Aku mencari kebenaran di dalam tatapannya, benarkah ia tidak bisa lepas dari bayanganku, samahalnya aku yg sulit melepaskan seluruh bayangannya.
"Jieunah.. Maukah kau menunggu.?" ia menatapku dengan serius dn bersungguh sungguh.
"Hanya dua tahun, hanya setelah aku menyelesaikan tugas ku sebagai orang biasa, aku berjanji! aku akan memberikan kepastian untuk hubungan kita dn itu tidak akan mengecewakanmu."
Entah aku harus mempercayai kata2nya atau tidak, hanya saja aku tidak mengerti, kenapa harus menunggu.?
"Kenapa harus menunggu.?" tanyaku dengan nada frustasi.
"Kita bisa menjalin hubungan meski kau ada di militer.." Aku kesal dengan penjelasannya, aku tak menyukai hubungan yg tidak jelas.
"Ini akan terlalu berat untukmu."
"Kau khawatir tentang karirku.?"
"Ne.." angguknya pelan.
" aku takhabis pikir, kenapa seorang gdragon meremehkan 'kekuatan' yg kumiliki." sinisku.
"Aku bisa mengatasinya." tegasku.
"Aku tau kau mampu mengatasinya tapi apa kau tidak merasa kasihan pada orang2 yg sudah bekerja meras untukmu, untuk karirmu.?" aku terdiam dengan ucapannya, yeah aku melupakan mereka.
"Manajer, staf dn ceo kim dia bekerja keras agar kau terhindar dari berita buruk.. Akupun sama seperti mereka, ji. aku tidak ingin kau terluka." aku sedikit memahaminya, ini bukan tentangku tpi tentang orang2 yg sudah bekerja keras untuku.
"Aku tidak ingin kau menanggung beban sendiri di saat aku menjalani wajib militer.." ia mengusap wajahku dengan lembut, memberi ketenangan yg sudah lama tidak aku rasakan beberapa hari ini.
"Di restui atau tidak, kita hadapi bersama."
Aku mengangguk setuju.. Dia benar, akan sangat mudah jika kita menghadapinya bersama sama.
"Jadi kau maukan memungguku.?" tanyanya mengulang pertanyaan tadi.
"Ne." angguku sembari mengusap airmata.
Jiyong oppa menariku dalam pelukannya dn memberikan kenyamanan saat ia mengelus rambutku dengan sangat lembut.
"Kau hanya perlu percaya padaku dn jangan dengarkan berita yg ada di luar.."
"Ne.. Aku percaya."
Kami berpelukan cukup lama dn slaing tersenyum satu sama lain.
Jieun pov end..
"Oppa, kau kurus sekali." jieun melepas pelukannya dn memandangi jiyong dengan seksama.
"Apa kau tidak makan.?"
Mendengar itu jiyong hanya tertawa, apa dia tidak sadar jika penyembab ia kurus itu dia sendiri.
"Selama beberapa minggu ini aku susah makan dn tidur, bahkan aku harus di bantu soju mu agar bisa tidur dengan nyenyak." kata jiyong, sedangkan jieun, gadis itu hanya menyimak.
"Kau tau apa penyebabnya.?" jiyong mencubit hidung mungil gadis itu.
"Ya!" pekik jieun dn menepis tangan pria itu.
"Itu semua hanya karna gadis manis ini." dengan gemas jiyong mencubit kedua pipi jieun, sampai2 membua jieun meringis.
"Jeongmal?" tanya jieun sembari mengelus elus pipinya.
"Jinjja.. Aku hampir gila karenamu." angguk jiyong serius.
Jieun tersenyum malu dn pipi yg tadi di cubit jiyong kini bersemu merah.
"Dan sekarang kau harus bertanggung jawab!" sergahnya menatap tajam serta mencondongkan wajahnya, sehingga membuat jieun memundurkan wajahnya.
"Ne!" di tatap sedekat itu sontak saja membuat jieun di landa gugup yg luar biasa.
"Sebelum berangkat wamil aku sudah harus kembali seperti jiyong yg dulu, yg tampan dan kharismatik." katanya dengan percaya diri.
"Karna jika tidak, young bae akan mengusirku dari pesta pernikahannya jika aku masih seperti ini." jiyong sudah duduk normal lagi.
Dan jieun baru mengingat sesuatu, mendengar youngbae dia jadi ingat tujuannya ia kerseto itu untuk menemui sang sahabat, yoo in na.
"Aku melupakan sesuatu." katanya kaget bercampur panik.
"Apa?" jiyong ikut kaget.
"Aku kesinikan untuk menemui eonma." katanya dn membereskan tas bawaannya.
"Eonmma?" jiyong mengerutkan kening bingung.
"Yoo in na eonni." jelas jieun.
"Oh dia." angguk jiyong paham.
"Aku kesini untuk menemuinya, tpi aku tidak mengerti kenapa aku malah bertemu denganmu." katanya merasa bingung.
Bukannya merasa bingung, jiyong malah tertawa dn ingat sesuatu.
'Ini pasti rencana mereka.'
"Oppa wae.? Kenapa kau tertawa.?" gadis itu heran yg melihat jiyong tertawa tawa.
"Aku harus menemui eonmma jadi pertemuan kita sampai disini dulu, nanti aku akan menghubungimu." jieun siap beranjak tpi jiyong menahan lengannya.
"Wae.?"
"Apa kau tidak sadar jika mereka mengerjai kita.?" tanya jiyong.
Jieun mengerutkan keningnya dn memikirkan sesuatu.
"Ini bagian dari rencana mereka." katanya.
Jieun masih kurang memahami, ia menatap jiyong penuh pertanyaan.
"Apa pertemuan kita secara kebetulan.? Ini rencana mereka, mereka yg mengatur semuanya."
"Jadi eonmma membohongiku?!" jieun memelototkan matanya takpercaya Dan di angguki oleh jiyong.
"Woah daebak! Jinjja?!" gadis itu masih takpercaya jika ia di jebak oleh temannya sendiri.
"Aku panik seketika saat dia menelponku sambil menangis,aku takut terjadi seseuatu padanya karna aku tidak mau kejadian jjong oppa menimpa salah satu sahabatku lagi." cerocos jieun yg sangat jelas raut ketakutannya.
Jiyongpun buru2 memeluknya dn menenangkannya.
Lelaki itu menerti ketakutan jieun yg di tinggal salah satu sahabat terbaiknya dn gadis itu tidak ingin sesuatu yg buruk menimpas salah satu temannya yg lain.
"Itu tidak akan..." jiyong mengelus punggungnya dn menenangkan jieun.
---- TBC ------
Setelah ini update nya bakal lama soalnya udah abis stok... 😂😂😂 mungkin di lanjut kalo si jiyong keluar wamil... Maaf typo berceceran bak iler nya author 😂😂😂
YOU ARE READING
GDIU💕💕💕💕
Short Storyini cuma kumpulan ff gue yg udah pernah di post di fb.. ya mudah2an berfaedahlah ya ffnya.. ff ini campur2 loh ya judulnya jdi jangan ada bingung nanti..
untitled 11
Start from the beginning
