(10) Broken Heart

419 31 0
                                    

*

*

*

*

*

Seminggu berlalu. Jinhae sudah benar-benar pulih. Bahkan dia sudah mulai masuk sekolah. Namun selama seminggu ini dia sama sekali tidak bertemu dengan Siwon. Eomma Siwon melarangnya untuk bertemu. Bahkan Jinhae sama sekali tidak bisa menghubungi pria itu.

"Eomma, aku pulang ke apartemen saja ya?"

"Andwe." Eomma Jinhae langsung menolak dengan tegas.

Hari ini adalah hari pertama Jinhae masuk sekolah pasca kecelakaan. Dan hari ini eomma Jinhae ikut Kangin untuk menjemput Jinhae.

Oh, perkara Kangin, pria itu sama sekali tidak mau buka suara tentang keadaan dan keberadaan Siwon.

"Ayolah Eomma, aku sudah tidak apa-apa."

"Eomma bilang tidak ya tidak."

Baiklah, sekali-sekali menurut tidak apa-apa kan?

*

*

*

Malam harinya.

Akhirnya setelah menunggu lama, Jinhae dapat bertemu lagi dengan Siwon. Namun pertemuan ini tidak sesuai dengan harapan Jinhae.

Pertemuan ini adalah pertemuan antara keluarganya dengan keluarga Siwon. Mereka semua berkumpul di ruang tamu keluarga Jinhae.

"Pertunangan Siwon dengan Sinhae tidak akan batal. Mereka masih bertunangan secara sah sampai detik ini."

Semua kepala menoleh pada sumber suara. Tak lain adalah eomma Siwon.

"Andwe." Lirih Jinhae, hanya bisa didengar samar-samar oleh orang-orang di sana.

"Siwon sudah menyetujui ini. Benar kan Adeul?"

Siwon yang duduk di sofa tepat berhadapan dengan Jinhae hanya mengangguk.

"Omong kosong apa ini?" Jinhae meledak, tak mampu mengendalikan dirinya sendiri agar tetap tenang.

"Tidak ada omong kosong. Aku dan Sinhae memang sudah bertunangan dan kami akan tetap menyandang status itu." Ucap Siwon dingin.

Jinhae mencoba menahan air matanya walau itu sangat berat. Rasanya sangat sakit. Gadis itu memilih pergi daripada harus menangis dan menjadi tontonan semua orang. Tanpa memedulikan hal lain, Jinhae berlalu begitu saja menuju kamarnya. Mengenai Siwon, dia akan menemui pria itu lain waktu dan meminta penjelasan.

*

*

*

"Sinhae-ya, boleh Eomma masuk?"

Sinhae yang sedang mengoles krim malam pada pipinya menoleh pada sumber suara.

"Eoh, Eomma. Tentu saja."

Sang eomma dengan sabar menunggu putrinya yang menyelesaikan ritual malam sebelum tidur itu.

"Ada apa Eomma?" Tanya Sinhae begitu dia selesai. Dia berbalik menghadap eomma-nya.

"Apa kau akan tetap menerima pertunangan ini?"

Secret Relationship ✔Where stories live. Discover now