(20) I Love You

608 49 9
                                    


Mencoba berdamai dengan masa lalu mungkin salah satu cara untuk menyadari fakta bahwa Masa lalu yang kamu anggap menyakitkan sebenarnya tidak lah se-mengerikan itu - Anonim D3

*****

''Pertama, kamu mau taunya dari mana? '' Rio bertanya

''Ya dari awal. Semuanya!'' Ify menjawab pelan

''Oke, diam'' Ify memandang jengkel pada lelaki menyebalkan ini.

''Fine. '' Ify menuruti saja apa kemauan Rio.

''Papa emang dari awal gak pernah minta buat aku lanjutin sekolah disini, karena dari dulu papa udah ada rencana buat pindah ke Jayapura. Ke tempat Oma. ''

''Kamu tau kan papa orangnya gimana, sayangnya dia sama Oma itu udah gak bisa diumpamain lagi'' Ify mengangguk samar, Rio dulu pernah cerita bahwa Papanya itu adalah salah satu penyandang title Mother Complex

''Kalau aku lulus junior high school disini, otomatis aku diharuskan lanjut sampai kerja di sana. Gak boleh balik Jakarta lagi, buat nemenin Oma. Itu pilihan yang diberikan papa''

''Makanya kamu milih pindah? ''

''Hmm''

''Kenapa kamu gak pernah cerita? ''

''Cerita kok''

''Kapan? ''

''Hari sabtu, pukul 7 malam tepat hari ulang tahun Sivia tiga tahun lalu di Cafe Butterfly. Ingat? '' Rio menjawab dengan sangat cepat membuat Ify memutar kepala menghadap lelaki itu

''Kamu gak dateng kok! '' Ify sedikit terkejut mengetahui Rio masih mengingat hari itu. Hari dimana lelaki ini lebih memilih terbang ke Jayapura dari pada menemani dirinya menghadiri pestanya Sivia sekaligus sebagai bersatunya lagi keluarga sahabatnya itu setelah sekian lamanya kedua orang tuanya berpisah.

Padahal Rio masih memiliki waktu dua hari lagi untuk terbang ke Jayapura.

Dan dengan tiba-tibanya dia memutuskan janji dan lebih memilih terbang dimalam itu juga, tanpa penjelasan dan permintaan maaf sekalipun

Ya iyalah dia lebih mementingkan keluarganya dari pada sebuah pesta anak remaja!

Tapi kenapa?

''Aku datang'' Rio terdiam beberapa saat hanya untuk menantikan tanggapan Ify yang kini sudah berdiri didepannya ini.

Memang salahnya tidak mengabari gadis ini terlebih dahulu sebelum dirinya berangkat ke jayapura malam itu.

''Aku sempat mampir ke rumah kamu dan menitip pesan sama mama kamu'' melihat reaksi Ify yang biasa saja membuat Rio lantas ikut berdiri lalu meraih lengan gadis itu hingga kini posisi mereka berdua saling berhadapan

Dulu setelah ayahnya mengabarkan bahwa keadaan Omanya sudah sangat memburuk akibat terjatuh didalam kamar mandi, Rio dan kedua orang tuanya langsung bergegas untuk terbang menuju jayapura

''Dari dulu sampai sekarang kamu masih sama ya? Gak pernah bisa percaya sama aku? '' Rio dapat merasakan getaran pelan dari lengan Ify yang masih berada dalam genggamannya

''Sekarang aku tanya sama kamu'' kini Rio melarikan tangannya pada bahu kanan gadis itu ''selama aku pergi, dikepala kecil ini--'' Rio mengelus kepala Ify singkat ''Apa yang kamu asumsikan tentang aku''

''Jawab, '' Rio memundurkan kakinya satu langkah, memberikan ruang untuk Ify berbicara dengan bebas

''Gak akan ada lagi tempat untuk kamu kembali'' Ify menatap Rio sendu.

DIA & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang