"Semoga."

"Ak.. Aku juga sependapat denganmu, aku pasti dn yakin aku tidak akan hamil." ujar jieun yg berusaha menenangkan pikirannya.
"Yeah itu pasti.." angguk jiyong, jujur saja saat ini ia khawatir jika semuanya tidak sesuai apa yg ia harapkan.

Jiyong akui jika pengalaman ini bukan yg pertama baginya, ia sudah beberapa kali melakukan hal itu dengan kekasihnya dn sampai saat ini kekasihnya itu tidak menuntut pertanggung jawaban karna hamil.

Tpi ia Juga tidak melupakan jika ia selalu memakai pengaman saat berhubungan.

kali ini ia tidak bisa menjamin apa yg ia ucapkan kepada jieun itu benar dn sesuai harapan.

----------

2 minggu kemudian..

Setelah kecelakaan itu, hubungan keduanya sedikit agak canggung, terutama jieun, gadis itu sedikit tidak nyaman saat harus memakaikan pakaian atau memasangkan klip on di tubuh jiyong.

Selama dua minggu ini ia berusaha keras melupakan kejadian malam itu tpi kenyataanya ia tidak bisa, semua itu terlalu nyata baginya.
Ingin rasanya ia mengundurkan diri dn menjauh dari pria menjengkelkan ini tpi ada sesuatu yg aneh, ada di dekat pria ini terasa nyaman dn menyenangkan.

Dan pria ini bersikap biasa2 saja seolah olah semua itu tidak pernah terjadi.
Ia sedikit kecewa dengan jiyong karna sikap santainya itu, apa pria itu benar2 menganggap semua iu hanya kecelakaan dn melupakannya begitu saja.

"Jieun-ssi." panggil seseorang yg langsung saja mengagetkan jieun.
"Eo eonni." jieun mengangkat kepalanya dn menatap salah satu penata rias jiyong.
"Apa kau baik2 saja.?" tanya wanita itu mengkhawatirkannya.
"Eum.. Aku baik2 saja." angguk jieun.
"Tpi wajahmu teihat lelah." wanita yg sudah jieun anggap kakak sendiri itu menaruh telapak tangannya di kening jieun. Ia merasa kasihan pada jieun, gadis itu sangat sibuk beberapa hari ini karna jadwal jiyong yg sangat padat.

"Jieunah kenapa kau tidak ambil cuti, satu atau dua hari." usulnya.
"Itu sulit, jadwalnya sangat padat dn aku tidak mungkin meninggalkan pekerjaanku begitu saja." keluh jieun, jika bisa sih sudah dari kemarin ia meminta ijin, karna selama satu minggu ini ia merasa cepat lelah.

"Minggu depan spertinya jiyong tidak memiliki jadwal karna dia akan bertemu dengan tunangannya, bagai mana jika kau ambil cuti saja." usul kim ha na.
"Bukankah dia harus promosi di musik bank minggu depan.?" jieun melihat lihat lagi jadwal jiyong, dua minggu ini jiyong baru saja comeback dengan lagu single nya dn pria itu sedang gencar promosi di acara musik.

"Sepertinya di tunda." jawab Hana yg sudah menyiapkan kostum jiyong untuk tampil berikutnya.
"Tapi jadwal di sini." jieun menunjukan buku catatan jadwal jiyong, ia selalu membawa buku itu karna ia sangat ceroboh dn pelupa.
"Keluarga dari tunangannya yg meminta dn agensi tidak bisa berbuat apa apa selain mengganti jadwal, jiyong akan melakukan promosi minggu berikutnya." Hana teihat menarik nafas, kehidupan jiyong bukan hanya di gerakan agensi tpi juga oleh keluarga dn tunangannya.

"Kenapa aku tidak tau ini." grutu jieun yg merasa buruk menjadi seorang manajer sekelas kwon jiyong.

"Karna kau manajer yg buruk." celetuk seseorang.
Jieun mengangkat kepalanya, itu jiyong yg baru saja kembali dari pemotretan.

Dan tanpa sadar ia menyunggingkan senyum..

"Itu bukan salahnya, sajangnim tidak memberi taunya." bela Hana.
"Yeah mereka semua sesuka hatinya saja." angguk jiyong yg sebenarnya juga kesal karna mereka selalu mengatur sesuka hati mereka.

"Jiyongah bagai mana jika kau ijinkan dia libur.? Dia terlihat kurang sehat.." tanya Hana menunjuk jieun.
Jiyong menatapnya tajam, tatapan seolah bertanya benarkah.?

"Gwenchana eonni, jo sajangnim memintaku selalu menemaninya jadi tidak apa-apa jika aku tidak mengambil cuti." tolak jieun panik, ia hanya tidak ingin di cap manajer manja dn tidak bisa melakukan apa2 dengan baik dn benar.

"Kali ini jo pasti mengijinkanmu, berliburlah selama 2 atau 3 hari." kata jiyong mengijinkan.
"Jeongmal.?!" jieun membulatkan matanya, apakah jo sajangnim akan mengijinkannya cuti meski di tengah kesibukan comeback jiyong.
"Apa tunanganku akan mengijinkanmu ikut.?" tanya pria itu dengan waja di condongkan.

Pelihat wajah jiyong sedekat itu membuatnya tersipu malu dn pipinya terasa pansa.

"Yg ku temui adalah tunanganku jadi kau tidak perlu mengekor seperti anak ayam, paham.!"

Perasaan jieun kali ini campur aduk, harusnya ia senang karna bisa istirahat tpi hati kecilnya merasa kesal saat mendengar pria itu menyebutkan tunangannya.

Jiyong sudah kembali di panggi untuk melanjutkan pemotretan dn hana menhikutinya untuk menyiapkan pakaian yg lain.

tinggalah jieun yg masih termangu sendiri, akhir2 ini ia merasa sedikit sensitif dn tidak mau berjauhan dari pria itu.
Meski pria itu terkadang menyebalkan tpi entah kenapa sekarang ia menyukainya, sesuatu yg berhubungan dengan jiyong selalu membuatnya senang dn jika di ijinkan ia ingin bersika manja pada pria itu.

Entahlah beberapa hari ini jieun merasa jika dirinya labil dn emosional..

------- tbc -------

GDIU💕💕💕💕Onde histórias criam vida. Descubra agora