Part 12 - pemberhentian sepihak

36 4 0
                                    

Riana memasuki ruangan lantai tiga tempat kerjanya. Dibawah ia melihat mobil Rama terparkir. Mungkinkan Rama sudah datang pagi pagi begini, tidak biasanya. Riana jadi harap harap cemas. Entah kenapa perasaannya ga enak

Baru saja dia duduk, pintu ruangan Rama terbuka. Tatapannya bertemu dengan Rama sesaat, namun Rama segera mengalihkan pandangannya dan melangkah ke pantry

Dari tatapannya Riana merasa Rama sedang banyak masalah, Tampang Rama seperti orang yg baru bangun tidur. Apakah ia bermalam di kantor ini ? pikir Riana

Tak lama Rama sudah berdiri di hadapannya membawa secangkir kopi

"Ikut ke ruangan saya Riana, sekarang !!" Rama melangkah memasuki ruangan

Riana masuk ruangan Rama dengan perlahan. Dilihatnya Rama sedang melihat ke arah jendela

" Benarkah apa yg Nina sampaikan beberapa waktu lalu Riana ?" Kata kata Rama pelan namun membuat Riana tersentak

Pandangan mereka bertemu, Riana segera menunduk memejamkan matanya. Mungkin inilah saatnya ia mengutarakan isi hatinya pada Rama supaya tidak ada kesalah pahaman diantara mereka

"Sejak kapan Riana ? sejak kapan kamu menaruh hati padaku ? Apa itu sebabnya kamu mau bekerja disini ? Supaya bisa dekat dengan ku, dan merebutku dari Meli ? Lalu kau anggap apa sahabatku Alex selama ini ?"

Riana tercengang mendengar rentetan pertanyaan Rama.

Rama berusaha menahan emosinya. Semua masalah satu persatu menimpanya. Sudah seminggu ia menghindari Riana, itu sebabnya baru seminggu setelah pertengkarannya dengan Meli, ia kembali aktif ke kantor. Belum lagi masalah ortu nya yg , menuntut Rama bersikap dewasa, dan selalu bertanya keputusan hub Rama dengan Meli.

Di tambah lagi Meli seperti hilang di telan bumi, sudah seminggu ini ia tidak bisa d hubungi, entah kemana perginya kekasih hatinya itu. Ingin rasanya ia berteriak mengeluarkan emosinya

"Mau sampai kapan kamu diam membisu begitu !" Rama menatap Riana. Untuk mengurangi kegugupannya, Riana melangkah mendekati meja Rama

Riana duduk di kursi yg ada d depan meja Rama

"Aku ga tau Ram, sejak pertemuan kita pertama , itu amat membekas di hatiku. Aku ga tau kenapa bisa begitu, aku ga bisa mengatur perasaan aku sendiri. Aku suka kamu sejak dulu, sampai sekarang." Riana membalas tatapan Rama

"Tapi kita ga pernah sekelas, dan aku bahkan ga inget kita pernah bertegur sapa. Bagai mana mungkin kamu punya perasaan sedalam itu sama aku ?"

"Aku ga tau Rama, yg jelas aku suka lihat kamu dr kejauhan, aku suka saat masuk sekolah, kamu yg pertama kali aku lihat. Aku ikuti semua perkembangan kamu sejak dulu. Bahkan saat kita lulus sekolah dan berpisah pun cuma nama kamu yg ada dlm hati aku."

" Tapi aku sudah memiliki Meli, sampai kapanpun hati aku ga akan bisa berpaling dari dia ."

"Aku tau, dan aku sadar, aku juga ga mengharap balasan dr kamu, aku tau diri Ram. Sejak dulu sampai sekarang aku udah cukup bahagia liat kamu bahagia dengan siapa pun. Maaf...maaf aku udah berani menyimpanmu dalam hati aku. Andai aku ingin, aku juga ingin menggantinya dengan orang lain, tapi aku belum bisa. Dan aku bekerja disini , semula karna Alex yg mengajak. Aku sama sekali ga berniat ingin merebut kamu dari Meli, Demi Tuhan Rama, tidak pernah aku punya maksud jahat sama kalian."

"Lalu bagaimana dengan Alex, berarti kamu hanya bermaksud mempermainkan sahabat aku , iya !"

"Aku tidak pernah menjanjikan apapun pada Alex selama ini. Aku menganggap dia teman , ga lebih."

"Maaf Riana, tapi hari ini adalah hari terakhir kamu bekerja di sini."

Riana tersentak mendengar penuturan Rama.

"Ke..kenapa ? Aku kan sudah bilang aku ga akan ganggu hub kamu sama Meli." Sebutir air mata menetes d pipi Riana. Salahkan jika ia memiliki perasaan terpendam. Sebenci itukah Rama padanya

"Aku ga ingin hub aku terganggu dengan adanya kamu, Aku tidak ingin menyakiti hati Meli, dan dia tidak perlu tau perasaan kamu sama aku !" Rama menatap tajam pada Riana.

"Gaji terakhir kamu akan aku transfer, Silahkan tinggalkan tempat ini." Rama membuang pandangannya yg semula menatap Riana. Bagaimanapun juga Ia paling tidak bisa malihat air mata wanita

Riana berdiri perlahan. Sesakit ini rasanya di tolak ? Bahkan mungkin Rama kini membencinya. Riana bangkit dr duduknya melangkah menuju pintu keluar. Ia tidak bisa menggambarkan seperti apa luka hatinya. Ia memang salah menyukai Rama, tapi apakah ini balasannya ? serendah itukah ia di mata Rama ?

"Riana..." Rama menghentikan langkah Riana yg akan membuka pintu

"Buang jauh jauh perasaan kamu itu, sampai kapanpun hanya Meli pemilik hati aku. Jadi jangan buang waktumu untuk hal hal yg percuma."

Riana mengangguk, setelah mengambil napas , ia membuka pintu ruangan Rama

Riana tersentak saat melihat Alex berdiri di depan pintu. Berarti Alex mendengar semua ? Pikir Riana

Riana segera mengusap matanya yg basah, dan berjalan tanpa mengindahkan Alex. Ia mengambil tasnya . Sesaat sebelum keluar, ia memandang Alex dan tersenyum hambar

"Thanx buat semuanya lex." Lalu Riana menuruni tangga dan keluar dari kantor Rama. Meninggalkan Alex yg terdiam tidak mampu bicara sepatah katapun

Mudah mudah ga ada yg mempunyai nasib seperti Riana ya

Sabtu 15 sept 2018

RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Where stories live. Discover now