Chapter 1

15.5K 635 29
                                    






.

Kilau kehidupan kadang menyeretmu pada kegelapan yang berbinar,meski hati mu menolak namun arus kenikmatan dunia memaksa mu mencicipi bagian terdalam dari hidup.

Remang cahaya lampu bergemerlap di ruang berukuran 2x3 meter,asap mengepul mengabaikan tulisan besar di ruang itu"NO SMOKING area"namun,siapa yang peduli lagi pada tulisan lumrah itu,seperti hal nya yang biasa kita temui"JANGAN MEMBUANG SAMPAH DI SINI"lalu kita dapati timbunan sampah di bawah nya.

Ironis,Apa yang orang lain larang,justru itulah yang orang-orang lakukan.

Sama hal nya dengan nasib gadis satu ini,Ia hanya lah pelayan di bar itu.Namun orang-orang tak akan melihat seragam pingguin nya itu,mereka hanya akan melihat gadis itu,cantik,manis,sexy dan Ia ada di bar,maka siapapun boleh menjamah nya.
Meski tegas Ia katakan bahwa Ia bukanlah jalang murahan,namun tetap banyak pria yang mau membayar nya mahal.

Malam ini hal itu,kembali menghampiri nya.
"Hai manis,kemari lah....hm'berapa harga mu?mengapa kau malu-malu seperti itu?apa kau masih perawan hohoho..."seorang pria paruh baya,membelai pipi gembil itu,merangsang.

Gadis itu hanya memejamkan matanya,enggan melihat kancing kemeja putih nya yang tengah di preteli.

Keringat dingin membasahi tubuhnya,membuat sang pria makin bernafsu kala buah dada mulus itu mengkilat berkeringat.

Gadis itu bergidik ngeri membayangkan tubuh nya akan di jamah untuk pertamakali nya.Ia hanyalah seorang pelayan yang mengantarkan pesanan pelanggan ,bukan pemuas pelanggan.Namun nasib buruk nya tampak sulit di elak malam ini.

Berulang kali Ia hampir kehilangan kegadisan nya di tempat ini,namun Ia selalu terselamatkan para keamanan bar itu.

"Pelacur ya pelacur,pelayan ya pelayan...jadi kau tak perlu khawatir mereka menyentuh mu"ucapan nyonya Tsunade,pemilik bar itu terngiang di telinga nya,namun kini...cukup sulit para keamanan itu untuk memergoki ulah pria biadap ini.Mereka berdua di kamar karaoke,tidak ada satu pun orang yang melihat mereka.

Pria itu,hampir menelanjanginya.Hanya...tersisa rok lipit nan mini beserta sport bra hitam yang di pakai nya."Tuan tolonglah,jangan..."lirih nya.

Bibir pria itu berusaha menyumpal bibir merah nya yang memucat,air mata membuat matanya memerah.Ia menjerit sia-sia di ruang kedap suara itu.

Meski frustasi,tapi Ia harus berusaha bukan?,bukan malah menikmati mulut bau beralkohol pria bajingan itu...susah payah Ia mendorong tubuh pria yang setengah mabuk itu.

Hingga berhasil,Ia lepas dari pangkuan pria mesum itu...Ia menuju pintu,namun sial,itu terkunci.

Ia merayap-rayap,mengetuk-ngetuk dinding...sementara sang pria mengawasi ,bak pemburu mengintai mangsa nya yang terkepung.

Ia kembali pada pintu,itu.Tangan nya berusaha membuka sela pintu...berulang kali ia mengayunkan  tangannya,menjebol gagang pintu.

Dan,
Berhasil...pintu itu berderit perlahan.Sekrup-sekrup penguat berhampur jatuh ke lantai.

Panik Ia melihat pria bajingan itu,mengejar nya.
Dilorong Ia melihat beberapa pria berbadan tegap dengan kaos ketat mereka.
Ia tahu para pria itu,adalah anak buah sang pemangsa yang kini tengah mengejar buruannya.

Panik,Ia hanya berharap pintu kamar di depannya tak terkunci,atau kosong.Hingga Ia bisa bersembunyi atau meminta pertolongan.

Remang lampu mengaburkan pandangan pria yang tengah mabuk itu,"Penjaga....mana pelayan cantik itu?!!cari dia...!!!"teriak nya,suaranya parau mencakar dinding lorong nan kelam.

Neon DiamondWhere stories live. Discover now