19.Stalking

4.2K 7 0
                                    

"Hei... Dhani Pa kabar? Kangen juga gue sama Nyokap lo. Beliau sehatkan?"

Dhani pun membalas "Hai... Inang... Mantanku apa kabar kau di Medan "Horas bah" .... Makasih yah udah sabar waktu itu, gue tau kalo bikin lo kesel, marah tapi tetep berbaik hati sama gue"

Aku mencoba scroll ke arah bawah ternyata si wanita belum membalas pesan dari Dhani siapa dia.

"Mantannya???!! Aku berarti ada saingan lagi dengan wanita lain. Apa mungkin dia balik lagi dengan mantanya??"

Aku mencari lagi informasi lainnya dan sangat hati-hati karena takut kalau kena klik akan terlihat kalau ngasih love. Di mulai dari foto dibagian atas aku melihat apakah ada komentar yang lainya. Tak banyak komentar, paling hanya tulisan komentar "Bagus"

Tantri dkk masuk kelas setelah bel masuk, selesai istirahat.Aku menutup layar ponsel karena tak mungkin membuka saat dosen killer masuk ke ruangan.

**

Setelah selesai mata kuliah dosen killer, aku berjalan pulang dengan Stefanie sambil menceritakan tentang mantan Dhani yang ditemukan di instagram.

"Gila.... Lo dapat dari mana nin?" Aku tertawa melihat mimik wajah Stefanie yang kaget.

"Gue tadi ga sengaja liat, soalnya keliatan dilayar hape gue." Jawabku berbohong.

" Ah.. lo jadi ga sengaja liat di timeline gitu ya" ucap Stefanie polos. Aku pun menjawab dengan anggukan sambil menahan tawa.

Aku tak ingin Stefanie tahu kalau sebenarnya sengaja nyari info tentang Dhani.

"Jadi selain info tentang mantannya, dapet info apa lagi?"

"Gue dapet info klo Mrs G itu adalah ibunya"

Stefanie binggung, Aku pikir Stefanie lupa atau memang belum tahu tentang kegundahanku dengan nama Mrs G. Aku pun mengulang lagi cerita tentang Mrs G saat siaranr radio.

"Jadi sampe segitunya, lo nyari infomasi tentang dia. Gue aja sampe sekarang ga pernah nyari info tentang Tommy padahal semua temen-temen gue temanan sama di Instagram, tapi gue ga follow. Cuma liat Pic Profilenya aja bikin gemeter"

Aku tertawa, temanku yang satu ini memang langka, ketika ada pria yang mendekat bahkan malah kabur, karena panik.

**

Flash Back

Stefanie masih SMA, seperti biasa jam istirahat semua anak berburu ke kantin. Seperti biasa, Stefanie akan memesan semangkuk mie instant dengan telur setengah matangya, pemilik kantin sudah tahu jadi beberapa menit sebelum bel mie sudah mulai dimasak.

"Fan.. lo nanti ikut latihan koor anak rohani kan?" tanya Marsha. Stefanie menganguk sambil terus memakan mie dengan campuran saos yang banyak.

Dimangkuk terlihat bukan makan mie instant pakai saos, tapi Saos pakai mie instant dengan kuah yang merah seperti lahar gunung berani yang mengalir ke lereng gunung.

"Eh.... Ngomong-ngomong gimana kabar lo sama Kak Junet? Bukanya lo kemaren dianterin pulang"

"Itu Cuma kebetulan aja, soalnya semua udah di jemput pas gue mau pesen gojek, Kak Junet ngajakin pulang bareng"

"Oh.... Tapi lo suka juga kan sama Kak Junet, soalnya temen gue bilang kak Junet juga suka sama elo"

Stefanie langsung tersedak, seperti masuk sesuatu pada hidungnya. Marsha buru-buru memberikan es jeruk yang dipesannya. Beberapa detik kemudian, batuk Stefanie pun reda.

"Lo pasti ngaco" komentar Stefanie. Marsha pun menceritakan dari mana mendapatkan info yaitu kakaknya ternyata pacar dari adiknya kak Junet, curhatlah Kak Junet ditelp dan didenger sama adiknya.

