Where's Jiu?

380 50 28
                                    

"Em.. menurutmu, hal apa yang menarik selain setangkai bunga?"-Jiu

"Hm.. Kita?"-Tatap Sua ke Jiu

"Pabo! kkk"-Jiu Tertawa

"Aish ..Kim Minji-ya.. bukan kita?"-Sua

"Tentu saja bukan. "-Jiu

"Ah baiklah, sepertinya aku tak menarik di matamu"-Sua tertunduk

"Jelaskan bagian mana yang membuat kau tak menarik di mataku, hmm.? Ratu kecil.. "-Ledek Jiu yang kemudian menatap Sua

"Ya! Jiu-ya!! berhentilah memanggilku ratu kecil"-Sua

"Kkk~ ah.. kau ingin tahu apa yang menarik?"-Tanya Jiu dan dibalas anggukan oleh Sua

" lihatlah kelangit"-Tunjuk Jiu ke arah kembang api yang mengudara

"Kembang api?"-Sua

"Kau tau kenapa kembang api lebih menarik dari sekedar bunga?"

.
.
.

"Karena kembang api, membuat kita bersama dan saling percaya untuk menjalani sebuah lika liku hubungan. Di bawah kembang api ini juga, Pertama kalinya kita saling memulai. Ketahuilah, jika aku benar-benar menjagamu sampai kapanpun"- Pekik Jiu pelan tanpa Sua ketahui

--off

CHAPTER 13

----
RING RING RING
----

Malam itu, benar-benar terlihat seperti mimpi buruk dengan akhir yang mengharukan bagiku.

Bagaimana bisa setelah sekian lama aku dengan Jiu nyaris tak pernah bertatap muka dan saling mulai membenci, pada malam itu aku justru malah jatuh tertidur di bahunya ?

Sebuah percakapan pendek namun berhasil membuat kenangan kembali terkumpul dengan rasa kecewa, aku benar-benar lupa dengan apa yang ku ucapkan hingga aku terbangun dengan mata yang sembab seperti ini.

Terbesit sebuah pertanyaan yang pada akhirnya tak akan pernah bisa di jawab oleh-ku dan  Jiu pada malam itu..

'Kisah kita benar-benar berantakan, bukan?'

Ku tatap kotak kecil yang tak jauh dari tempatku berdiri dan yeah, rupanya Jiu mengganti ponselku dengan yang baru.

Jiu juga meninggalkan selembar post-it kecil disampingnya yang bertuliskan kata 'maaf'.

Jiu benar-benar berubah rupanya sekarang, sepertinya dia ingin melupakan ku secepat mungkin. Aku benar-benar bodoh mempercayai kata-kata Jiu di Namsan Tower itu.

Langsung saja ku bergegas keluar dari kamar dan mencari Jiu disekitar dorm.

Bodoh! Ini benar-benar bodoh! Kenapa aku harus terlelap ketika Jiu mengucapkan salam perpisahan dengan tangisannya?

**

"Hum? Sua unnie apa yang kau--"

"Gahyeon-ah, kau melihat Jiu?"-Sua

WE JUST BROKE UP | 우린 헤어졌어 (JIBO)Where stories live. Discover now