• Lean On Me | Wendy (Slow Update) ✔

Chapter 20

Di sini gelap, hanya ada lampu yang hampir redup untuk menerangi ruangan ini. Kakinya sakit, tangannya juga dan mulutnya terkatup rapat. Di sini bau minyak, hanya itu yang ia tahu. Ia tidak bisa melihat apa pun, penerangan kecil itu sama sekali tidak membantunya.

Ia ketakutan, tubuhnya sakit dan ikatan ini terlalu kuat mengikat tubuhnya yang kecil. Ia berharap akan baik-baik saja, namun semuanya tidak berjalan dengan baik ketika pikirannya melayang pada hal-hal buruk yang akan terjadi dalam penculikan. Ia ingat sekali, ia ingat dengan jelas bagaimana mereka membawanya saat ia baru saja turun dari mobil Chanyeol dan berjalan beberapa langkah. Mereka menutup matanya, dan mereka memberinya obat tidur hingga ia pingsan dan mereka membawanya ke sini. Ke tempat mengerikan ini. Sungguh, Wendy takut setengah mati. Tidak ada lagi tenaganya untuk berusaha kabur. Semua badannya sakit dan ia hanya bisa menangis dalam diam.

Perlahan ia mendengar suara derap langkah seseorang. Ia berjalan mendekat ke arah pintu. Sangat dekat hingga ia pun mendengar suara pintu ditarik pelan. Ia semakin takut, ia menerka-nerka apa itu penjahatnya? Penjahat yang ingin membunuhnya? Jika iya, mengapa sangat cepat sekali datangnya?

"Wendy..." suaranya sangat berat membuat bulu kuduk Wendy merinding. Semakin dekat hingga Wendy bisa menatap wajah pria itu. Pria yang telah mengurungnya di sini.

"Kau penasaran siapa aku?" tanyanya sembari berjongkok di depan Wendy. Ia memandang mata Wendy yang memancarkan ketakutan luar biasa. Dan sayangnya, ia suka itu. Ia sangat suka jika gadis ini ketakutan karenanya.

"Aku Jung Joon Young kakak tiri Chanyeol." Ia memperkenalkan dirinya dengan bangga. "Aku yang selama ini menyuruhnya mendekatimu jika kau penasaran," katanya lagi kemudian berdiri dan berjalan menuju sebuah meja tua yang sudah lapuk dan bersandar di sana.

"Aku sempat khawatir Chanyeol akan gagal dalam misinya. Namun, aku salah.... Dia sangat berhasil. Buktinya ia berhasil membuat gadis lugu sepertimu jatuh Cinta setengah mati dengannya. Apa aku benar?" tanya Joon Young yang kemudian melipat tangannya di dada. "Chanyeol tidak seperti Sehun yang lemah dalam perasaan."

Wendy mencerna perkataan itu. Dan itu berarti, Joon Young sudah tahu hubungan yang dimiliki kembarannya itu dengan Sehun? Astaga, bukankah itu bahaya? Keselamatan Seungwan juga mengkhawatirkan.

"Astaga... Di mana sopan santunku," ucapnya terkekeh laku berjalan mendekati Wendy dan membuka ikatan kain yang sudah membekap mulutnya. "Nah, kau bisa bicara sekarang." Joon Young mempersilahkan.

"Kenapa aku?" tanya Wendy tanpa basa basi. Ya, ia sangat penasaran kenapa Wendy yang menjadi sasarannya. Bahkan ia tidak tahu kenapa bisa ia terikat masalah dengan pria ini.

"Hmm... Kenapa? Anggap saja ini balas dendam agar kita impas."

"Impas? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti. Bahkan aku sama sekali tidak mengerti masakah yang terjadi di antara kita," ucap Wendy masih tidak mengerti. Pun suaranya sudah sangat bergetar menahan tangisannya.

"Bagaimana jika aku bilang bahwa ayahmu itu telah membunuh kedua orang tuaku. Dan saat itu, aku juga tidak mengerti apa pun. Sama sepertimu. Aku hanya bocah lugu yang baru saja pulang sekolah dan menyaksikan pembunuhan itu dengan sembunyi-sembunyi. Dan parahnya aku tidak mampu menolong mereka hingga mereka mati tidak berdaya di depan mataku sendiri." Joon Young tersenyum kecut kemudian mengepalkan tangannya kuat seakan ia ingin memukul sesuatu.

"A-aku mohon... Lepaskan aku..."

"Melepaskanmu? Tidak... Aku menyusun rencana ini bertahun-tahun. Dan dengan permintaan maaf seperti ini tidak akan membuatku luluh. Lagi pula, nyawa diganti dengan nyawa, kan?"

Joon Young mendekati Wendy dan menarik dagu gadis itu untuk menatap wajahnya lebih dekat dan menilik wajah gadis itu. Ia tersenyum sepintas setelah mencermati setiap garis wahah Wendy. "Aku mengerti sekarang. Pasti semua orang yang melihatmu akan jatuh Cinta pada gadis sepertimu. Namun, untung saja Chanyeol masih bisa mengontrol perasaannya."