41

840 76 2
                                    

Yuniar memanggil para medis, mengusapkan ia minyak angin hingga minyak telon dan kayu putih. 

"Dia pingsan.." Jam menunjukkan telah memasuki pukul setengah satu siang, sementara setengah jam lagi adalah jadwal Sabrina untuk melakukan presentasi sidang akhir. Yuniar menangis tampak ketakutan, ia tak menyadari insiden kecil itu mampu membuat Sabrina jatuh hingga terbentur berujung pingsan.

Intan mendekati Sabrina yang terbaring pada sofa, pakaiannya masih tampak rapi sebab desainer dan tata riasnya terus menjaga kerapian busana dan make up wajahnya agar disaat tersadar, Sabrina bisa langsung pergi ke podium.

"Brinaa, please bangun.." Intan berdoa pada yang Kuasa, pada Sang Penggenggam kehidupan, Sabrina selalu memiliki ratusan keberuntungan, untuk yang kesekian kali ia berharap, agar Sabrina dapat menghadiri sidangnyanya yang akan berlangsung beberapa menit lagi.

Abstraksi [Completed]Where stories live. Discover now