"Jie." jiyong oppa menyentuh tanganku dn seketika itu aku terdiam.

"Perhatian yg ku berikan kepadamu semua itu tulus karna aku mencintaimu."

#deg untuk sesaat jantungku seolah berhenti berdetak setelah mendengar pernyataanya.

"Dulu kau pernah bertanya, bagai mana perasaanku kepadamu.
Dan jawabannya, aku juga mencintaimu."

Entah aku harus bereaksi seperti apa, harunya aku senang dengan jawabannya tpi.. Dadaku terasa sesak jika mengingat berita beberapa hari lalu.

"Soal berita itu, aku harap kau tidak termakan oleh pemberitaan.. Yeah Kami memang cukup dekat, kami saling mengenal dn dia wanita yg cukup menyenangkan."

Hatiku serasa mencelocos saat ia memuji wanita yg sedang diberitakan dengannya.
Lalu apa maksud pernyatanya tadi.?
Apa itu hanya lelucon.?

"Tapi kami hanya sebatas teman mengobrol, tidak lebih dari itu." jiyong menatapku dn berusaha meyakinkan aku jika semua pemberitaan itu tidak benar adanya.

"Tapi kenapa oppa waktu itu.."

"Mianhae." potong jiyong oppa memelukku.

"Aku sudah menjadi pria pengecut kemarin, aku hanya takut kau terluka karna kedekatan kita."

Tanpa sadar aku menitikan airmata dn ikut memeluknya.
Saat kami berpelukan aku bisa merasakan betapa kurusnya pria ini, apa dia tidak makan dengan baik.?
Apa tidak ada yg mengurusnya.?

"Oppa.. Apa kau makan dengan baik.?" tanyaku khawatir.

Bukannya menjawab ia malah tertawa.
Kami melepaskan pelukan kami masing2 dn aku bisa melihat senyum khasnya, senyum yg sangat aku sukai.

"Tentu saja aku tidak bisa makan dengan baik.. Sepanjang hari aku selalu memikirkanmu." katanya menggombal.

Dan dia selalu berhasil membuatku tersipu Malu.

"Tapi sepertinya sekarang aku bisa kembali hidup.. Nafasku sudah kembali." godanya.

"Jangan menggodaku." kataku kesal.. Kesal karna dia selalu berhasil membuat ku banyak berharap.

"Oppa.. Apa ceo ku mengancamu.?" tanyaku yg tiba2 saja ingat soal percakapan aku dn jung oppa beberapa hari yg lalu.

"Tidak.." gelengnya dn aku tidak percaya.
"Jujur saja padaku, saat di Jepang dia menemui mukan." desaku.. Aku tau ceo loen sangat sensitif soal kencan artisnya, terutama aku, dan aku memaklumi itu.

"Yeah dia menemuiku waktu itu.. Tpi apa yg ia katakan bukan ancaman, melainkan tindakan seorang ceo yg ingin melindungi artisnya." katanya santai.

"Dia hanya menyuruhku untuk menjaga jarak darimu karna ia tau akan ada berita ini, dia hanya tidak ingin karirmu terusik hanya karna berita tidak penting."

aku hanya teus menyimak apa yg ia katakan, rasanya tenang saat ia menjelaskan tpi juga kesal kenapa ia tidak menjelaskan dari kemarin.

"Kenapa kau tidak menceritakannya dari kemarin.. Aku bisa mengerti." kataku dengan raut kesal.

"Pikiranku kosong saat itu, aku tidak tau harus memulainya darimana saat tiba2 saja aku harus menjauh darimu.. Itu terlalu berat bagiku."

Entah apa yg membuatku menarik senyum, mungkin aku senang saat mendengar kejujurannya.

"Dan akhirnya aku menyakitimu." jiyong oppa menatap sendu.
"Itu benar, kau menyakitiku kemarin." aku menunduk saat mengingat kejadian kemarin.

"Tpi sekarang, aku menyerah." ujarnya dn memaksa aku untuk mengangkat kepala.
"Aku menyerah menjauhimu, aku tidak bisa melepaskan bayang2mu dari hari2ku." katanya..

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now