Lintang, Galang dan Alfin si Pendiam

Start from the beginning
                                    

Vlo menghentikan tawanya. Tersenyum menatap Egha.
"Masalahnya bukan padamu,"jawab Vlo. "Hanya saja, kau tahu rasanya seperti dituduh. Tentang sesuatu yang kita tidak melakukannya," jelas Vlo.

Egha kelihatannya mengerti maksud Vlo. Ia tersenyum manis dan mengangguk.

"Kurasa sebaiknya aku mentraktirmu lagi untuk yang barusan," gumamnya.

Vlo tertawa dan mengangguk saja.

🌠

"Pagi Lintang," sapa Galang mengejutkannya.

Lintang menatapnya beberapa saat, kesal karena dibuatnya terkejut. Lalu menjawab
"Hm" dengan dingin seperti biasanya.

"Kau selalu berangkat sepagi ini?" tanya Galang menilik wajah Lintang dengan ceria. Niatnya ingin menularkan keceriaan itu. Tapi sedikit pun tak berkesan pada Lintang.

"Hm," jawab Lintang lagi, tak balas menatapnya.

Galang berhenti berjalan. Menahan Lintang agar ikut berhenti juga dan lalu menatapnya.
"Apa kau selalu sedingin ini pada teman-temanmu?" tanya Galang khawatir.

Lintang menghela nafas pelan. Sudah sering mendapat pertanyaan itu dari orang-orang yang baru mengenalnya.

"Ya, aku selalu seperti ini," jawab Lintang sedikit jengkel.

Dia sudah bosan ditanyai begitu. Lintang sadari dirinya dingin, apalagi dengan orang yang memang tidak disukainya. Dia akan bicara sedikit kasar dan menyakiti hati. Dan pada orang yang ia sukai, dia akan bersikap baik dengan caranya sendiri. Seperti pada Vlo misalnya.

Itu mempermudah hidupnya. Karena tanpa perlu repot, orang yang tidak ia sukai akan menjauh dengan sendirinya. Seperti Olivia misalnya.

Dan terkadang memang ada jenis orang-orang keras kepala yang menyebalkan. Yang ia sikapi dingin namun tetap saja dekat-dekat dengannya. Seperti Alfin dan Galang ini misalnya.

"Menjauhlah kalau memang tidak suka!" kata Lintang kembali berjalan.

Galang tersenyum menatapnya, benar-benar tak habis pikir ada gadis seperti Lintang. Sejujurnya sikap Lintang itu justru membuatnya merasa tertantang.

Galang mengejarnya dan lalu merangkul Lintang.
"Tidak. Aku tetap suka," katanya.

Lintang berhenti berjalan. Berpikir lancang sekali laki-laki ini berani merangkulnya. Baru mau ia lepaskan rangkulan itu saat seseorang sudah lebih dulu melepaskannya. Dan tapi ia gantikan dengan rangkulan lain.

Alfin merangkul Lintang dan membawanya pergi dari sana tanpa mengucapkan satu kata pun. Mengejutkan Galang dan Juga Lintang yang menatapnya penuh tanya.

Lintang menatap Alfin dengan bingung beberapa saat. Heran ada apa dengan Alfin. Tatapan matanya kelihatan serius.

"Kau pikir apa yang kau lakukan ini?" tanya Lintang menatap Alfin sama kesalnya dengan saat dirangkul Galang tadi.

Alfin diam saja, dan lalu Lintang berhenti berjalan. Alfin melepaskan rangkulannya, tetap berjalan meninggalkan Lintang di tempatnya. Membuat Lintang semakin heran, apa yang terjadi dengan anak itu sebenarnya. Manusia satu itu benar-benar tak bisa ditebaknya.

_______

Esoknya...

Vlo berhenti di depan kelas saat ia ragu apakah akan masuk kelas atau tidak. Apakah pagi ini Olivia duduk di kursinya atau tidak?

"Kenapa tidak masuk Vlo?" tanya Juni muncul mengejutkan Vlo.

Vlo tersenyum saja sambil menggeleng.

Kelas A [End]Where stories live. Discover now