Semenjak Stefanie tahu kalau Kak Junet suka dengan dia, malah ngebuat dia kabur dan mencoba menghindar. Tiap ketemu Kak Junet buru-buru berbalik arah, padahal dia juga suka sama Kak Junet, tapi pas tau cowonya suka malah menghindar.

**

Aku menscroll kembali account Instagram dibagian searching, menemukan foto orang yang aku kenal.

"Tommy.. Ototnya terlihat dengan baju u can see bertuliskan LA Lakers"

Aku enggan melihat seperti membuka luka lama melihat atau mendengar sesuatu yang berbau basket, tapi karena penasaran aku melihat account milik gebetan Stefanie.

"Wahh... Dia emang atletis banget badannya, banyak foto-foto diuploud kebanyakan saat maen basket. Ada juga beberapa design yang diuploud. Yah.. Dhani dan Tommy memang satu jurusan, jadi style pasti sama" pikirku

Aku lalu melihat foto Tommy dengan seorang wanita.

"Itu pasti pacarnya, rambutnya panjang dan juga sedikit chubby. Kukunya juga seperti terawat dan ada cincin yang melingkar di jari. Wah.... Jangan-jangan Tommy udah Tunangan. Kasihan Stefanie, cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Happy Birthday My Sister" Caption yang ditulis Tommy bikin aku tertawa.

Ternyata itu kakaknya, tapi mereka terlihat sebaya. Aku melihat dibagian komentar, ada banyak tulisan dan yang menarik ada banyak balasan dari salah satu account.

"Gila.. ini kakak lo.. Gue pikir pacarnya, wajahnya ga beda jauh"

"Gue sama dia Cuma beda satu tahun aja, makanya kadang-kadang gue dianggap pacarnya dia kalo lagi jalan di Mall."

Aku tertawa sendiri, ternyata bukan hanya aku saja yang mikir seperti itu beberapa orang juga berpikiran yang sama. Aku makin penasaran dengan sosok Tommy, aku mulai menscroll dibagian bawah ada foto Mobil keluaran jepang.

"My New Car" Tommy sepertinya baru beli mobil baru, menurutku dia kalangan orang kaya, karena hanya orang-orang tertentu yang bisa bawa mobil ke kampus.

Aku, bersama Stefanie dan kawan-kawan harus berjibaku menaiki kereta karena ongkos yang diberikan orang tua hanya cukup untuk naik kereta dan juga makan seadanya, bahkan demi mengirit uang makan kadang kami suka menahan lapar dan makan di sekitar universitas Indonesia, biar bisa ngirit.

Seandainya saja ada pekerjaan paruh waktu layaknya di drama korea sebagai kasir atau pengantar susu, mungkin juga pelayan di restoran. Hidup anak kuliahan di Indonesia tak mungkin melarat.

Aku mencaritahu lagi tentang sosok gebetan Stefanie, Entah kenapa aku jadi penasaran dengan sosok Tommy,

"Stefanie memang pintar mencari gebetan, udah mulus, pemain basket pula ditambah orang kaya pula"

Aku melihat lagi foto Tommy sedang ada dibalkon, sambil membentang tangan. " Breath In The Morning"

"Wahh.. ternyata dia tinggal di Apartement yah.. terlihat dibagian atas Tommy menaruh lokasi tempatnya foto. Lalu ada anjing kecil disampingnya. Lucuuuuu... Majikan sama peliharaanya aku ternyata.."

Setelah beberapa menit mencari info tentang Tommy dari Instagram, aku melihat memang perbedaan yang jauh antara hidupnya Tommy dengan Stefanie begitu juga aku yang bukan dari kalangan atas.

"Kata orang kita mencari pasangan harus yang sama derajatnya, kalau tidak nanti kita akan ditindas atau mungkin sering sakit hati"

Aku pikir itu ada benarnya, karena beberapa teman yang sudah menikah ketika aku lulus SMA mereka menikah dengan tetangga sendiri, bahkan ada yang satu komplek hanya beda RT.

"Tapi aku pikir tak bisa bertemu dengan jodoh satu RT atau RW karena tak ada yang menarik. Saat ini yang ada dihatiku masih tetap Dhani dan mungkin tak akan pernah berubah walaupun belum bisa berkenalan"

Aku menrefesh bagian seaching dan terlihat foto sosok yang aku idam-idamkan. Tapi kokkkk... dia....

Bersambung

Just Waiting Where stories live. Discover now