabrina.

Satu diagnosa pahit yang harus diterima, Sabrina menderita amnesia, ia kehilangan memory ingatannya setengah jam sebelum sidang, yaitu saat kepalanya terbentur pintu ketika ia terjatuh.

Dalam ruangan lima kali lima, Sabrina menatap kosong seluruh ruangan dengan berbagai pertanyaan, dengan lekat aku memperhatikan ia tanpa jarak, lantas memberikan ia sebuah buku, buku yang selama ini menemaninya dalam menghabiskan banyak waktu. 

Dengan menggeleng ia memberikan aku kembali buku itu.

"Kenapa tanya ku?"

Sabrina menggeleng dengan ekspresi bingung

"Aku tidak tahu apa yang ada didalamnya, banyak semut-semut kecil yang menjijikkan, tolong, jangan berikan benda itu lagi padaku" Sabrina melangkah mendekati jendela membelakangiku.

Aku tetap memandanginya dengan penuh kasih.

Abstraksi [Completed]Where stories live. Discover now