Kidnapped?

11.1K 1.5K 106
                                    

"Taeyong!"

Si pemilik nama menghentikan kegiatannya. Menoleh kearah sumber suara kemudian mengernyitkan dahinya bingung.

"Mark? Tumben?" Bukannya apa-apa. Pasalnya, artis terkenal satu ini mau apa repot-repot datang ke ruangannya?

"Begini." Lelaki yang umurnya tak lebih tua dari Taeyong itu berjalan mendekat kearah satu orang lainnya, lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Taeyong.

"Hah?" Si lelaki berwajah manis itu semakin mengerutkan dahinya. "Aku tidak mengerti?"

Mark memijat pangkal hidungnya. Kemudian menepuk tangannya sekali. Seketika muncul dua pria bertubuh besar di ambang pintu dan berjalan mendekat kearah mereka.

"Hanya ikuti rencanaku dan kau akan aman, oke?" Mark mengedipkan matanya bak seorang adik mesum yang sedang menggoda kakak kelasnya. Ia memberi kode kepada dua orang tadi untuk membawa pergi Taeyong.

Seringai tercetak dari bibir tipisnya. Dalam hati ia sudah siap mentertawakan reaksi sahabatnya nanti.

.
.
.

Ten tidak habis pikir. Awalnya ia senang karena Johnny mau mengajaknya ke restaurant mewah dengan ruangan VIP lalu ditambah lilin-lilin di sekitar meja, memperindah suasana hati Ten.

Tetapi setelah kekasihnya mengatakan hal yang membuatnya kaget setengah mati, moodnya langsung memburuk.

"Aku sudah memikirkan ini. Aku akan pindah ke Yunani dan membawamu kesana."

Hei! Bukannya ia tidak mau. Tapi Ten masih mempunyai keluarga, oke? Dan keluarganya amat sangat menyayangi dirinya.

Johnny pun juga begitu. Bukan tanpa alasan ia memutuskan untuk pindah, akhir-akhir ini dirinya merasa diikuti dan pernah suatu pagi ia menemukan pin dengan lambang yang sangat di kenalnya terjatuh di depan rumahnya. Ia yakin ayahnya pasti sudah mencium tempat persembunyiannya.

"Sayang?"

Ten tersadar dari lamunannya. Ia hanya menggigit bibir bawahnya tanpa ada niatan menjawab pertanyaan sang kekasih.

Johnny menghembuskan nafasnya. Sebenarnya ia juga tidak berharap banyak. Tetapi mau bagaimana lagi? Johnny sudah kepalang mencintai lelaki berkebangsaan Thailand itu, disisi lain orang tuanya tidak menginginkan dirinya menjadi penyuka sesama jenis demi mendapatkan keturunan untuk meneruskan bisnis gelap keluarganya. Semua terasa begitu rumit.

"Tak bisakah kita bicarakan sekali lagi dengan orangtuamu..?" Cicit yang lebih kecil. Kepalanya tertunduk dengan raut yang sendu. Johnny bisa merasakan perasaan kekasihnya.

"Jika bisapun, aku tetap harus menjadi penerus ayah." Johnny tersenyum getir. "Dan apa kau dan keluargamu menerima Seo Johnny, si mantan model papan atas menjadi bos mafia?" Ia memberi jeda beberapa detik. "Aku yakin keluargamu dan bahkan masyarakatpun akan bertanya tanya dan mencibir soal ini. Pun mereka akan mencaci dan menjuluki diriku sebagai 'manusia bermuka dua.'

Sayang, kau tau kan jika mafia adalah pekerjaan yang sangat tabu dan kotor? Aku tidak mau karena hal itu kita jadi berpisah. Dan Seo Johnny adalah orang yang amat sangat mencintai Chittapon Leechaiyapornkul dengan hati yang bersih dan suci."

Tangisan Ten pecah seketika saat mendengar ucapan sang kekasih. Mereka belum lama kenal tetapi Johnny benar benar tulus dan mau memperjuangkan cinta mereka.

Johnny menempatkan tubuhnya disebelah Ten dan segera memeluk kekasih mungilnya. Tanpa sadar air matanya ikut menetes memikirkan betapa mengedihkannya mereka. Memikirkan apakah di masa depan meraka akan tetap bersama atau tidak. Memikirkan kemungkinan terburuk yang akan didapatnya nanti.

Playboy's Tale ⭑ Jaeyong, Johnten, Markhyuck ✔Where stories live. Discover now