Playboy's Tale ⭑ Jaeyong, Johnten, Markhyuck ✔

Special Chapter: Christmas Gift

Daegu, kota metropolitan terbesar ke-4 di korea selatan. Kira-kira sekitar 3 setengah jam jika melakukan perjalanan dengan mobil dari Seoul. Tidak jauh memang, tapi hanya tempat ini yang terpikir oleh Lee Tayong saat lelaki manis itu memutuskan untuk menghilang.

Ya, Taeyong saat ini berada di Daegu, lebih tepatnya dirumah sahabat semenjak sekolah menengah atasnya Doyoung yang tinggal bersama suaminya, Taeil. Sudah sekitar satu minggu ia berada dirumah Doyoung dan Taeil.

Saat itu menjelang sore, Doyoung yang sedang bersantai kaget mendengar tiba-tiba pintu rumahanya digedor-gedor. Padahal ada bel disamping pintu, maka dengan panik ia cepat-cepat membuka pintu rumahnya. Disana, berdiri seorang lelaki yang dikenalnya dengan wajahnya sembab, baju yang kusut, dan ia tidak terlihat membawa satu tas pun. Tanpa banyak bertanya Doyoung segera membawa sahabatnya masuk lalu membuatkannya cokelat hangat, minuman yang paling ampuh untuk membuat Taeyong tenang.

Setelah sekitar 30 menit untuk menunggu lelaki bersurai pink itu tenang, akhirnya Doyoung bertanya apa yang terjadi. Tadinya Taeyong tidak mau menceritakannya, tetapi memang dasarnya si keras kepala Doyoung, lelaki kelinci itu terus-terusan memaksa Taeyong dan mengancam akan menyuruh Taeyong pulang jika ia tidak menceritakannya. Membuat Taeyong panik dan menceritakan semuanya. Semua, tanpa terlewat.

"Kau menyukainya Taeyongie. Kau menyukai si Jung brengsek itu."

Ucapan Doyoung langsung membuat Taeyong menangis lagi. Ia tidak bisa menerima itu semua. Ia tidak mau menyukai-dan bahkan mencintai Jaehyun. Tapi perasaan itu dengan kurang ajarnya dan tanpa seizinnya sudah mendarah daging dihatinya entah sejak kapan.

Akhirnya Doyoung menyuruh Taeyong beristirahat dikamar tamu. Tanpa Taeyong bilang padanya ia juga tau jika lelaki manis itu butuh tempat untuk bersembunyi dan Doyoung dengan senang hati menampung Taeyong bahkan jika sampai selamanya pun ia tak masalah.

Tak lama Taeyong beristirahat, suaminya pulang. Kemudian ia menceritakan semua yang dialami Taeyong pada suaminya. Untungnya suami Doyoung itu berhati malaikat, jadi ia tidak keberatan sama sekali jika dirumahnya terdapat orang lain selain dirinya dan istrinya.

Pagi ini, Doyoung telah selesai membuat sarapan dibantu dengan Taeyong tentu saja. Ia masih tau diri untuk menumpang dirumah orang lain, oke? Taeil turun dari lantai atas sudah siap dengan baju kerjanya. Lelaki yang berstatus menjadi suami sahabatnya itu mempunyai beberapa cabang restaurant mewah disini. Maka dari itu setelah mereka berdua menikah Taeil dan Doyoung memutuskan pindah ke Daegu untuk meneruskan usaha ayah Taeil.

"Selamat pagi."

"Pagi, sayang." Sapa Taeil pada Doyoung kemudian mencium singkat bibir tipis istrinya. Taeyong sih sudah terbiasa. Lagipula itu hal lumrah yang dilakukan pasangan suami-istri kan?

Mereka duduk dan mulai sarapan dengan macam-macam lauk yang sudah disiapkan Doyoung dan Taeyong. Keadaan begitu hening sampai Taeil membuka suaranya.

"Oh ya apa kalian ingat dengan Yuta?"

Taeyong dan Doyoung sama-sama terdiam. Yuta ya? Sepertinya Doyoung-ah ia ingat sekarang!

"Yuta mantan Taeyong kan? Yang waktu itu ia memutuskan Taeyong karena dia akan kembali ke jepang disaat kita semua wisuda. Ah-"

Suasana hening lagi. Doyoung dengan segala mulut embernya.

Yuta. Taeyong ingat betul dengan lelaki itu. Mereka menjadi sepasang kekasih saat masih kelas 1 menengah atas, sampai tiba-tiba Yuta mengakhiri hubungan mereka setelah malamnya mereka melakukan sesi panas, setelah Taeyong memberikan seluruh miliknya karena Yuta bilang ia berjanji tidak akan meninggalkannya. Namun apa yang ia dapat? Besoknya saat selesai acara wisuda Yuta menariknya ke taman belakang sekolah, dan disana Yuta memutuskannya. Tanpa tau hati Taeyong hancur berkeping-keping, tanpa tau Taeyong menjadi trauma jika ada seseorang yang menyentuh tubuhnya secara berlebihan. Itulah mengapa waktu Jaehyun menyuntuhnya lebih dari ciuman Taeyong langsung panik.