22. Deep

1.9K 383 45
                                    

BAE Irene baru saja keluar dari kamar mandi ketika manik matanya menangkap Park Chanyeol sedang duduk santai sembari memainkan gitar kesayangan pria itu. Irene mengernyit, wanita itu merasa bingung karena tidak biasanya Sang Suami masih terjaga di jam sepuluh malam. Padahal setahu Irene, Park Chanyeol memiliki kebiasaan untuk langsung tertidur setelah ia pulang dari kantor. Well, satu pekan tinggal bersama Chanyeol membuat Bae Irene lantas mengetahui sedikit banyak kebiasaan suaminya tersebut.

Pria itu tidak pernah bisa memasang dan melepas dasinya sendiri. Chanyeol juga tidak hapal letak pakaiannya, tetapi hampir tau dimana letak persis berkas-berkas perusahaan walau barang itu berada di negara lain sekalipun. Chanyeol selalu minum vitamin sebelum tidur, dan Bae Irene yang akan selalu menyiapkan vitamin itu secara diam-diam ketika maid lupa menyiapkannya untuk Chanyeol.

Well, Bae Irene selalu berusaha untuk berperan sebagai istri yang baik bagi Chanyeol. Bagaimanapun, Park Chanyeol adalah suami sahnya. Mereka telah berjanji sehidup semati di hadapan Tuhan. Walaupun Irene tau jika pernikahan ini tidak akan berlangsung lama, wanita itu tetap berusaha untuk selalu memenuhi tugasnya sebagai istri Park Chanyeol. Setidaknya ketika mereka berpisah nanti. . . rasa bersalah Bae Irene tak akan terlalu besar kepada pria itu.

"Hey,"

Irene mendongak, mendapati Park Chanyeol sedang menatapnya dengan senyuman tipis yang terukir di bibir. "Kenapa mandi malam-malam?" tanya pria itu kemudian.

"Panas," balas Bae Irene singkat. Tidak diiringi senyuman atau bahkan ekspresi. Yeah, wanita itu hanya berekspresi datar seperti yang biasa ia lakukan.

Park Chanyeol melirik AC yang berada di pojok kamar lalu berkata, "Apa aku perlu menurunkan suhunya?"

Irene menggeleng. "No," ucapnya. "It's enough."

Chanyeol yang berniat mencari remot AC lantas terdiam, ia mengangguk kemudian kembali duduk sambil memangku gitar. Di detik berikutnya, Chanyeol mulai memetik senar gitar tersebut, mengabaikan Bae Irene yang masih berdiri sambil menatapnya lekat-lekat.

Mungkin bagi sebagian orang, suasana yang dialami Chanyeol dan Irene terasa sangat awkward. Namun bagi mereka berdua, keheningan yang ditemani terpaan udara AC dan juga petikan senar gitar adalah keheningan paling menyenangkan pun menenangkan sepanjang mereka hidup.

It's soothing, and she really like it.

Bae Irene begitu menikmati alunan petikan gitar yang Chanyeol mainkan, hingga tiba-tiba alunan itu terhenti dan membuat Irene menoleh ke arah Chanyeol. Wanita cantik itu tersenyum tipis menatap Chanyeol yang terlihat begitu lucu dengan penampilannya yang acak-acakan. Sedangkan Chanyeol, pria itu menatap polos ke arah Irene, tak mengerti mengapa istrinya tersenyum ketika menatap wajahnya.

"Am i that messy?"

Wanita itu tersenyum lalu menjawab. "Yes."

Irene membenarkan gaun tidur satin yang membalut tubuh indahnya. Kemudian, ia melangkah menuju balkon, berniat mencari angin segar untuk merefresh pikirannya yang akhir-akhir ini terasa kacau. Irene berdiri di dekat besi penyangga, lalu ia memejam mata menikmati semilir angin malam yang membelai wajah cantiknya.

Bae Irene menghela napas berat. Lagi dan lagi, perasaan kesepian itu kembali mendatanginya. Tak peduli seberapa keras usaha Bae Irene untuk membuat dirinya merasa bahagia, semuanya selalu gagal. Ia selalu merasa sendirian dan kesepian. Walau ada Oh Sehun, atau mungkin orang lain, rasa kesepian itu tidak pernah hilang. Bae Irene tidak tau apa yang salah dari dirinya hingga ia merasakan semua itu. Namun jauh di lubuk hati terdalamnya, Bae Irene selalu berharap akan ada seseorang yang membebaskannya dari perasaan kesepian yang ia rasakan.

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now