"Jieunyang." panggil Hana.
"Hm." sahut jieun malas
"presdir bilang kau harus menjemput jiyong."

Mendengar nama jiyong di sebut jieun langsung bersemangat.

"Wae?!"

"Kau harus memnjempunya nanti sor_"

"Ne aku akan segera menjemputnya!" geraknya pecat tanpa menunggu kelanjutan dari perkataan Hana. Gadis itu sudah melesat keluar.

"Yah!  Bukan sekarang tpi nanti sore.. Lee jieun!" teriak Hana dan

Di abaikan.

"Mwoya... Aneh sekali." gumamnya heran Namun tetap membiarkannya pergi.

-----

Dengan semangat gadis itu menuju apartemen jiyong, sepenjang perjalanan ia bersenandung dn menyanyikan beberapa lagu milik jiyong.

Setelah sampai ia segera memencet tombol2 nomor yg ada di pegangan pintu, tak butuh lama pintupun terbuka dn dengan senang hati ia melangkah masuk.

"Aku masuk." gumamnya sembari mengendap pelan.

"Jiyong-ssi apa kau masih tidur.?" panggilnya sembari mengendap endap.

Suasana apartemen jiyong masih gelap karna gorden masih menutup rapat serta TV yg masih menyala.
"Aiuh jeongmal.. Buang2 energi,  apa tidak tau jika bayar listrik itu sangat mahal." jieun mengomel sendiri, ia segera mencari remot TV dn mematikannya setelah menemukan keberadaan benda bersegi panjang itu.

Setelah mematikan TV ia pun berjalan menghampiri jendela yg maih tertutup gorden.

#srak jieun membuka gorden tebal yg membuat cahaya sulit untuk menembusnya, dn barulah terlihat bagaimana kacaunya ruangan dari seorang kwon jiyong.

"Igemwoya.?" jieun teihat syok melihat keadaan ruangan.

"Apa semalam ada pesta.?"

sampah2 berserakan dn kaleng bir di mana2, ada juga beberapa baju terhempas di lantai.

"Aiguuuu joroknya." jieun memunguti satu persatu baju2 itu, ia juga memunguti beberapa sampah dn memasukannya kekantong plastik.

Meski ini bukan pekerjaan seorang manajer tpi tidak masalah baginya, ia benci tempat kotor dn berantakan.

Sekitar 20 menit akhirnya ia selesai, jieun baru saja kembali dari membuang sampah dn ia di kejutkan dengan keberadaan seorang wanita.

"Ohayo jieun-chan." sapa wanita itu dengan ramah.
"Oo..ohayo." balas jieun membungkuk kecil.

Jieun menatapi pergerakan wanita itu, dari mengambil gelas sampai meneguk air minum.

"Apa kau sudah lama di sini.?" tanyanya.

"Tidak juga." jawab jieun kikuk.

"Dia masih tidur." kiko menunjuk jiyong dengan dagunya.

Jieun mengikuti arah tunjukan kiko yg mengarah pada kamar milik jiyong.
Kamar itu terbuka lebar, sangat terlihat jelas jika sang pemilik masih terlelap dalam mimpinya.

Ada rasa sesak dn marah saat melihat keadaan kamar itu berantakan. bukan, bukan karna ia harus bersusah payah membereskannya.

Tapi karna ia belum bisa melupakan kejadian malam itu.

"ohayo." bisik kiko di telinga jiyong.
"Ohayo." balas jiyong seraya menarik kiko kedalam pelukannya dn menggulung tubuh ramping itu dengan selimut.

"Jangan seperti ini, ada jieun-chan disini." kiko berusaha menghindari cuman pagi dari jiyong.
"Untuk apa dia kesini.?" suara jiyong terdengar malas, ia tidak suka jika kesenangannya di ganggu.

"Tentu saja untuk menjemputmu."

"Suruh dia pulang, karna aku akan mengantarmu dulu kebandara." pria itu semakin mengeratkan pelukannya,  membenamkan wajahnya di antara dada gadis Jepang tersebut.

"Temanku sudah menungguku jdi aku tidak bisa pergi denganmu." kiko terkikik kecil dn mengelus lembut rambut hitam jiyong.

Jieun yg masih berdiri di sana langsung memalingak wajahnya dn mencari kesibukan lain.
Adegan ini tidak pantas untuk ia tonton, hanya saja ia salah tempat dn waktu.

"Harusnya aku tidak disini, harusnya aku tidur di rumah."

-------

Kiko sudah berpakaian rapih dn wajahnyapun sudah di riasi make up, model cantik itu bersiap untuk keluar.

"Jieun-chan sampai jumpa." lambainya sebelum benar2 keluar.
"Eo.. Ne.. Sampai jumpa." balas jieun dari arah dapur dn ia masih mengenakan sarung tangan pink untuk mencuci piring.

"Teladan sekali manajerku ini." sinis jiyong bersedakap angkuh dengan tatapan tajam.

Melihat jiyong sudah bangun Buru jieun menarik diri dn kembali mencuci piring.

"Sepertinya cutimu sangat efektif, kau semakin berisi." jiyong sudah berdiri sampingnya, mengomentari perubahan bentuk badan jieun.
"Nafsu makanku naik." sahutnya ketus.

Namun sepertinya jiyong salah berucap, pria itu merubah ekspresi nya dn terlihat pucat.

"Jiyong-ssi gwenchana.?" jieun telah menyelesaikan cuciannya, taklupa ia menggantung kembali sarung tangan karet ketempatnya dn ia mengelap tangannya di baju.

"Aku ingin mandi." jiyong membuang muka dn segera beranjak meninggalkan jieun yg masih bingung dengan perubahannya.

"Aku akan menyiapkan sarapan untukmu." teriak jieun.

"Apa yg ku pikirkan itu tidak benar.. Itu hanya pemikiran konyol."

Untuk pertama kalinya jiyong merasa cemas dn takut, ia takut jika apa yg ia khawatirkan akan terjadi.

Dan ia tidak bisa bertanggung jawab atas apa yg sudah terjadi.

-------- tbc -------

GDIU💕💕💕💕Onde histórias criam vida. Descubra agora