[3] Kezia

2.9K 317 46
                                    

"Aland orang yang baik, meskipun kadang dia kasar dan juga omongan nya suka kemana aja, tapi percaya sama gue, hari-hari lo bakal indah kalau lo deket sama Aland."
•••
Selamat membaca!

•••

Mos sudah berakhir sejak tiga hari yang lalu, tetapi kegiatan belajar mengajar akan dimulai hari senin nanti. Salah satu agenda mereka hari ini adalah menampilkan bakat nya masing-masing di hadapan kepala sekolah, guru dan juga siswa-siswi SMA Garuda Bangsa.

Seperti kelas yang lain, Kelas Aland pun juga ikut berpatisipasi. Bukan hanya Aland saja, beberapa siswa dan siswi lain nya pun akan menjadi perwakilan kelas mereka.

Sebenarnya, Aland tidak ingin namanya diajukan. Tetapi Aqilla tetap memasukannya. Bahkan Aqilla menceritakan kepada banyak orang bahwa Aland mempunyai suara yang bagus.

"Aland! lo mau kemana? bentar lagi dimulai nih." Ujar Aqilla.

"Gue cuman mau ngambil minuman doang yaelah." Aland melangkah kesal. Sementara Aqilla hanya terkikik pelan.

Setelah mengambil dua minuman, Aland kembali lagi ketempat nya tadi. Baru saja ia duduk, namanya sudah terpanggil lagi oleh kepala sekolah.

Aland menghela nafas nya, kemudian berjalan keatas panggung bersama Aqilla dibelakang nya. Tangan Aland memegang gitar, siap untuk bernyanyi bersama Aqilla.

Semua siswa-siswi bertepuk tangan, dan tak sedikit yang memuji kedua orang itu.

'Cantik sama ganteng! Cocok banget!'

'Adik kelas sekarang ganteng-ganteng sama cantik-cantik ya.'

'Mau dong jadi gitar nya biar bisa di pegang sama Aland.'

Kurang lebih seperti itu teriakan-teriakan yang terlontar untuk mereka berdua. Aland dan Aqilla hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

"Selamat siang semuanya." Sapa Aqilla kepada semua murid yang menonton.

"Siang!!"

"Siang ini, aku sama Aland mau nyanyi lagunya HIVI-Remaja. Ikut nyanyi ya semuanya!"

Aqilla langsung memberi kode pada Aland untuk mulai memainkan gitarnya.

Aland mengangguk mengerti, ia langsung memetik gitarnya, dan dengan suara halus dan lembut, mereka berdua mulai bernyanyi.

"Kita remaja yang sedang dimabuk asmara.
Mengikat janji bersama selamanya."

"Hati telah terikat sepasang mata memikat.
Melambungkan asmara yang selalu meminta.
Mengulur senja menanti datang.
Sang pemilik hati."

"Rela menanti sejak terbit mentari.
Tak sadar tuk berbagi segala isi dihati jayakan sanubari.
Dalam bercumbu diujung hari."

Mereka berdua saling menatap, lalu mengangguk kemudian. Memberi kode untuk lebih bersemangat lagi.

"Indahnya kisah-kasih kita dimasa remaja.
Dibawah rayu senja kita dimadu bermanja.
Tiada masa-masa yang lebih indah dari masa remaja.
Seakan dunia milik berdua."

Semua murid langsung bertepuk tangan dengan meriah.
Aland dan Aqilla tersenyum senang. Puas karena sudah berhasil menghibur penonton.

JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن