12. My Enemy

1.6K 65 0
                                    

Valeria telah menjelaskan semuanya kepada Dame. Tentang apa yang ia rasakan sampai apa yang ia alami ketika bertemu Vano. Valeria berkata jujur tanpa ada yang ditutupi. Dengan berat hati Dame merelakan perasaannya. Dame berpasrah pada takdir karena jodoh rahasia sang pencipta alam ini. Dame dengan ikhlas mau membantu agar Vano bisa kembali kepada Valeria. Berharap dengan apapun hasilnya nanti Valeria bisa kembali tersenyum dengan lepas tanpa ada beban lagi. Bukan senyum kepura-puraan. Senyum kelegaan dan hangat.

Kecewa itu tetap ada. Dame merasakan kekecewaannya itu. Seolah usahanya yang hampir berhasil kini malah hancur lebur dalam beberapa detik. Ia sempat ingin marah pada Vale. marah dengan keadaan. Marah dengan hatinya sendiri kenapa ia tak bisa membenci Vale sedikitpun. ia juga ingin bersikap jahat pada Vale tapi kekuatan cintanya menahannya bahkan untuk membentak pun ia tak kuasa. Benar cinta membuat seseorang menjadi bodoh.

.........

Dugaan mereka ada dua. Pertama, Vano sedang mempermainkan Valeria, tapi dugaan ini tidak di temukan latar belakang alasan Vano. Kedua, Vano cemburu kepada Dame. Dugaan yang kedua justru memudahkan pekerjaan mereka jika itu benar. Mereka mulai melakukan pekerjaan menyelidiki keseharian Vano. Mengumpulkan fakta dan menemukan dugaan dugaan lainnya. Susah sekali untuk menahan Vano agar bisa bicara dengan Valeria, ia selalu menghindar.

.........

Malam ini udara tak begitu dingin. Valeria keluar kamar menuju balkon yang mengarah ke jalan di samping rumahnya. Bintang berbinar seperti biasa menjalankan tugasnya menghiasi langit malam. Terkadang bintang memperbaiki keadaan dan terkadang pula memperburuk keadaan. Bintang bisa menjadi sesuatu yang berbeda dalam waktu yang sama. Seseorang yang bersedih akan bertambah sedih melihat suasana kemerlap bintang, mereka iri melihat bintang yang tetap bersinar meskipun kegelapan mengelilinginya. Orang yang tengah bahagia akan bertambah bahagia memandangi kilauan bintang yang begitu indah.

Valeria menarik rambut panjangnya dan mengarahkan ke bahu samping kanan. Menarik nafas perlahan berharap beban akan menghilang bersama helaan nafasnya. Matanya mengarah ke langit namun pikirannya melayang layang memikirkan hal lain. Dia merindukan banyak momen yang ia lewati bersama Vano. Tertawa lepas tanpa beban, perasaan cemburu, perasaan bahagia, perasaan gelisah kekhawatiran, perasaan marah, hingga perasaan sedih. Semua perasaan cinta itu membuat harinya berwarna dan penuh makna. Membuat ia menghargai setiap detik yang ia lakukan bersama Vano. Tanpa sadar sebulir air jatuh dari pelupuk mata indahnya. Valeria merundukkan kepala menutup mata. melanjutkan tangisnya. Dia benar-benar merasa rindu akan semua kenangan itu. Ingin berteriak marah dengan keadaan. Dia ingin menyerah saja. Tapi menyerah ataupun lanjut dia akan tetap merasa sakit. Hanya waktu yang bisa menjawab. Menunggu datangnya waktu dimana semua terungkap dan masalah akan selesai.

Valeria menghapus air mata lalu kembali masuk ke dalam kamar. Duduk di kasur lalu meraih handphone. Ia mengecek beberapa pesan masuk. Tak ada yang penting. Semua tentang bisnis. Baginya semua hal mengenai Vano yang terpenting saat ini. Vale mengambil posisi nyaman merebahkan diri dan menarik selimut untuk tidur.

..........

Pagi ini Valeria telah bersiap rapi untuk bergegas ke meja makan. Dia telah mengumpulkan semangatnya kembali. Semangat untuk melakukan penyelidikan Vano lagi. Semangat karena ia yakin bahwa Vano akan kembali. Valeria pikir Vano tengah cemburu dengan Dame yang terus menerus berada di dekatnya, Valeria tidak mau salah jalan lagi dengan gegabah berpaling ke pria lain. Ia hanya akan fokus mengembalikan Vano. Sebelum ia menyesal dikemudian hari.

Dame telah siap menunggui Valeria di depan gerbang rumah. Valeria bergegas keluar setelah mendapat pesan masuk dari Dame. Hari ini semangatnya benar benar terpancar. Ia yakin dengan pemikirannya. Sedikit saja Vano memberikan harapan telah memberi dampak besar pada Vale. mereka memasuki mobil lalu melaju berbaur dengan keramaian lalu lintas kota. Mobil mengarah ke kediaman Vano. Mereka sudah mengetahui jadwal kegiatan Vano. Menunggui beberapa menit kemudian Vano keluar dengan mobilnya. Mereka terus mengikuti Vano, mencari celah agar bisa menahan Vano untuk bisa berbicara dengan Vale. karena jika Vano tau keberadaan Vale maka ia akan segera pergi menjauh dengan cepat.

We Will be OkOnde histórias criam vida. Descubra agora