25. Wrong

1.7K 349 43
                                    

CHANYEOL berjalan memasuki mansion nya dengan langkah pelan. Pria itu membuka jas yang membalut tubuh tegapnya lalu memberikan jas itu kepada maid yang membungkukkan tubuhnya di pintu masuk. Park Chanyeol melangkah menuju ruang tengah sambil memijat pelipis. Ia merasa sangat lelah dan pening, membuatnya menjadi tidak sabar untuk cepat-cepat mandi lalu membaringkan tubuh di kasur empuknya.

Yeah, awalnya memang Chanyeol berniat untuk segera ke kamar. Sebelum kedua matanya menangkap Bae Irene dan Jessica sedang mengobrol santai di ruang tengah mansion pria itu. Shit. Mau tidak mau Chanyeol harus tetap bersikap sewajarnya di hadapan ibunya. Oleh karena itu, Chanyeol mengukir senyuman terbaiknya lalu mendekat untuk mengecup kening Jessica.

"Hai, Ibu," ucap Chanyeol kepada Jessica. Pria itu beralih menatap Bae Irene yang juga sedang menatapnya. "Hello, wife," lanjut Chanyeol, kemudian ia mendudukkan tubuhnya di sofa yang terletak tidak jauh dari Irene dan Jessica.

Jessica tersenyum menatap Chanyeol. "Puteraku pulang lebih cepat dari biasanya, ya?"

Chanyeol mengangguk dan membalas, "Hari ini tidak sesibuk hari biasanya, Ibu."

"Oh ya?" Jessica mengerlingkan matanya, menatap Irene dan Chanyeol bergantian. "Tidak sibuk atau karena tidak sabar untuk bertemu dengan Irene?"

"Ibu hentikan." Irene menegur Jessica dengan suaranya yang lembut. Wajah wanita itu terlihat datar seperti biasanya, namun Chanyeol tau dengan jelas jika Irene sedikit gugup mendengar ucapan Jessica.

"Tidak apa-apa," ujar Jessica diiringi senyuman di wajah cantiknya. "Pengantin baru memang biasanya tidak sabar untuk menghabiskan waktu berdua. Apalagi jika sudah merasakan malam pertama yang - "

"Ibu! Stop it!" potong Irene dengan sedikit kesal. Ia menghela napas, lalu melanjutkan. "Ibu tidak perlu membahas tentang malam pertama, that's a bit ridiculous."

Jessica mengernyit menatap menantunya. "Ridiculous? Tunggu..." Jessica melirik Chanyeol dan Irene bergantian, beberapa detik kemudian ia membekap bibirnya sendiri. "Jangan bilang kalian belum melakukan itu?!" tanya Jessica dengan sedikit histeris.

Bukannya menjawab pertanyaan Jessica, Bae Irene dan Park Chanyeol malah saling berpandangan. Sepasang manusia itu sama-sama mengetahui jika mereka belum melakukan itu. Keduanya tidur di kamar yang sama namun tidak pernah melakukan apapun selain mengobrol dan tidur. Irene tidak menyesal karena tidak melakukan itu, ia justru merasa bersyukur karena Chanyeol tidak menyentuhnya. Akan tetapi, Bae Irene tidak ingin Jessica tau jika ia dan Chanyeol memiliki hubungan yang tidak senormal pasangan suami istri pada umumnya.

Bae Irene tidak ingin membuat Jessica kecewa.

"Kami ...," Bae Irene meneguk ludahnya dengan susah payah. Bagaimanapun, ia harus tetap jujur kepada Jessica. "Kami bel - "

"Kami sudah melakukan itu, Ibu," potong Chanyeol dengan santai, yang lantas membuat Irene mendongak menatap suaminya. Park Chanyeol dapat melihat kedua pipi Irene sedikit memerah. Membuat pria itu gemas ingin mengecup pipi istrinya. "Kami melakukannya setiap malam," lanjut Chanyeol beberapa detik kemudian.

He's liar. Bae Irene memasang raut tenangnya, lalu berucap dengan nada lembut kepada Jessica. "Chanyeol benar, Ibu." and now i'm a liar too.

Chanyeol tidak tau kenapa Irene bisa secepat itu menyesuaikan keadaan, namun ia juga merasa lega ketika melihat ibunya tersenyum senang lalu mulai berceloteh tentang segala hal yang berhubungan dengan bayi dan sejenisnya. Chanyeol tersenyum tipis melihat Jessica yang mengusap perut ramping Irene dan berharap ada sesuatu yang hidup disana. Disaat kenyataannya, Chanyeol dan Irene belum melakukan apapun. Chanyeol tau dengan jelas jarak yang membuat Irene jauh darinya walau mereka terikat ikatan pernikahan.

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now