The Call and Forgetting

329 53 32
                                    

Sua POV

Hampir seminggu rupanya, aku dan Jiu benar-benar tidak pernah menegur satu sama lain semenjak kejadian itu. Bahkan jikapun itu urusan kerja, aku lebih memilih menghindar dan mengantar berkasnya ketika ia sedang tidak diruangannya.

Ini benar-benar bodoh, seharusnya aku bisa bersikap lebih dewasa dan 'stranger' darinya. Perasaan ini membuatku seperti orang bodoh.

Ku tatap kamar berpintu merah muda itu dengan dekat, ya.. aku dan Jiu pernah mengecatnya agar terlihat lebih istimewa di banding kamar lainnya. Sialnya, hal istimewa itu telah berakhir tanpa kejelasan.

Ingin sekali aku memasuki kamar itu kembali dan melihat beberapa barangku yang masih tersusun disana. Aku penasaran, apakah Jiu masih membiarkan barangku tetap disana ataukah justru sebaliknya.

Sepertinya Jiu sedang di kamar,
ku urungkan niat-ku kembali untuk masuk kekamar dan memilih duduk bersandar di luarnya. Perasaan yang bercampur benci ini, benar-benar membuatku bodoh dan gila.

Ku ingin melupakan semua kenangan ini se-segera mungkin, Ku ingin kembali ke diriku yang dimana aku tak pernah mengenal Jiu. Bodohnya, aku sudah jatuh terlalu dalam dengan orang yang sudah jelas mulai membenci dan melupakan lebih awal dari ku.

Lalu untuk apa aku mempertahankan perasaanku ini? Jiu bodoh itu benar-benar membenciku sekarang.

Tapi jika Jiu benar-benar membenciku, kenapa dia selalu memancing ku sebelumnya? Kau benar- benar memainkan perasaan ini rupanya Jiu-ah .

Dan inilah pada akhirnya..
Rasa menyesal atau sakit, semua akan terlihat sama di mataku sekarang..

Aku benar-benar bodoh mempercayai perasaan mu itu.

---

Cekl---

"Ah, kau di dalam sepertinya"-Ucap Sua yang milih duduk di depan pintu kamarnya

"Hm? ah, Sua-ya.. Apa ada barang yang ingin kau ambil? Mungkin ak--"Tanya Jiu dari dalam kamar yang kepotong

"Tidak, tidak ada"-Sua

"K-kau di depan pintu?"-Jiu

"Ah, ya..."-Sua

"Kau ingin ma--"-Jiu

"Minji-ah, apakah kita benar-benar berakhir?"-Sua

"Kenapa kau menanyakan ku?"-Ucap Jiu yang mulai duduk di balik pintu kamar

"Aku hanya ingin mendengar jawaban itu langsung darimu"-Sua

"Maafkan aku.. tapi kita telah berakhir"-Jiu

"Benar-benar berakhir?"-Sua

"Ya, benar-benar berakhir. Maafkan aku"-Jiu

"Berhentilah minta maaf"-Sua

"Aku tau ini tidak seperti rencana kita di awal, aku benar-benar mi--"-Jiu

"BERHENTILAH MINTA MAAF KIM MINJI"-Sua

"Kau pikir aku terus menyalahkan mu huh ? Kau pikir, aku terus mengharap minta maaf dari mu setiap harinya? Berhentilah minta maaf, aku benar-benar membenci kata-kata itu!"-Tambahnya

"Kau tak akan pernah tahu apa yan--"-Jiu

"Tak pernah tahu? Yeah, aku benar-benar tak akan pernah tahu sampai kapanpun jika kamu terus menyembunyikan semuanya! Kau selalu menganggapku bodoh! kau pikir aku tak pernah lelah untuk menyalahkan waktu setiap harinya huh? aku benar-benar tak percaya, kau...."-Sua menggantung ucapannya

WE JUST BROKE UP | 우린 헤어졌어 (JIBO)Where stories live. Discover now