42. Love Sick

2K 324 123
                                    

Happy reading😗❤❤

(Mulmednya diputer yak biar tambah sedih😭❤❤❤)

***















"Aku tidak merasa menyesal," ujar Sehun datar. Pria itu menatap Irene dengan tajam, lalu ia tersenyum dan berkata lagi. "Aku sama sekali tidak me - "

PLAK!!

Rasa panas menjalari wajah Oh Sehun, bersamaan dengan seluruh wajahnya yang berdenyut nyeri. Namun lebih dari itu, rasa sakit yang Sehun rasakan tidaklah sebanding dengan perih yang mendera hatinya. Tangan lembut yang selalu membelainya, yang selalu mengusap rambut Sehun penuh sayang, kini tanpa ragu menampar pipinya. Sehun tertawa, jenis tawa pathetic yang terdengar menyedihkan. "Kau menamparku?" tanya pria itu dengan nada pahit.

"Kau pantas mendapatkan itu," balas Irene datar namun penuh intimidasi. "Rasa sakit Chanyeol... tidak sebanding dengan rasa sakit di pipimu, Sehun," lanjutnya.

Sehun mengernyit. "Rasa sakit?"

"Kau membawa-bawa masa lalu Chanyeol. Kau mengungkit luka lama yang tidak seharusnya diungkit." Jeda, Irene menatap Sehun tepat di mata. "You, Oh Sehun, have crossed the line."

"I know," jawab Sehun santai, sama sekali tidak terintimidasi dengan ucapan Bae Irene.

"..."

Sehun menghela napas sejenak, lalu melanjutkan. "Because by crossing the line, i can hurt your husband even deeper. Now he has been hurt, he will not fight me again. And he won't try to take you from my side again, Irene."

Wanita itu menatap Sehun dengan pandangan tidak percaya. Ya, Bae Irene sama sekali tidak percaya jika kekasihnya 'tega' melakukan hal selicik itu untuk membuat lawannya mundur.

"Jika kau bertanya apa aku menyesal. Maka jawabanku tetap sama." Sehun menatap Irene tanpa ragu. "Aku. Tidak. Menyesal."

"Oh Sehun... Oh Sehun yang aku kenal tidak se-brengsek ini," gumam Irene lembut, kedua mata wanita itu mulai berkaca-kaca. "Kau bukan pria yang suka menyakiti orang lain."

Sehun tersenyum hambar dan berucap parau. "People change, right?"

"Tapi aku tidak ingin kau berubah. Sampai kapan pun, aku ingin Oh Sehun tetap menjadi Oh Sehun yang dulu berhasil membuat aku jatuh cinta."

"Kau tidak ingin aku berubah. Tapi apa pernah kau berpikir jika sebenarnya ...," Sehun mengepalkan kedua tangan. "...jika sebenarnya yang membuat aku berubah adalah dirimu sendiri, Irene."

Bae Irene membungkam, karena sekeras apapun wanita itu mencoba untuk mengelak dan menepis ucapan Sehun, hati kecil Irene seolah berteriak jika ucapan pria itu memang benar.

"Entah itu kau atau aku, kita sudah sama-sama berubah. Sejak kau menikah dengan pria lain, semuanya tidak lagi sama seperti dulu."

Bae Irene mendongak ketika Sehun menyinggung tentang 'pernikahan'. Entah kenapa, ada sebagian kecil dari hatinya yang memberontak ketika Sehun mengucap kata pernikahan dengan nada tajam. "What are you supposed to mean? Kau pikir demi siapa aku menikah, huh?" Pertanyaan retoris, karena Bae Irene jelas mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ia tujukan untuk pria berkulit pucat di hadapannya.

"Aku tidak pernah menyetujui rencana gilamu untuk menikah dengan Park Chanyeol!" Sehun mulai menaikkan nada bicaranya. Kedua tangan pria itu mengepal keras, disertai manik mata yang menatap Irene dengan tatapan dingin. "Apa aku perlu menegaskan jika kau menikah tanpa sepengetahuanku?"

Venire [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora