33

834 80 3
                                    

"Intaaaannn", Sabrina menjerit memanggilku, tepat di depan komputer ia meminta agar aku mendekati ia yang kini masih berada di meja kerja.

"Ya Brin kenapa?"

"Kantor KBBI Jerman menghadiahi aku rumah, dan kendaraan pribadi, tapi aku udah ngedapetin itu semua dari kantor STO yang berpusat di Jepang, belum lagi uang dan jaminan kehidupan dari USA" Dengan mata yang memerah, Sabrina lirih tak percaya

"Kamu banyak dianugerahi kebahagiaan dan keberuntungan, sudah seharusnya kamu bersyukur Sabrina" Senyumku turut bagia. Ia memeluk pinggangku masih dengan matanya yang memerah dikarenakan bahagia.

"Ya Intan thankyou, aku sangat bersyukur, bersyukur pada hasil dari kerja keras ku selama ini, aku bisa mendapatkannya karena berusaha dan bersungguh-sungguh. Kamu juga akan seperti itu jika lebih keras lagi berusaha".

"Ya kamu benar, kerja keras memang nggak akan pernah mengkhianati hasil".

"Dan tidak membuang waktu percuma dengan beribadah, itu sia-sia, nggak ada korelasinya". Potong Sabrina seraya mengclose layar pc dihadapan kami.

Abstraksi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang