Kejutan Buat Rama

28 4 0
                                    

Sebenernya Riana mash belum bisa mengatur jantungnya jika harus berdekatan dengan Rama. Apalagi di dalam mobil berdua seperti sekarang. Lagian mau makan siang dimana sih, kenapa ga deket kantor aja. Mimpi apa juga ia semalam, setelah hamper 6 bulan bekerja dibawah pimpinan Rama , baru sekarang bosnya ini mengajak dia makan siang. Meli kayanya sibuk deh ampe ga bisa nemenin kekasihnya ini. Nasib nasib ....ibarat kata kaya ban serep, ga ada Meli, Riana yg nemenin.

Eh...kenapa dia berpikiran sempit ya, lagian ngarep amat diajak Rama maksi tiap hari, ini aja dah harusnya Riana bersukur

Riana menghela napas

"Kenapa Ri ? sudah laper ya ? sorry ya jadi nya telat maksi gara gara macet". Rama menoleh pada Riana , karna jalanan padat merayap

"Eh, ga apa apa kok pak. Belum terlalu lapar juga".

Namun...kruyukkkkk

"Uppss" Riana memegang perutnya yg kontan bunyi. Hadeh jadi malu kan

"Riana...riana, kamu lucu ya". Rama menggelengkan kepalanya

Riana menatap Rama. Rama tersenyum ? karenanya ? Oh Tuhan..indah sekali ciptaanmu ini

"Maaf Pak". Riana menggaruk kepalanya yg tidak gatal

"Ri, jangan terlalu formal gitu. Kalau diluar kantor panggil Rama aja ya, ga usah pake embel embel Pak".

"Tapi kan Bapak, atasan saya". Cicit Riana

"Kamu sama Alex bisa kok, kenapa dengan saya ga bisa ?"

Karna aku ga punya perasaan apa apa sama Alex

"Gimana hub kamu sama Alex ? Ada kemajuan ?"

"Maksud kamu , Ram ?" Riana menatap Rama heran

"Ku lihat Alex perhatian sama kamu, yah barangkali sudah ada kemajuan dr hub kalian".

Riana terdiam

Bagaimana ada kemajuan, Aku kan cintanya sama kamu Rama

"Kita sudah sampai". Rama menghentikan mobilnya d depan rumah makan padang sederhana.

Tak lama sesudah memesan, mereka menikmati makanannya dalam diam. Tentu saja Riana harus berhati hati makan. Posisi Rama berhadapan dengan Riana.Dia ga mau terlihat rakus di mata atasannya. Padahal kalau ga ada Rama, pasti dia makan ga jaim.

"Ri, ada noda kecap d mulut kamu". Unjuk Rama

Riana segera melap bibirnya dengan tisue

"Bukan sebelah kiri Ri, sebelah kanan". Rama melap bibir kanan Riana sebelah kanan, perlakuan Rama membuat Riana seakan berhenti bernapas

"Nah sudah" Rama tersenyum, sementara Riana harus menetralkan jantungnya

Untuk mengurangi sikap malunya Riana menghabiskan es teh manisnya, namun sebuah suara menyapanya

"Riana ? Riana Atmaja kan ?" Sesosok wanita cantik berdiri di hadapan Riana

"Nina ? " Riana tak menyangka bertemu sahabatnya Nina setelah lama tak berjumpa

"Ya Tuhan Riana apa kabar ?" Nina langsung memeluk Riana dan cipika cipiki

"Hadeh ga nyangka bakal ketemu di sini ya. Kita sudah lama ga ketemu."

Tanpa permisi Nina mengambil tempat duduk di samping Riana. Ia baru sadar ada org yg sedang duduk juga di hadapan Riana

"Lho Rama ? Kalian berdua ?" Nina menunjuk Rama dan Riana bergantian

RIANA - IN MY HEART (Ebook Ready)Where stories live. Discover now