(9) Oppa, Don't Leave Me

432 29 0
                                    


...

Tiiiiiiiiiiiiiinnnn. "Oppa awas!"

Braaaaakkkkkk ....

*

*

*

Beberapa menit berlalu. Jinhae mulai mendapat kesadarannya. Kepala bagian depannya terbentur karena dia memang melepas seatbelt-nya tadi. Jinhae dapat merasakan darah mengalir di sekitar dahinya.

Perlahan dia menoleh ke arah Siwon. Tubuh pria itu condong ke depan dengan kepala menempel pada setir. Sial! Rupanya Siwon juga tidak memasang seatbelt.

"O-oppa." Suara Jinhae bergetar. Air matanya mulai mengalir mendapati Siwon yang tak sadarkan diri.

Perlahan Jinhae menegakkan tubuh Siwon. Betapa terkejutnya Jinhae saat mendapati darah dari kepala Siwon terlampau banyak. Bahkan hampir seluruh wajah pria itu tertutup oleh cairan pekat berwarna merah gelap.

"Oppa bangunlah." Jinhae mengguncang pelan tubuh Siwon.

"Oppa." Jinhae menangis sesenggukan. Dia tak tahu harus melakukan apa.

Jinhae mencondongkan tubuhnya ke arah Siwon. Gadis itu merogoh saku celana Siwon, berharap menemukan ponsel di sana.

Dapat! Dan sempat-sempatnya Jinhae menjatuhkan ponsel tersebut. Well, tanpa sengaja sebenarnya. Tangannya bergetar dengan sangat hebat sampai-sampai memegang ponsel saja tak sanggup.

Setelah berjuang, akhirnya Jinhae dapat menemukan ponsel yang terjatuh. Dengan perjuangan melawan sakit kepala, tangan bergetar dan air mata tak terbendung, akhirnya Jinhae bisa menempelkan ponsel itu pada telinganya.

"Ka-Kangin Oppa."

"..."

"O-oppa, tolong aku. Aku dan Siwon Oppa kecelakaan. Siwon Oppa tidak sadarkan diri." Sungguh, Jinhae sangat kesulitan mengucapkan kalimat itu.

"..."

"A-aku tidak tahu. Di sini sangat sepi."

"..."

"Eung, cepatlah."

Jinhae menjatuhkan ponsel Siwon, tak lagi peduli dengan itu.

"Oppa." Jinhae menggenggam tangan Siwon.

"Bangunlah Oppa." Jinhae tahu harapan ada untuk Siwon. Siwon tidak mungkin meninggalkannya kan?

"Oppa mianhae." Sebisa mungkin Jinhae tetap berkata-kata walau itu sangat sulit karena keadaannya sendiri sangat memprihatinkan. Dia berharap Siwon masih tetap bisa mendengar kata-katanya.

"Bangunlah Oppa. Maafkan aku. Aku janji aku tidak akan nakal lagi. Maaf. Aku akan menurut pada Oppa. Aku tidak akan membangkang, aku tidak akan nakal lagi Oppa, aku berjanji." Tangisan Jinhae semakin kencang. Dia lemah, tapi tak bisa menahan diri untuk tak menangis. Semua terjadi begitu saja.

"Kumohon, bertahanlah."

*

*

*

Beberapa menit berlalu. Jinhae dapat mendengar suara ambulans yang mendekat.

"Sajangnim, Nona Jinhae." Kangin membuka pintu jok kemudi, lalu membiarkan petugas menolong Siwon sementara dirinya menghampiri Jinhae.

"Nona." Kangin membantu Jinhae keluar dari mobil.

Secret Relationship ✔Where stories live. Discover now