Part 15 - Permintaan dua orang

37 4 0
                                    

Hari ini café tempat Riana bekerja ramai seperti biasa

Riana baru saja selesai membereskan ruangan dapur, saat Desi menegurnya

"Mba Ri, tolong bantuin aku anter makanan ini ya ke ruangan privat room VIP." Desi menyodorkan pesanan pada Riana. Riana menerima dengan tersenyum

Segitu banyaknya uang nih orang, sampai pesan makanan dan minuman mahal kaya gini. Sekali makan saja , bisa menghabiskan setengah gaji ku, Riana bergumam

Riana mengetuk ruang VIP sebelum masuk. Ia membuka pintu setelah dipersilahkan masuk. Ia mengangguk hormat, ia melihat 5 orang laki laki sedang menunggu menu maksinya. Tatapannya terhenti pada sesosok laki laki yg juga menatapnya . Riana berusaha mengingat. Yah dia Sandy, lawan main Meli untuk iklan, tapi kenapa sosok Sandy berbeda ? penampilannya seperti executive muda, dengan jas mahal gitu. Biasanya kan seperti model pada umumnya stylish. Setelah menyajikan makanannya, Riana kembali ke ruangannya.

Riana masih termenung, saat seseorang menegurnya, tenyata Dini, pegawai café yg lain

"Mba Ri, ada yg cari tuh, ruang VIP, minta ketemu mba Riana."
"Hah ! siapa ?"

"Pak Sandy, yg tadi sewa ruang VIP. Meetingnya baru selesai. Dia meminta saya panggil mba Riana, katanya ada perlu penting."

Riana terdiam . Ga salah ? minta ketemu dengannya ? kenal aja kaga ? salah kali si dini ?

"Haduh mba Ri kok pake bengong sudah sana temui, jangan buat pelanggan kecewa." Tegur Dini

Disinilah sekarang, Riana duduk menghadap Sandy. Sungguh Riana dibuat heran dengan penampilan Sandy.

"Hmmm, kenalkan saya Sandy." Sandy mengulurkan tangannya pada Riana

Riana menyambutnya " Saya Riana...."

"Riana Atmaja, putri pertama dari dua bersaudara , putri pasangan Pak Atmaja dan Ibu Indah." Sandy memotong kata kata Riana. Membuat Riana terbengong. Dari mana dia tau ttg aku

"Ga usah heran aku tau segalanya tentang kamu, termasuk perasaan kamu terhadap Rama."

Riana kembali tersentak. Lho....itu kan...rahasia hati aku, kok dia tau ?

"Riana....aku tau gimana rasanya menyintai seseorang dalam diam. Sampai harus menahan semua perasaan kita terhadap seseorang. Aku akan bantu kamu dapatkan Rama."

Riana menggelengkan kepalanya "Maaf saya ga ngerti maksud anda. Lagipula saya tidak kenal dengan anda, kenapa anda tau semua tentang saya."

"Riana, saya hanya ingin mempermudah, Kamu dapatkan Rama, saya dapatkan Meli."

Riana mencerna kata kata Sandy. Baru ia mengerti

"Maaf, mungkin anda salah sangka. Saya bukan orang yg bisa bahagia diatas penderitaan orang lain. Saya memang menaruh hati pada Rama tapi saya cukup bahagia melihat ia bahagia, walau bukan dengan saya." Riana berdiri bermaksud meninggalkan Sandy

"Kamu ga takut Rama berpaling pada wanita lain ?" Sandy kembali berbicara

"Rama tidak akan kemana mana, karna hatinya sudah terpaut pada Meli, Saya harap anda sadar. Tidak semua cinta harus memiliki. Seharusnya anda juga sadar, bahwa Meli juga cinta mati pada Rama."

"Itu dulu nona Riana, sekarang tidak lagi." Sandy tersenyum manis

"Apa maksud anda ? Anda tidak berpikir untuk merebut Meli dari Rama kan ?"

"Kita lihat saja nanti." Sandy mengangkat gelasnya dan meminum nya. Sementara Riana memilih keluar ruangan. Entah kenapa hatinya merasa tidak tenang berdua bersama Sandy di ruangan itu.

Jam 10 malam Riana menyelesaikan pekerjaannya. Memang lebih lelah bekerja di sini, Paling tidak ia bisa sejenak melupakan Rama dan perasaannya. Saat ia melangkah menjauh dr café , seseorang memanggilnya. Riana menoleh. Ia terkejut mendapati Susi Baskoro berdiri di samping mobilnya

"Malem tante, tante kok ada di sini." Riana mendekati Susi Baskoro

"Malem Riana, bisa tante bicara sama kamu." Susi menatap Riana ramah

"Boleh tan, tapi...ini sudah malem lho. Apa tidak sebaiknya besok saja."
"Kamu mau pulang kan, ayo tante antar. Kita bisa bicara sambil jalan." Susi mengajak Riana masuk ke dalam mobilnya . Riana memberikan alamat rumahnya.

Mobil jalan perlahan. Susi baskoro mengendarai mobil dengan tenang

"Riana, boleh tante bertanya sesuatu hal yg pribadi?"

Mendengar pertanyaan itu, Riana menjadi deg deg an
Saat lampu jalan berganti merah, Susi menghentikan mobilnya dan menatap Riana

"Riana, apa benar kamu menyukai anak tante, Rama ?"

Merasa di tatap seintens itu Riana salah tingkah. Kok tante Susi nanya gitu sih, kudu jawab apa ya

"Maksud Tante ?"

Susi kembali menjalankan kendaraannya. Sengaja ia rileks bicara dengan Riana, supaya gadis ini tidak merasa terpaksa dan tetap enjoy bicara dengannya

"Kamu mau kan menolong tante sekali lagi sayang ?" Susi menggenggam tangan Riana

"Bantu Rama keluar dari keterpurukannya ini."

"Saya....saya ga ngerti maksud tante."

"Rama sedang butuh seseorang yg mampu melupakan dia dari kisah cinta lamanya. Tante harap kamu mau bantu tante. Apalagi tante tau, selama ini kamu menyimpan rasa terhadap Rama."

Riana merasa wajahnya bersemu merah. Hadeh kenapa jadi seperti ini sih. Sudah dua orang yg meminta dia mendapatkan Rama, padahal Riana yakin, Rama tidak akan bisa menerimanya.

"Tan..Rama sangat mencintai Meli, begitu juga sebaliknya. Kenapa Tante berusaha menjauhkan mereka, hub mereka sudah lama terjalin kan." Riana makin tidak mengerti akan keadaan ini

"Suatu hari nanti kamu akan tau kenapa Tante berbuat ini, tolong pikirkan permintaan Tante. Tante ga tau harus minta tolong sama siapa lagi. Rama Cuma dekat sama Meli, satu satunya wanita yg tante kenal. Tante ga mau sesuatu terjadi pada Rama, dia anak tante satu satunya. Tante benar benar berharap sama kamu sayang. Tolong ..tolong kamu bisa bertahan di sisi Rama, bagaimanapun sikap dia nanti terhadap kamu."

"Saya ga yakin bisa tante, walau pun saya punya perasaan khusus sama Rama, tapi...dia pasti membenci saya. Saya lebih baik menjauh dr pada dibenci sama Rama. Maaf Tante, Riana ga bisa. Mungkin tante bisa minta tolong sama yg lain, tapi bukan saya. Sekali lagi maaf, dan permisi rumah saya sudah dekat, saya turun disini saja, terima kasih. Senang bisa bertemu dengan Tante."

Riana membuka pintu mobil Susi, dan segera melangkah menuju ke rumahnya tanpa menoleh lagi

Susi menghela napas , dia harus bisa meyakinkan Riana. Bagaimanapun juga ini demi buah hatinya. Dia tidak mau Rama makin terpuruk .

Pelan pelan ya updatenya semoga suka

Love Herni

Jakarta 23 September 2018


RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Where stories live. Discover now