2

5.5K 240 2
                                    

Pada ruangan kamar kami, tak jauh dari meja belajar berhadapan langsung pada rak buku-buku ilmiah berbagai teori, sabrina tak bergerak dari tempat terakhir kali aku meninggalkan dirinya pergi.

"Brin, nih aku bawain buah, dimakan ya, aku lihat seharian kamu belum makan" .

Aku masih memperhatikan ia yang seharian berkutat pada makala, minggu depan, ia akan sidang kelulusan, status sarjana hanyalah loncatan sebelum ia akhirnya mendapatkan beasiswa S2 di Jerman, ia ingin mendalami Fisika, dan berbagai ilmu dasar sebagai penunjang mimpinya untuk menjadi manusia NASA.

Tiga tahun lebih bersama, Sabrina tidak pernah bermain-main dalam ambisi dan mimpi, sejalan dengan kerja keras, ia berhasil mewujudkan satu persatu apa yang ia inginkan.

Abstraksi [Completed]Where stories live. Discover now