(34) Gadis pelupa

236 27 2
                                    

Ify bergegas mengambil tas dan segera memakai sepatunya dengan mulut dipenuhi oleh roti berselai kacang

"Kenapa Sivia tiba-tiba bisa sakit Fy?" tanya tante Dini melihat sang anak yang heboh sendiri "Katany minta kamu ajarin buat tugas makanya dia datang pagi-pagi begini"

"Iya Ma tadinya sih emang begitu,mau Ify ajari buat tugas--" Ify bangun setelah kedua sepatunya terikat rapi "Tapi tiba-tiba dia mimisan dan badannya panas banget" maafkanlah kali ini Ify harus membohongi Ibunya sendiri demi bocah chubby itu

"Jadi Ify gak tega deh Ma,tolongin ya Ma biar Via istirahat dulu aja di kamar Ify. Nanti kalau Papanya tau dia gak masuk sekolah bisa diamuk dia" Ify meraih tangan tante Dini lalu menyalaminya lama seraya meminta Izin untuk sahabatnya itu

"Tapi dia lagi sakit Ify--"

"Justru itu Mama,semoga nanti pas Ify pulang sekolah panasnya turun. Yah Ma yaa"

"Yasudah kalau begitu,nanti mama kasih obat" putus tante Dini akhirnya

"Wahh terbaik memang Mamanya Ify ini" Ify segera memeluk sang Ibu riang lalu berkata "Eh Keke kemana Ma? Kok dari tadi Ify belum liat dia ya?"

"Udah beangkat dari tadi dijemput sama temannya,katanya kan ada acara kejutan gitu" jelas tante Dini

"Oh iya iya,jadi inget kejadian pas beli kue deh" gumam Ify mengangguk

"Kenapa Fy?"

"Ah nggak ada Ma,kalo gitu Ify berangkat dulu ya,titip Sivia ya" ucap Ify dengan cengirannya lalu bergegas pergi menuju sekolah dengan menggunakan angkutan umum

Sementara itu Sivia didalam kamar Ify hanya meringkuk diatas tempat tidur sahabatnya itu

"Apa gue kasih tau Ify aja ya kalau Alvin ngajak gue ketemuan?" gumam Sivia

"Tapi buat apa? Udah pasti Ify gak bakal ngebolehin gue lah,gila aja kalau dia nyaranin buat nemuin tuh orang" Sivia mulai berasumsi sendiri "Ya kecuali karena suatu alasan yang tepat"

"Tapi nanti kalau gue gak dateng,dia bakal ngomong apa ya?"

"Mungkin gak sih dia mau minta maaf?"

"Ah gak mungkin banget lah"

"Dih ngapain gue mikirin dia? Gak bener nih,tau ah bodo amatt"

"Gue gak mau sakit hati lagi,apalagi kalau harus sakit fisik lagi"

"Bener-bener harus di cuci nih otak gu---," perkataan Sivia seketika terhenti disaat tante Dini datang dengan sepiring nasi dan segelas air

"Kenapa ngomong sendiri Via? Perlu tante bawa ke dokter gak?" tanya tante Dini

"Ah gak usah tante,cuman flu aja kok" jawab Sivia dengan cepat lalu menyambar dan memakai maskernya dengan gerakan super duper cepat

"Gak usah ditutup dong mukanya,kan mau makan" cegat tante Dini,beruntung masker itu sudah bertengger sempurna menutupi wajah Sivia

"Emm Via makan sendiri aja tante gak apa-apa kok,bukannya tante juga mau pergi nganter kue ya?" elak Sivia

"Gimana bisa tante pergi ninggalin temannya Ify yang lagi sakit? Kamu ini ya"

"Sivia udah gak apa-apa kok tante,cuman bituh istirahat aja nanti juga baikan" Sivia berusaha mencari alasan yang paling baik agar tante Dini mau meninggalkannya sendiri "Lagian Sivia tuh udah makasih banget sama tante karena dibolehin buat istirahat disini,masa iya Sivia juga mengganggu kerjaan tante. Tante pergi aja gak apa-apa kok tante,serius deh" Sivia menyipitkan mata dengan berharap-harap cemas memandang ke arah tante Dini

DIA & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang