stay

2.2K 256 20
                                    

Lalu namjoon dan jack, melanjutkan aksinya kembali, kali ini pada..

Jungkook, iya jungkook si maknae. Sebenarnya tak ada yang perlu di khawatirkan dari maknae kita ini, kecualii, pembulian yang selama ini ia dapatkan. Setiap hari jungkook harus menerima pukulan yang tak main-main, setiap hari ia harus rela uang jajannya di ambil, setiap hari ia harus mengorbankan otaknya untuk mengerjakan semua tugas teman"nya, bahkan tak jarang ia mendapatkan perlakuan yang tidak senono, seperti pelecehan, tentu itu semua membuatnya tertekan namun apa yang bisa ia lakukan?, mengadu?, tidak dia tidak ingin membawa beban lagi, melawan?ouh ayolah, jika bisa pun akan ia lakukan sejak dulu, diam?, mungkin itu lebih baik, setidaknya untuk jungkook.

Selama ini jungkook menutupi keadaanya dari para hyungdeul, sangatlah baik, tak ada dari mereka yang tau, tapi tidak untuk namjoon, meski terlambat namun namjoon akhirnya tahu, jangan tanya namjoon tau dari mana, sudah pasti dari jack.

Namun untuk kali ini, namjoon tak turun tangan secara langsung, kondisinya lah yang tak memungkinkan. Maka dari itu, untuk kali ini jack bekerja sendiri, ia langsung turun tangan dengan mengamati setiap gerak-gerik jungkook, kemanapun jungkook pergi, maka akan ada jack disana.

Dan pada saat anak-anak itu kembali membuli jungkook, jack buru-buru mengambil kamera lalu memvidio mereka.

Sedangkan jungkook disana tengah merintih kesakitan akibat pukulan dari anak-anak itu, setelah puas memukuli jungkook, anak-anak berandal itu melucuti semua pakaian jungkook.

Jack yang melihat itu, tentu saja tidak tinggal diam, ia belari dan segera menerjang anak-anak berandal itu, ia tak peduli jika anak-anak itu mati sekalipun, jika namjoon ada sudah di pastikan ia akan emosi.

"Cukup." lirihan itu berasal dari jungkook yang kini tengah meringkuk memeluk dirinya sendiri, sangat memprihatinkan.

Dengan sigap, jack menghampiri tubuh ringkih itu, menyelimutinya dengan jaket yang ia pakai lalu menuntun jungkook untuk masuk kemobil.

Di dalam mobil, semuanya hening, jungkook sudah kembali menggunakan pakaian milik jack, kini ia tengah tertidur dan jack hanya memandanginya dengan tatapan yang miris.

"Joonie, kenapa keluargamu sangat menderita," batin jack.

Sejak saat itu, jungkook tak lagi mendapat bulian, anak-anak yang membuli jungkook sudah di keluarkan dari kampus dan sedang di urus oleh pihak kepolisian namun meski begitu tetap saja trauma terus menghantui jungkook tapi sekali lagi jungkook tak memperlihatkan itu, ia tak mau dipandang lemah, toh jungkook cukup senang karna kini ia akan belajar lebih tenang. Ia berjanji akan membalas semua kebaikan orang itu, tidak jungkook tidak tau bahwa yang menolongnya kemarin adlah jack, sebab pada saat itu jack menggunakan masker.

Flasback of

Dan begitu seterusnya hingga saat ini, namjoon terus memantau mereka di tengah sakitnya, tak peduli jika kondisinya kian melemah dan jackson hanya bisa membantu namjoon sebisanya, ia ingin melarang namun mau bagaimna lagi, namjoon itu keras kepala jika menyangkut dengan kebahagian orang-orang yang di sayanginya.

******

"Syukurlah, aku jadi merindukan mereka." namjoon mendongakan kepalanya pada langit cerah di atas, menatap sekupulan burung-burung yang berterbangan kesana-kemari bersama-sama, ada rasa iri menghigapi hatinya, ia ingin terbang bebas bersama saudara-saudaranya, tapi apa mungkin.

" joon." jackson merangkul pundak namjoon guna mencairkan suasana yang tiba-tiba mellow ini.

"Kau mau ice cream, " tawar jack,
dan itu berhasil membuat senyum namjoon kembali mengembang menampilkan lubang di kedua pipinya yang manis.

"Aigooo manis sekaliiii," ujar jack sambil menyubit pipi namjoon.

"Aiss appo, sakit tau" kesal namjoon.

"Hehe mian"

"Sudah lah, kajja aku ingin makan ice cream" ucap namjoon, lalu beranjak dari duduknya.

*******

Seorang pemuda turun dari taksi dengan menenteng kantung makanan, berjalan dengan santai menuju sebuah studio yang cukup mewah.

Pemuda itu membuka pintu studio tampa mengucapkan apapun lalu masuk kedalam dan mendapati seorang pemuda lainya yang tengah berkutat dengan kayar komputer, jemari-jemarinya tak henti untuk menari diatas keyboard.

"Hyung," panggil pemuda itu," aku bawa makanan, makanlah," ucapnya sambil menata makanan disebuah meja kecil yang terletak tak jauh darinya.

"Hmmm," jawab pemuda ini tampa mengalihkan atensinya.

Karna kesal pemuda ini pun menghentikan pergerakan tangan dari hyungnya, sambil memutar kursi putar yang diduduki oleh sang hyung.

"Kau m"_

" makanlah hyung,"potong pemuda ini tampa memperdulikan tatapan hyungnya yang terlihat kesal.

"Kokiee, hyung sibuk," luluh pemuda ini, ketika sadar bahwa tatapannya tak akan mempan.

"Yoongi hyung, kau itu tidak pulang kemarin, mana aku tahu kau sudah makan atau belum, makannya aku kesini dan membawakan mu makanan dan setelah melihatmu yang sibuk tadi, aku yakin kau"_

Ucapan kokie atau jungkook ini terhenti saat sadar kalau yoongi  meneteskan air mata.

" hyungg, gwenchana?" tanya jungkook khawatir.

"Mianhe kook, aku terlalu sibuk sampai aku jarang memperhatikan mu, kami terlalu sibuk" ucap yoongi sedikit terisak.

Jungkook yang tidak mengerti ucapan dari yoongi, hanya dapat terdiam menunggu yoongi melanjutkan perkataanya.

"Aku ini memang hyung yang tidak baik, aku ini egois kan hiks, aku memang tak pantas jadi hyung hiks" racau yoongi semakin terisak.

"Sstttt hyung, heiii gwenchana". Jungkook semakin binggung sekaligus hawatir pada hyungnya ini, yoongi adalah salah satu hyungnya yang jarang menangis makannya disaat yoongi menangis
Jungkook menjadi khawatir.

Jungkook menepuk punggung yoongi agar hyungnya lebih baik, ia juga tak mengatakan apapun, ia membiarkan yoongi mengeluarkan semuanya.

Setelah yoongi sedikit lebih baik, barulah jungkook mencoba untuk bertanya.

" hyung, ada apa hmm?"tanyanya lembut.

"Tak apa, pergilah, aku sibuk" ucap yoongi, rautnya kembali datar namun jungkook tau didalam sorot matanya, yoongi sedang menyesal, takut, sedih yang bercampur.

"Hyungg, jika kau ada masalah, ceritakan saja" ucap jungkook lembut namun ada nada menuntut disana.

"Jungkook, kubilang pergi, aku sibuk" ucap yoongi lalu berbalik kembali berkutat dengan komputernya.

"Ckckck, baiklah aku pergi." nada jungkook memang tak terlalu tinggi namun tetap saja raut wajahnya memperlihatkan bahwa ia sedang kesal.

Jungkook keluar dari studio milik yoongi dengan kesal ia berjalan menyusuri trotoar sambil terus mengumpat.

Sebenarnya dia itu sangat penasaran dan binggung, salahkan yoongi yang berubah 180°, berbalik sekali dengan sifatnya yang asli, lalu tak lama, sifatnya kembali seperti semula. Bukankah itu sangat membuat penasaran.

Jika seperti ini, jungkook akan mencari ice cream, ice cream kesukaanya, disaat ia kesal atau emosi, maka ice cream dapat membuatnya sedikit melupakan kekesalanya.
















Hiiiiiiii semuanya........pakabarrrr.... Hari ini aku cpt aupdate yaaa wkwk (athor gj)ok skip

Jangan lupa!!!!!

#kalau suka=vote ma coment
Biar aku tambah semangat,biasanya ide bakalan ngalir kalau akunya sneng hehe.

#kalau gk suka=coment=knp?,apa yang tidak di sukanya.biar akunya bisa cepat" merevisinya,trs juga biar akunya bisa belajar,makasihhhhh🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Bye bye✋✋✋

See you 😘😘

Tunggu kelanjutanya ok👌👌

Salam cinta dari joonie❤❤❤

STAY(End)Where stories live. Discover now