34. Holiday

1.4K 45 0
                                    

Kami sudah bersiap untuk pergi berenang. Ke salah satu hotel yang menyediakan kolam renang yang indah. Tidak lupa kami mengajak Yulia.

Edzard memakai celana selutut dengan kaos hitam. Tak lupa sepatu putih ku kenakan di kakinya yang mungil. Benar benar putraku sangat tampan.

Aku mengenakan Dress ibu hamil selutut dengan lengan pendek berwarna biru muda. Ku biarkan rambutku tergerai.

.....

Sampai di hotel, Edzard sudah tidak sabar untuk masuk ke kolam. Ia sangat riang berlarian kesana kemari. Aku membiarkannya selagi masih dalam jangkauan pandanganku.

Vano berjalan disampingku memegangi pinggangku. Senyumnya tak pernah hilang dari bibirnya. Begitupun aku.

"Ayah lama sekali jalannya, ayoo" teriak putraku.

"Lihat dia sangat tidak sabaran" ucap Vano dengan melirikku. Seperti mengatakan bahwa gen itu berasal dariku yang juga tidak sabaran.

Aku menautkan kedua alisku merasa tidak terima. Tapi Vano hanya tertawa dan mengacak rambutku.

......

Sampai di kolam renang aku duduk di kursi di sekitar kolam. Membantu Edzard melepaskan pakaiannya dan menggantinya dengan celana renang.

Vano kembali dari kamar mandi dengan mengenakan celana renang.

"Apa sudah siap?" Tanya Vano.

"Sudah ayah sudah"

"Hey berhenti melompat, ayo kita mulai"

Mereka berdua bersenang senang di dalam kolam renang. Aku duduk santai melihat keceriaan mereka. Merasakn hangatnya mentari dan hembusan angin yang membawa sedikit kesejukan.

Aku merasa sangat bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini. Aku merasa sangat menyangi Tuhan. Begitu banyak nikmat yang telah Ia limpahkan padaku.

"Apa bunda tidak mau ikut bergabung ?" Vano bertanya dari pinggir kolam.

"Bersenang senanglah"

"Aku akan pastikan kau aman jika ikut bergabung" bujuk Vano, tapi aku tetap merasa tidak ingin. Aku menggelengkan kepala.

......

Sudah hampir dua jam mereka berenang dan kini Vano membilas dirinya di kamar mandi. Yulia membantu Edzard membilas juga. Aku menyiapkan pakaian yang akan dikenakan putraku.

Setelah itu kami menuju Restaurant di hotel ini.

"Kau mau sosis ?" Tanyaku ketika melihat Edzard yang nampak tidak begitu suka dengan potongan ayam.

Aku membiarkan Edzard memakan sendiri makanannnya.

"Udang" jawabnya. Lalu aku mengambil beberapa udang goreng dan menaruhnya di mangkuk makanan Edzard.

Kemudian Edzard makan dengan lahap.

"Terimakasih, sudah sangat sabar dan menjadi ibu yang baik" ucap Vano yang membuat hatiku menghangat. Aku tersenyum dan tersipu.

"Kau juga ayah yang baik dan penyayang"

We Will be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang